Tremor Intensional

Bagikan :


Definisi

Tremor adalah gerakan berulang seperti gemetar yang dapat terjadi di satu atau lebih bagian tubuh. Gerakan ini terjadi tanpa disadari dan tidak dapat dikendalikan oleh penderita. Tremor terjadi karena kontraksi dari otot. Sementara itu, tremor intensional adalah gerakan tremor yang terjadi saat penderita sedang mencoba untuk menggerakkan tangan/mencoba mengenggam sesuatu, dan tremor menjadi semakin parah seiring gerakan yang dilakukan dan sebelum mencapai target. Bagian tubuh yang paling sering mengalami tremor adalah tubuh bagian atas, atau otot di sekitar pita suara. Tremor juga bisa terjadi di kepala dan anggota gerak seperti lengan serta tungkai. 

Hingga saat ini, masih belum ada pemeriksaan tambahan yang spesifik untuk mendiagnosa tremor, sehingga sulit untuk membedakan jenis tremor pada pemeriksaan awal. 

Penyebab

Penyebab dari tremor intensional adalah gangguan atau sesuatu yang abnormal di serebelum (otak kecil). Biasanya, sistem pengantaran sinyal dari otak kecil sampai otot turut terganggu, sehingga terjadi tremor. Gangguan pada otak kecil terkadang tidak hanya menyebabkan timbulnya tremor, namun juga dapat menimbulkan terjadinya gangguan koordinasi dan presisi gerakan pada penderita.

Beberapa kemungkinan lain dari penyakit yang menjadi penyebab tremor intensional antara lain:

  1. Kondisi psikologis: kecemasan, amarah, dan kelelahan
  2. Obat-obatan: Obat anti epilepsi/anti kejang seperti fenitoin dan karbamazepin
  3. Pembuluh darah: gangguan aliran darah di daerah otak kecil
  4. Trauma: benturan atau cedera pada kepala yang menyebabkan timbulnya gangguan di serabut saraf pusat, khususnya di area otak kecil.
  5. Penyakit autoimun atau peradangan di serabut saraf seperti pada penyakit sklerosis multipel 
  6. Metabolik: gangguan pada metabolisme tubuh (contohnya disebabkan oleh kerusakan pada organ hati)
  7. Racun: keracunan barbiturat, kecanduan alkohol, dan keracunan merkuri
  8. Keturunan/Genetik: penyakit Wilson (penyakit genetik yang menyebabkan penumpukan tembaga yang abnormal, khususnya di hati, otak, dan kornea mata)

Faktor Risiko

Faktor risiko dari tremor intensional sangat berkaitan dengan penyebabnya. Kekurangan paparan sinar matahari dan vitamin D dapat menyebabkan seseorang lebih rentan untuk mengalami sklerosis multipel dan penyakit autoimun lainnya. Vitamin D memiliki peran dalam sistem imunitas dan kekebalan tubuh serta mencegah agar tidak terjadi proses peradangan dalam tubuh. Selain kedua faktor diatas, faktor risiko sklerosis multipel yang lain adalah:

  1. Usia: antara 20-40 tahun
  2. Jenis kelamin wanita
  3. Riwayat keluarga mengalami sklerosis multipel
  4. Infeksi, seperti infeksi virus Epstein-Barr 
  5. Riwayat stroke

Karena tremor intensional sering dikaitkan dengan adanya gangguan pada otak kecil, seperti penyakit yang menyebabkan gangguan aliran darah ke otak kecil yaitu stroke, atau infeksi pada otak kecil. Kebiasaan berkendara yang tidak aman turut meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, yang dapat mengakibatkan cedera pada kepala dan bagian otak kecil. Kecanduan alkohol juga dapat meningkatkan risiko terjadinya tremor intensional.

Gejala

Tremor dapat terjadi di satu bagian tubuh atau keduanya. Sebagian besar kasus tremor bersifat simetris, artinya terjadi pada kedua sisi tubuh. Namun jika tremor disebabkan oleh adanya massa atau tumor di otak, tremor dapat terjadi di salah satu sisi tubuh saja. Tremor intensional terjadi ketika seseorang memiliki intensi atau tujuan dalam menggerakkan tangannya. Contohnya, pada saat memasang kancing baju atau mengambil benda, biasanya tremor akan semakin memburuk. Keparahan tremor dapat berkurang jika penderita menutup matanya saat menggerakkan tubuhnya. 

Selain kesulitan dalam melakukan gerakan sehari-hari, pasien dapat mengalami pincang dan gangguan dalam gerakan bola mata. Refleks patologis (refleks yang seharusnya tidak ditemukan pada pemeriksaan dengan orang sehat) pada beberapa pasien dapat meningkat, refleks ini dapat dilihat dari pemeriksaan dokter atau petugas kesehatan lainnya.

Diagnosis

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosa penyebab dan jenis dari tremor. Selain pemeriksaan fisik, dokter akan meminta pasien untuk melakukan beberapa gerakan dan melihat derajat keparahan tremor. Pasien dengan tremor biasanya memiliki keluhan saat melakukan kegiatan sehari-hari seperti minum dari gelas, memegang alat makan dan gangguan dalam mencoba memfokuskan mata ke objek.

