Stroke Iskemik

Stroke Iskemik

Bagikan :


Definisi

Stroke iskemik adalah kondisi kegawatdaruratan yang terjadi pada otak, dimana pasokan darah ke bagian tertentu pada otak tersumbat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti bekuan darah atau plak lemak yang menyumbat pembuluh darah otak. Keadaan ini merupakan keadaan yang gawat dan dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen. Terdapat dua tipe stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik (stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pada otak). Stroke iskemik lebih sering terjadi dibandingkan dengan stroke hemoragik.

Bedasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7/1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 10.9/1000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan tren pada kejadian stroke dan penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala dan penyebab dari stroke.

 

Penyebab

Penyebab terjadinya stroke iskemik adalah penyumbatan pada pembuluh darah otak atau kejadian yang dapat menyebabkan berhentinya aliran pembuluh darah otak seperti cedera kepala. Tersumbatnya pembuluh darah dapat disebabkan oleh gumpalan bekuan darah atau adanya tekanan darah yang turun menyebabkan kurangnya aliran darah ke otak. Gumpalan bekuan darah dapat disebabkan oleh gumpalan yang terbentuk di otak ataupun gumpalan yang berasal dari pembuluh darah lain di tubuh.

 

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang telah diketahui dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke adalah:

  1. Usia, Penambahan usia merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke
  2. Riwayat keluhan nyeri kepala migrain untuk waktu yang lama
  3. Kelainan otot seperti Fibromuscular dysplasia yang dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah
  4. Keturunan di dalam keluarga seperti riwayat terjadinya TIA (Transient Ischemic Attack) ataupun stroke
  5. Hipertensi
  6. Diabetes mellitus
  7. Kelainan jantung seperti kelainan irama jantung, gagal jantung, atau kelainan katup jantung
  8. Kelainan darah seperti anemia sel sabit
  9. Kadar kolesterol dalam darah yang tinggi
  10. Riwayat terjadinya Transient Ischemic Attack (TIA)
  11. Obesitas
  12. Riwayat mengonsumsi alkohol
  13. Merokok

Terjadinya proses peradangan yang terus menerus pada tubuh dan riwayat mengalami serangan stroke dalam keluarga merupakan faktor risiko yang berperan besar dalam terbentuknya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah dan terdiri dari lemak, kolesterol serta komponen lain yang ada di dinding pembuluh darah. Beberapa faktor risiko dari stroke dapat diubah dengan melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan.

 

Gejala

Gejala yang dialami oleh seseorang berkaitan dengan lokasi dari sumbatan pembuluh darah di otak, sehingga gejala yang dialami oleh seseorang dapat berbeda-beda mulai dari jenis kelemahan atau gangguan yang ada hingga derajat keparahan yang terjadi. Gejala yang dapat dialami jika anda mengalami serangan stroke iskemik adalah:

  1. Kesulitan berbicara (bicara pelo) atau tampak berbicara meracau. Keluhan ini dapat dilihat dari cara berbicara atau melafalkan kata-kata. 
  2. Kesulitan untuk menggerakkan anggota tubuh atau rasa baal yang dirasakan tiba-tiba. Keluhan dapat dilihat di seluruh anggota tubuh dimulai dari wajah, tangan hingga kaki dan cenderung terjadi di satu sisi. Wajah dapat tampak berbeda kiri dan kanan, tangan yang tidak dapat digerakkan pada satu sisi dan jalan yang tampak pincang pada satu sisi.
  3. Kesulitan untuk melihat pada satu sisi atau pada kedua mata. Hal ini dapat disebabkan oleh serangan stroke yang menyumbat pembuluh darah di mata. Kejadian stroke tersebut dapat menyerang penglihatan yang terjadi secara tiba-tiba. 
  4. Nyeri kepala, dirasakan tiba-tiba tanpa ada keluhan yang mendahului. Jika mengalami nyeri kepala yang hebat disertai dengan penurunan kesadaran dan muntah maka dicurigai mengalami stroke hemoragik atau stroke pendarahan dan bukan stroke iskemik.
  5. Kehilangan kontrol akan keseimbangan tubuh yang dirasakan secara tiba-tiba.

Kejadian stroke cenderung terjadi secara mendadak dan penanganan stroke yang diberikan dalam waktu yang cepat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan yang lebih luas pada otak atau organ yang mengalami kelainan.

