Trauma Gigi

Kenali tanda dan gejala trauma gigi

Bagikan :


Definisi

Trauma gigi adalah trauma yang disebabkan oleh benturan yang dihasilkan oleh energi mekanik yang cukup untuk menghasilkan luka pada gigi ataupun struktur lain disekitar mulut. Kondisi ini sering disebut juga dengan nama Traumatic Dental Injury atau TDI. Trauma gigi dapat dialami oleh siapa saja mulai dari anak – anak hingga orang dewasa. Namun, trauma gigi paling sering terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 19 tahun.

Trauma gigi biasanya terjadi akibat benturan terhadap benda keras seperti jatuh saat sedang bermain, kecelakaan bermotor, cedera saat berolahraga, dan kekerasan. Gigi bagian depan merupakan bagian gigi yang paling rentan terhadap trauma gigi. Trauma pada gigi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Gigi patah (fraktur)

Biasanya bila gigi patah, bagian yang patah hanya bagian enamel atau dentin saja, namun bagian lain juga dapat terpengaruh atau patah misalnya ruang pulpa atau tempat saraf. Cara menangani gigi yang patah berbeda setiap jenisnya tergantung pada bagian yang patah dan harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter terlebih dahulu.

  • Gigi berpindah tempat (displacement)

Cedera atau trauma yang berat dapat menyebabkan pergeseran posisi gigi ke keluar gusi (ekstrusi) atau ke dalam (intrusi), dan bahkan dalam kondisi yang lebih parah, gigi dapat keluar (avulsi) dan tulang pendukung gigi (tulang alveolar) patah.

 

Penyebab

Penyebab trauma gigi yang paling sering adalah akibat trauma atau benturan yang melebihi daya tahan gigi dalam menahan tekanan dari luar. Penyebab terjadinya benturan dapat disebabkan oleh terjatuh, dipukul pada area wajah, mengalami kecelakaan lalu lintas, mengalami kecelakaan saat sedang berolahraga, dan makan makanan yang keras.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya trauma gigi meliputi:

  • Menderita penyakit pada gigi dan mulut
  • Mengalami disabilitas fisik
  • Merokok
  • Melakukan aktivitas atau olahraga berat tanpa menggunakan alat pelindung diri

 

Gejala

Gejala dari trauma gigi dapat berupa gejala ringan hingga berat, tergantung tingkat keparahan dari kerusakan atau gangguan pada gigi dan struktur sekitar gigi. Secara umum gejala yang dapat dialami antara lain sebagai berikut:

  • Nyeri pada bagian gigi dan sekitarnya
  • Sulit mengunyah
  • Bengkak di sekitar gigi
  • Adanya perdarahan pada bagian gigi dan sekitarnya
  • Gigi goyang dengan mudah

 

Diagnosis

Diagnosis dari trauma gigi dilakukan oleh seorang dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan pada gigi. Pemeriksaan pada gigi dilakukan dengan melihat warna gigi, bentuk gigi, adanya perdarahan pada gigi, dan menilai nyeri pada gigi.

Selanjutnya dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan X – Ray atau rontgen pada bagian wajah sesuai riwayat trauma yang mencetuskan kondisi.

 

Tata Laksana

Jika anda mengalami trauma gigi, termasuk gigi yang dipaksa keluar dari posisinya, kendur atau patah, Anda sebaiknya periksakan ke dokter gigi sesegera mungkin. Periksa ke dokter gigi dalam waktu 30 menit segera setelah trauma terjadi dapat mengakibatkan perbedaan dari hasil tata laksana.

Jika gigi anda tanggal, sebaiknya Anda temukan giginya, dan jika bisa, akan segera ditanam kembali. Jika gigi bayi yang tanggal, mungkin tidak dapat ditanam kembali. Anda dapat mencoba mengganti gigi dan menahannya dengan menggigit kain kasa. Ini akan melindungi serat ligamen periodontal yang mengelilingi gigi. Oleskan kompres dingin ke pipi anda untuk menghilangkan rasa sakit atau bengkak.

Selalu pegang gigi pada mahkotanya, jangan menyentuh akarnya, yaitu bagian gigi di bawah gusi. Menyentuh akar gigi dapat merusak sel-sel yang diperlukan untuk penyambungan kembali tulang. Jika terdapat kotoran pada gigi, jangan mencoba mengikis gigi untuk mencabutnya. Bilas perlahan dengan air.

Segeralah ke dokter gigi agar gigi dapat ditanam kembali. Ingatlah bahwa semakin lama anda menunggu, semakin kecil kemungkinan gigi anda berhasil ditanam kembali.

Jika gigi tidak dapat diganti dan anda harus membawa gigi tersebut ke dokter gigi, pastikan gigi tidak mengering. Agar tetap lembab, anda bisa memasukkannya ke dalam larutan khusus yang tersedia di apotek, atau anda bisa memasukkannya ke dalam wadah berisi sedikit susu dingin, atau bahkan air liur anda sendiri.

Jika gigi anda patah, sebaiknya anda:

  • Bersihkan gigi yang patah dan temukan bagian yang patah (hanya untuk gigi dewasa)
  • Cuci kotoran dan serpihan dari area yang terluka dan tempelkan kompres dingin di pipi jika ada pembengkakan
  • Bergegaslah ke dokter gigi anda segera. Fraktur minor dapat dengan mudah ditambal tetapi jika ada kerusakan pada enamel, dentin atau pulpa, gigi dapat direstorasi dengan mahkota permanen penuh. Jika trauma terlalu parah, gigi mungkin tidak memiliki kesempatan untuk sembuh

 

Jika gigi anda terdorong keluar dari posisinya, anda harus:

  • Cobalah untuk mengembalikannya ke posisi normal menggunakan tekanan jari yang sangat ringan dan jangan dipaksa
  • Gigit ke bawah agar gigi tidak bergerak
  • Segera bawa ke dokter gigi. Dokter gigi mungkin membebat gigi pada dua gigi sehat di sebelahnya

 

Komplikasi

Meskipun terkesan tidak berbahaya, namun trauma gigi dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti:

  • Kematian jaringan gigi
  • Abses gigi
  • Kerusakan akar gigi
  • Kehilangan gigi secara permanen
  • Gangguan pada saraf wajah

 

Pencegahan

Risiko kejadian trauma gigi dapat dikurangi dengan melakukan hal berikut:

  • Menggunakan pelindung seperti helm, dan pelindung gigi saat melakukan aktivitas yang berisiko menimbulkan trauma gigi seperti berkendara, dan berolahraga berat
  • Menghindari makan makanan yang berisiko untuk meningkatkan trauma gigi seperti makanan yang bertekstur keras, makanan yang terlalu panas dan yang terlalu dingin

 

Kapan harus ke dokter?

Trauma gigi merupakan salah satu kondisi serius yang perlu diperhatikan. Pada kondisi tertentu, trauma gigi membutuhkan penanganan segera dari dokter gigi. Segera periksa ke dokter gigi apabila anda mengalami:

  • Gigi permanen terdorong keluar
  • Sebagian besar gigi terpotong
  • Terlihat titik merah pada gigi yang retak
  • Rasa nyeri parah
  • Gigi terdorong keluar dari posisi aslinya
  • Perdarahan yang masih tidak berhenti setelah mendapat tekanan secara langsung selama 10 menit (untuk perdarahan karena gigi yang hilang, bisa gigit kain kasa)

 

Tidak semua orang akan mengalami kondisi diatas. Trauma gigi ringan, seperti retakan atau patahan kecil, bisa saja memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter. Berikut kondisi yang dapat menjadi pertimbangan untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi:

  • Gigi bayi telah terdorong keluar
  • Sebagian kecil gigi lepas
  • Garis retak pada gigi
  • Gigi cenderung lebih longgar
  • Muncul gejala baru
  • Gigi menjadi sensitif terhadap cairan panas atau dingin
  • Gigi berwarna lebih gelap

 

Selain itu, ada juga gejala ringan yang bahkan tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi tetap perlu diperiksakan ke dokter gigi, antara lain :

  • Ada garis retak pada gigi
  • Gigi masih goyang
  • Gusi sekitar gigi berwarna lebih gelap dari normal

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr. Lukita Tarigan
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 04:33

Myers L.G., Evaluation and diagnosis of the traumatized dentition (2022). Retrieved 12 March 2023, from https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/edt.12498

Penanganan Pertama Pada Trauma Gigi - Universitas Airlangga (2022). Retrieved 12 March 2023, from http://plk.unair.ac.id/penanganan-pertama-pada-trauma-gigi/

Royal Children's Hospital Melbourne - Dental Trauma (2021). Retrieved 12 March 2023, from https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Dental_Injuries/