Pemeriksaan fisik lain yang dapat mendukung diagnosa penyebab tremor adalah:

  • Pemeriksaan keseimbangan dan cara berkomunikasi.
  • Pemeriksaan kekakuan otot
  • Pemeriksaan finger to nose atau tes jari ke hidung, pada pasien dengan tremor intensional biasanya tremor intensional akan timbul terutama saat diminta untuk menggerakkan tangan secara cepat.

Selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan yang mendukung diagnosa seperti pencitraan atau pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah:

  • Magnetic Resonance Imaging (MRI): merupakan baku emas pada seseorang dengan tremor intensional. Pemeriksaan MRI dapat memperlihatkan gambaran jaringan otak dengan jelas
  • Computed Tomography Scan (CT-Scan): pemeriksaan CT-scan bermanfaat untuk melihat kelainan pembuluh darah dan trauma
  • Pemeriksaan ultrasonografi (USG): Pemeriksaan USG dapat melihat secara cepat keadaan organ di abdomen seperti hati
  • Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan yang dapat disarankan adalah pemeriksaan darah, pemeriksaan vitamin, pemeriksaan urin untuk melihat kadar racun di dalam tubuh

Tatalaksana

Terapi pada seseorang dengan tremor berfokus pada penyebab dari tremor. Obat yang dapat meringankan gejala tremor adalah:

  1. Obat-obatan: sering diberikan untuk pasien dengan sklerosis multipel. Penggunaan obat-obatan tersebut biasanya diberikan atas saran dan di bawah pengawasan dokter
  2. Terapi rehabilitasi: menggunakan teknik pada rehabilitasi fisik, bertujuan untuk memperbaiki kemampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari dengan memperkuat kekuatan otot dan meningkatkan koordinasi dan keseimbangan
  3. Teknik relaksasi untuk meredakan tremor
  4. Terapi invasif: Menggunakan stimulasi deep brain thalamic dengan teknik bedah dan memasukkan elektroda ke dalam jaringan otak.
  5. Perubahan gaya hidup: mengurangi konsumsi kafein dapat meredakan tremor.

Komplikasi

Jika penyebab dari tremor tidak diobati, gejala dapat menjadi semakin buruk dan menganggu seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hingga saat ini tidak ada komplikasi dari tremor yang bersifat mengancam jiwa. 

Pencegahan

Hingga saat ini beberapa penyebab tremor intensional tidak dapat dicegah seperti sklerosis multipel. Mekanisme dari sklerosis multipel belum diketahui, teori yang ada sekarang memperkirakan sklerosis multipel terjadi dari interaksi antara beberapa faktor lingkungan dan tubuh. Banyak penelitian telah mencoba mencari hal-hal yang berpotensi untuk mencegah sklerosis multipel seperti:

  1. Menjaga agar kadar vitamin D dalam tubuh cukup.
  2. Melakukan puasa secara berkala membantu untuk meredakan kekambuhan dari sklerosis multipel
  3. Mengkonsumsi kopi secara rutin
  4. Mengkonsumsi anggur merah: terdapat kandungan di dalam anggur merah yang memiliki kemampuan anti inflamasi di jaringan otak.
  5. Berhenti merokok
  6. Mengkonsumsi makanan yang rendah dalam lemak jenuh
  7. Menjaga agar level stres rendah dan melakukan aktifitas fisik secara rutin.

Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah stroke. Beberapa tindakan untuk mencegah stroke adalah:

  1. Menurunkan tekanan darah yang tinggi
  2. Melakukan kontrol rutin terutama jika Anda memiliki gangguan di jantung, penyakit diabetes
  3. Melakukan aktifitas fisik secara rutin
  4. Mengontrol kadar kolesterol.

Kapan harus ke dokter?

Sebagian besar penyebab dari tremor adalah penyakit yang bersifat kronis dan memiliki komplikasi yang serius. Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki tremor secara tiba-tiba, dan menetap segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan pertama. Jika tremor disertai salah satu gejala dibawah ini segera ke dokter. 

  1. Rasa baal yang dirasakan di wajah, tangan atau kaki terutama di salah satu sisi tubuh.
  2. Adanya kebingungan atau kesulitan dalam berbicara dan mengerti pembicaraan
  3. Gangguan penglihatan di salah satu atau kedua mata
  4. Kesulitan dalam berjalan, kehilangan keseimbangan dan fungsi koordinasi.
Writer : dr Erika Indrajaya
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:36
  1. Constantini, L. (2022). Intention Tremor. Osmosis. 
  2. Cabrero, F., & Jesus, O. (2022). Intention Tremor. Ncbi.nlm.nih.gov.
  3. MS Prevention: Are family members at risk of MS?. Overcomingms.org. (2022). 
  4. Hammond, N. (2022). Multiple Sclerosis Prevention: Is It Possible?. Healthline. 
  5. Pandey, S., & Sharma, S. (2016). Approach to a tremor patient. Annals Of Indian Academy Of Neurology, 19(4), 433. 
  6. Wheeler, R. (2022). What Can Help Prevent a Stroke?. WebMD.