Mengenal Separation Anxiety, Saat Bayi Tidak Mau Jauh dari Ibu

Credits: Freepik

Bagikan :


Apakah Anda pernah mengalami anak yang menangis hingga berteriak karena melihat Anda akan berangkat bekerja atau pergi ke dokter gigi? Anak menolak untuk ditinggal dan memegang erat baju Anda sehingga Anda harus menenangkannya terlebih dahulu sebelum keluar rumah. Hal tersebut dikenal dengan istilah separation anxiety 'cemas akan perpisahan'.

Kecemasan akan perpisahan merupakan tahap perkembangan normal pada bayi dan balita. Umumnya anak kecil sering mengalami kecemasan saat berpisah dengan orang tuanya, terutama ibunya. Namun kecemasan perpisahan ini akan mereda ketika anak berusia 3 tahun.

 

Di Usia Berapa Anak Seringkali Mengalami Kecemasan Akan Perpisahan?

Normalnya anak mengalami kecemasan akan perpisahan hingga usianya 3 tahun, di mana fasenya dibagi menjadi tiga, di antaranya:

  • Fase bayi

Kecemasan akan perpisahan berkembang setelah bayi memperoleh pemahaman tentang obyek. Setelah bayi menyadari Anda benar-benar pergi dan tidak berada di tempat di mana ia bisa melihat Anda, ia akan gelisah. Biasanya bayi berusia 4-5 bulan akan mulai mengembangkan kecemasan akan perpisahan, kondisi ini akan memuncak ketika bayi berusia 9 bulan.

Gejala kecemasan akan perpisahan pada bayi cenderung memburuk ketika bayi lapar, lelah atau tidak enak badan.

  • Fase balita

Kecemasan perpisahan pada balita seringkali ditunjukkan di usia 15-18 bulan. Sama seperti pada bayi, gejalanya akan memburuk ketika balita dalam kondisi lapar, lelah atau sakit. Perilaku kecemasan akan perpisahan pada balita bisa cukup melelahkan karena anak akan menangis keras dan sulit dihentikan.

  • Fase prasekolah

Pada saat anak-anak berusia 3 tahun, efek kecemasan akan perpisahan normalnya mulai mereda. Namun beberapa anak mungkin akan mengalami kecemasan yang membutuhkan sikap tegas dari Anda. Konsisten untuk menjelaskan bahwa Anda tidak bisa berada di sisinya karena suatu tugas yang penting. Di usia ini anak akan berusaha untuk menunjukkan kemandiriannya, dan berusaha memahami perpisahan sejenak dari orang tua. Kuncinya adalah memberikan pemahaman yang tepat untuknya dan menunjukkan sikap yang konsisten.

 

Perbedaan Separation Anxiety vs Separation Anxiety Disorder

Walaupun dianggap sebagai hal yang umum, namun beberapa anak mengalami tanda-tanda yang serius yang disebut dengan separation anxiety disorder atau gangguan kecemasan perpisahan. Gangguan kecemasan perpisahan dapat terjadi bila kecemasan akan perpisahan tampak intens dan berkepanjangan, mengganggu sekolah atau kegiatan sehari-hari, disertai dengan serangan panik dan masalah lain.

Gangguan kecemasan perpisahan biasanya terjadi di atas usia 2 tahun, di mana anak merasa ketakutan dan kekhawatiran berlebihan bahwa sesuatu akan terjadi pada orang tua atau anak ketika keduanya berpisah. Anak cenderung menolak untuk dihibur selama berpisah dan mengeluhkan sakit kepala atau sakit perut yang menandakan dirinya mengalami stres.

 

Tanda-Tanda Kecemasan Perpisahan

Gejala kecemasan perpisahan sebagai tahap perkembangan normal biasanya muncul hingga anak berusia 2 tahun, di antaranya:

  • Menangis berlebihan
  • Memegang tubuh atau pakaian dengan paksa
  • Penolakan untuk terlibat dengan orang dewasa lain atau anak-anak lain
  • Berteriak

 

Tanda-Tanda Gangguan Kecemasan Perpisahan

Gangguan kecemasan perpisahan didiagnosis ketika gejala kecemasan perpisahan terjadi secara berlebihan untuk usia perkembangan dan menyebabkan penderitaan signifikan yang mempengaruhi fungsi sehari-hari. Gejalanya di antaranya:

  • Kecemasan akan perpisahan yang berulang dan berlebihan akan berada jauh dari orang tua
  • Kekhawatiran berlebihan dan konstan akan kehilangan orang tua akibat penyakit atau bencana alam
  • Kekhawatiran berlebihan dan konstan akan suatu hal buruk yang bisa terjadi misalnya penculikan, yang menyebabkan anak dipisahkan dari orang tua
  • Menolak jauh dari rumah karena takut akan perpisahan
  • Menolak beada di rumah sendirian tanpa adanya orang tua
  • Menolak tidur tanpa orang tua di dekatnya
  • Seringkali mimpi buruk terkait dengan perpisahan
  • Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut dan gejala lain yang terkait dengan perpisahan dengan orang tua

 

Mengatasi Kecemasan Akan Perpisahan

Seiring bertambahnya usia anak, kecemasan akan perpisahan akan semakin berkurang. Anda bisa mencegah kecemasan ini semakin parah dengan membuat kebiasaan berpamitan singkat yang penuh kasih sayang, misalnya dengan ciuman atau pelukan selama beberapa detik. Berusahalah untuk konsisten terhadap perkataan, misalnya ketika Anda menjelaskan bahwa Anda akan pulang tepat waktu dan bermain dengannya nanti malam, atau menguatkan hati untuk tidak kembali menoleh ketika ia menangis . Bukan hal yang mudah, memang. Namun dengan melihat pola kebiasaan yang Anda bangun, perlahan anak akan memahami bahwa perpisahan itu hanya sementara, dan Anda akan kembali ke sisinya di jam yang sudah Anda janjikan.

Jika gejala akan kecemasan perpisahan tidak membaik meskipun Anda berulang kali memberikan pemahaman, Anda bisa meminta bantuan para ahli untuk mengatasi hal ini. Diagnosis dan perawatan dini akan membantu mengurangi gejala dan mencegah gangguan yang dapat memburuk.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 09:06

Kisa Fritscher (2020). What Is Separation Anxiety?. Available from: https://www.verywellmind.com/separation-anxiety-2671784

Mayo Clinic (2021). Separation anxiety disorder. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/separation-anxiety-disorder/symptoms-causes/syc-20377455

Wendy Sue Swanson, MD, MBE, FAAP (2021). How to Ease Your Child’s Separation Anxiety. Available from: https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Soothing-Your-Childs-Separation-Anxiety.aspx