 

Diagnosis

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pada fasilitas kesehatan terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu dalam mendiagnosa stroke iskemik adalah:

  1. Pemeriksaan darah: Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengevaluasi keadaan seseorang dan mencari penyebab dari serangan stroke. Pemeriksaan darah yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan elektrolit dan kadar kolesterol dalam darah.
  2. CT-scan: CT-Scan adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan teknologi x-ray dan komputer untuk merekonstruksi hasil pindaian dari mesin x-ray. Hasil dari CT-scan akan berbentuk irisan dari jaringan yang akan diperiksa. Pada kasus stroke iskemik pemeriksaan CT-scan yang akan dilakukan adalah CT-scan kepala. CT-scan dapat dilakukan dengan menggunakan kontras atau tidak menggunakan kontras.
  3. MRI (Magnetic Resonance Imaging): MRI adalah pemeriksaan radiologi menggunakan magnet bertenaga besar yang dilakukan untuk melihat gambaran jaringan dalam tubuh secara lebih detail. 
  4. Pemeriksaan neurologi: Pemeriksaan neurologi dilakukan oleh dokter untuk melihat kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. 

Jika anda curiga apakah seseorang sedang mengalami serangan stroke, terdapat pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan mengingat kata “FAST”:

  • Face (wajah): Saat tersenyum, wajah pasien tampak “jatuh” atau lemah di satu sisi
  • Arms (tangan): Saat mengangkat kedua tangan secara bersamaan, ada salah satu sisi yang lebih lemah dibandingkan dengan sisi satunya
  • Speech (cara berbicara): Pasien berbicara pelo atau terdengar berbeda saat melafalkan kata
  • Time (waktu): Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat

 

Tata Laksana

Pada kasus stroke iskemik, tujuan dari pengobatannya adalah untuk menyelamatkan sebanyak mungkin jaringan yang kekurangan darah. Daerah ini dinamakan penumbra, daerah ini dapat diselamatkan jika aliran darah dapat dikembalikan. Mengembalikan aliran darah dapat memperbaiki efek dari stroke iskemik jika dilakukan dalam waktu yang cepat. Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan terapi pengencer darah atau antikoagulan. Hal ini bertujuan untuk menghancurkan gumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan. Terapi dapat dilakukan dengan memberikan obat melalui pembuluh darah vena atau menggunakan infus. Selain itu dokter juga akan memberikan obat untuk melindungi jaringan otak. 

 

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus stroke iskemik berkaitan dengan lokasi tempat terjadinya gangguan aliran darah. Komplikasi yang dapat terjadi diantaranya:

  1. Kelemahan anggota gerak tubuh atau otot. Hal ini dapat terjadi pada salah satu sisi. Keluhan yang dapat dirasakan adalah kesulitan untuk menggerakkan anggota tubuh dan rasa baal sehingga menyebabkan seseorang kesulitan untuk menilai sentuhan atau sensasi nyeri.
  2. Kesulitan untuk berbicara atau menelan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya gangguan pada otot di tenggorokan. Selain itu, terdapat gangguan lain yang dapat dialami yaitu kesulitan untuk memahami perkataan atau mengemukakan pikiran.
  3. Gangguan ingatan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan memori di masa lalu, ataupun kesulitan dalam menentukan keputusan.
  4. Gangguan emosi.
  5. Nyeri yang dirasakan di bagian tubuh tertentu yang bersifat terus-menerus. 

Komplikasi yang terjadi pada pasien dengan stroke iskemik bersifat permanen. Oleh karena itu dibutuhkan pengawasan dan penanganan tersendiri dalam mengobati komplikasi yang terjadi.

 

Pencegahan

Stroke iskemik dapat dicegah dengan memperbaiki pola hidup, diantaranya :

  1. Berhenti merokok. Merokok dapat menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan dan menyebabkan terjadinya stroke.
  2. Mengubah pola makan. Jika Anda mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang rendah garam dan rutin mengonsumsi buah dan sayur.
  3. Meningkatkan aktivitas fisik. Berolahraga secara rutin memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya adalah menurunkan tekanan darah dan kolesterol dalam tubuh. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya obesitas.
  4. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Beberapa riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol yang tinggi, gangguan jantung, dan diabetes mempunyai risiko tinggi untuk mengalami stroke di masa depan. Memeriksakan kesehatan secara rutin dapat mencegah terjadinya komplikasi pada stroke iskemik.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda ataupun orang terdekat Anda mengalami gejala sebagai berikut:

  1. Rasa baal yang dirasakan mendadak pada daerah wajah, tangan, kaki atau anggota tubuh lain yang dirasakan pada satu sisi.
  2. Kebingungan atau kesulitan untuk berbicara seperti pelafalan yang salah atau bicara meracau.
  3. Kebutaan pada satu atau kedua mata.
  4. Nyeri kepala yang mendadak dan hebat tanpa sebab yang diketahui. 

 

Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya! 

 

 

Writer : dr Erika Indrajaya
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 22 Agustus 2024 | 04:19