Masa remaja adalah masa perkembangan yang signifikan bagi otak dan tubuh, serta menjadi transisi penting menuju masa dewasa. Untuk itu, tidur menjadi sesuatu yang sangat penting agar memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan.
National Sleep Foundation dan American Academy of Sleep Medicine mengatakan bahwa setiap remaja membutuhkan setidaknya 8 hingga 10 jam tidur setiap malamnya. Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa banyak remaja mengalami kurang tidur.
Kurang tidur bisa disebabkan oleh adanya gangguan tidur pada anak remaja. Yang pada akhirnya menyebabkan mereka kelelahan, tidak fokus, atau memiliki gangguan perilaku.
Ketahui Jenis Gangguan Tidur pada Anak Remaja
Obstructive Sleep Apnea
Obstructive sleep apnea adalah ketika seseorang sesaat berhenti bernapas saat tidur. Kondisi ini dapat terjadi saat otot-otot di bagian belakang tenggorokan menjadi rileks. Otot-otot tersebut seharusnya menopang langit-langit mulut, uvula, amandel, dan lidah.
Ketika otot-otot tersebut mengalami relaksasi, jalan napas Anda akan mengalami penyempitan atau bahkan menutup saat Anda sedang menarik napas. Hal ini akan mengambat pernapasan Anda selama 10 detik atau lebih.
Anak remaja dengan kelebihan berat badan seringkali mengalami gangguan tidur ini, dan apabila dibiarkan berkembang dapat memengaruhi pembelajaran, perhatian, perilaku serta memicu masalah jantung.
Mimpi Buruk
Sesekali remaja akan mengalami mimpi buruk yang terkadang menyebabkan mereka sulit kembali tidur. Mimpi buruk seringkali dipicu oleh stres dan kecemasan yang dialami. Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa anak sedang mengalami gangguan kecemasan yang sedang berkembang.
Tidur Sambil Berjalan
Tidur sambil berjalan mungkin bukan hal yang sering ditemukan pada remaja, namun bisa dialami saat remaja tersebut demam, sakit, tidak cukup tidur atau sedang mengalami stres berat. Kondisi ini sebenarnya bukan hal yang serius, namun bila pemicunya adalah stres maka Anda harus membantu anak mengatasinya.
Narkolepsi
Narkolepsi jarang dialami remaja, namun gejalanya sering dimulai dari masa kanak-kanak dan remaja. Anak yang mengalami narkolepsi akan merasa sangat mengantuk sepanjang hari. Mereka juga dengan mudah mendadak jatuh tertidur.
Narkolepsi disebabkan oleh kehilangan kontrol terhadap otot, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas tidur di malam hari. Narkolepsi bisa berbahaya bagi remaja, terutama bila mereka sedang mengendarai kendaraan tertentu atau sedang di tengah keramaian jalan.
Cara Membantu Anak Remaja Mendapatkan Kembali Tidur Berkualitas
Karena tidur sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan remaja, maka orang tua wajib membantu mewujudkannya.
- Hindari memberikan minuman berkafein atau berenergi terutama di sore atau malam hari
- Atur kondisi ruangan yang menenangkan dan temaram di malam hari
- Atur waktu makan malam setidaknya 2-3 jam sebelum jam tidur
- Atur kenyamanan bantal, kasur, sprei yang digunakan anak remaja untuk tidur
- Atur suhu kamar sehingga nyaman bagi anak
- Buat jadwal tidur yang sama baik di hari bersekolah maupun akhir minggu, pastikan anak mendapatkan 8-10 jam tidur berkualitas
- Ajak anak mengunjungi dokter apabila kesulitan atau gangguan tidur berkaitan dengan stres atau kecemasan yang sulit diatasi sendiri
Memiliki waktu berbicara dan bercerita tentang kegiatannya di luar rumah akan sangat membantu orang tua mengetahui apakah anak memiliki masalah yang bisa menyebabkan stres atau kecemasan. Pancing anak menceritakan segala sesuatunya tanpa merasa tertekan atau takut dimarahi, dengan demikian Anda bisa tahu apa-apa saja yang mungkin memicu stres atau kecemasan pada anak.
Bila permasalahannya jauh lebih berat daripada yang Anda bayangkan, maka jangan ragu meminta bantuan profesional seperti dokter anak, psikolog atau psikiater.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina