Tumor Kulit

Tumor Kulit

Bagikan :


Definisi

Tumor kulit merupakan pertumbuhan kulit sehingga terlihat lebih mencolok dibandingkan kulit di sekitarnya. Pertumbuhan kulit ini sangat bervariasi, mulai dari tidak menyebabkan gejala, hingga terasa nyeri. Tumor kulit yang akan dibahas pada artikel ini merupakan tumor kulit jinak, yaitu tumor kulit yang tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Biasanya, tumor-tumor ini tidak memerlukan terapi apapun, namun dapat diambil dengan pembedahan.

Secara spesifik, tumor kulit jinak yang akan dibahas pada artikel ini adalah:

  • Kutil (warts). Kutil merupakan pertumbuhan kulit yang berukuran kecil dan bertekstur kasar. Biasanya, kutil ditemukan pada jari atau tangan
  • Nevus (tahi lalat). Tahi lalat merupakan penumpukan sel-sel yang memiliki warna lebih gelap daripada kulit. Tahi lalat dapat muncul dari lahir atau ketika masa kanak-kanak atau remaja
  • Dermatofibroma. Dermatofibroma adalah pertumbuhan kulit yang berukuran kecil dan berbentuk bulat
  • Lipoma. Lipoma merupakan benjolan berisi lemak yang tumbuh secara lambat

 

Penyebab

Kutil disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Virus ini merupakan virus yang cukup lazim ditemukan dan memiliki lebih dari 150 tipe, namun hanya sedikit tipe yang dapat menyebabkan kutil. Tipe HPV yang menyebabkan kutil biasanya menyebar melalui kontak kulit dengan penderita kutil, atau lewat barang yang digunakan bersama seperti handuk atau serbet. Virus ini kemudian masuk ke tubuh lewat lubang pada kulit, misalnya pada kulit yang terkelupas di dekat kuku atau luka gores. Kebiasaan menggigit jari dapat menyebabkan kutil menyebar ke bagian jari lainnya. Respon pertahanan tubuh seseorang terhadap HPV berbeda-beda, sehingga tidak semua orang yang terpapar HPV akan mengalami kutil.

Nevus dapat muncul saat lahir atau ketika tumbuh dewasa. Bentuk nevus sendiri bervariasi dan penyebabnya bermacam-macam. Nevus yang tumbuh ketika anak, remaja, dewasa, atau usia lanjut biasanya disebabkan oleh paparan terhadap sinar matahari. Nevus sebagian besar tidak berbahaya, namun ada jenis nevus yang dapat bertumbuh menjadi kanker kulit (melanoma).

Dermatofibroma disebabkan oleh pertumbuhan jaringan kulit dalam (dermis) yang berlebihan. Namun, penyebab pasti kelebihan dermis ini belum diketahui. Namun, kelebihan pertumbuhan dermis ini biasanya terjadi setelah cedera ringan pada kulit, misalnya setelah tertusuk jarum atau digigit serangga.

Penyebab lipoma belum diketahui secara pasti. Namun, lipoma biasanya menurun di keluarga, sehingga ada kemungkinan pengaruh faktor genetik sebagai penyebab. Benjolan berisi lemak pada lipoma ini terletak di antara lapisan kulit dan otot di bawah lemak.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko kutil dapat berupa:

  • Anak dan dewasa muda, karena sistem pertahanan tubuh belum sempurna untuk melawan virus
  • Orang dengan sistem pertahanan tubuh yang buruk, misalnya orang dengan HIV/AIDS atau orang yang baru saja menerima cangkok organ

Faktor risiko nevus dapat berupa paparan terhadap sinar matahari yang berlebih, misalnya akibat pekerjaan di luar ruangan.

Faktor risiko dermatofibroma adalah adanya luka pada kulit yang bersifat ringan dan usia. Dermatofibroma paling sering muncul pada orang dewasa berusia 20-49 tahun. Selain itu, tumor ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Orang dengan sistem pertahanan tubuh yang rendah, seperti orang dengan HIV/AIDS atau pengguna steroid jangka panjang, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami dermatofibroma.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian lipoma adalah sebagai berikut:

  • Berusia 40-60 tahun. Meskipun lipoma dapat terjadi pada segala usia, lipoma paling sering terjadi pada kelompok usia ini
  • Genetik. Lipoma biasanya diturunkan di keluarga

 

Gejala

Kutil biasanya muncul pada jari tangan atau tangan. Biasanya, kutil merupakan tonjolan kecil, seperti berisi daging, dan kasar ketika disentuh. Selain itu, kutil biasanya disertai dengan bintik-bintik hitam yang merupakan pembuluh darah yang membeku.

Nevus memiliki berbagai macam tipe, di antaranya:

  • Nevus kongenital. Nevus tipe ini sudah muncul dari lahir, biasanya disebut sebagai tanda lahir. Biasanya, nevus ini dikelompokkan berdasarkan ukurannya. Warna, bentuk, dan teksturnya pun bervariasi. Beberapa nevus kongenital tumbuh hingga menutupi area yang cukup besar pada tubuh
  • Nevus biasa. Nevus biasa merupakan tahi lalat berbentuk bulat, halus, dan memiliki satu warna saja. Anda dapat terlahir dengan nevus jenis ini, namun biasanya nevus ini muncul pada masa kanak-kanak. Nevus ini dapat datar atau berbentuk kubah, dan warnanya dapat berupa merah muda, sawo matang, atau coklat tua
  • Nevus displastik. Nevus ini merupakan tahi lalat yang atipikal (tidak biasa). Tahi lalat ini bersifat jinak, namun mirip seperti penampakan kanker kulit melanoma. Nevus jenis ini dapat memiliki warna yang berbeda, berbentuk tidak teratur, atau memiliki tepi yang tidak rata. Orang dengan nevus displastik memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami melanoma
  • Nevus biru. Nevus biru merupakan tahi lalat berwarna biru yang dapat muncul ketika lahir atau didapat. Nevus ini biasanya datar atau berbentuk seperti kubah, dengan variasi warna biru-keabuan atau biru-kehitaman. Nevus biru biasa ditemukan pada keturunan Asia
  • Nevus agminata. Nevus tipe ini merupakan sekelompok nevus yang berada pada satu bagian tubuh. Nevus-nevus ini dapat bervariasi ukuran dan tampakannya

Dermatofibroma biasanya merupakan tonjolan pada kulit yang kaku, berukuran 7-10 milimeter, serta berwarna merah muda, merah, atau coklat. Dermatofibroma biasanya sensitif terhadap sentuhan, namun tidak memiliki gejala lainnya. Biasanya, tumor jenis ini muncul pada daerah yang tidak tertutup pakaian, seperti lengan dan tungkai.

Lipoma dapat muncul di mana saja, namun biasanya memiliki ciri berikut:

  • Terletak di bawah kulit. Biasanya, lipoma muncul pada leher, bahu, punggung, perut, lengan, dan paha
  • Lembut dan kenyal. Lipoma dapat bergerak mudah ketika disentuh dengan jari
  • Umumnya berukuran kecil. Biasanya, lipoma memiliki diameter kurang dari 5 sentimeter, namun dapat bertumbuh secara lambat
  • Kadang disertai nyeri. Lipoma dapat disertai nyeri apabila bertumbuh dan menekan saraf atau jika mengandung banyak pembuluh darah

 

Diagnosis

Diagnosis tumor kulit pada umumnya dapat ditegakkan dengan pengamatan terhadap tumor, karena bentuknya yang berbeda-beda. Jika dokter meragukan jenis tumor, dokter dapat melakukan pengambilan jaringan (biopsi) pada tumor, yang kemudian akan diamati di bawah mikroskop.

Kutil dapat pula dikerok untuk melihat adanya bintik hitam yang merupakan pembuluh darah yang membeku. Sementara itu, lipoma yang cukup besar dan tidak biasa dapat dilihat melalui pemeriksaan pencitraan seperti rontgen, computed tomography scan (CT scan), atau magnetic resonance imaging (MRI) untuk memastikan diagnosis.

 

Tata Laksana

Kutil biasanya dapat sembuh tanpa penanganan apapun, namun dapat tumbuh kembali dalam satu atau dua tahun di dekat tempat sebelumnya. Penanganan kutil dapat menggunakan asam salisilat yang dapat mengikis kutil sedikit demi sedikit. Selain itu, penanganan kutil juga dapat dilakukan dengan krioterapi atau pembekuan dengan nitrogen cair untuk membunuh sel-sel kulit pada kutil, sehingga tubuh dapat melawan virus penyebabnya. Terapi juga dapat menggunakan asam lainnya, pembedahan kecil, atau terapi laser.

Nevus biasanya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan terapi. Namun, jika sebuah nevus berpotensi menjadi kanker, dokter akan melakukan pembedahan kecil untuk mengambilnya. Pembedahan ini disebut sebagai biopsi eksisional, yang bertujuan untuk mengambil seluruh nevus dan sebagian kulit di sekitarnya.

Dermatofibroma biasanya terjadi dalam jangka waktu panjang dan tidak dapat sembuh sendiri. Dermatofibroma dapat ditangani dengan krioterapi, penyuntikan kortikosteroid, terapi laser, atau mengikis bagian atas kulit untuk memperdatar pertumbuhan kulit. Pembedahan untuk mengambil dermatofibroma secara keseluruhan juga dapat dilakukan, namun hal ini dapat meninggalkan bekas luka yang mungkin lebih tidak nyaman dilihat dibandingkan tumor sendiri.

Lipoma biasanya tidak membutuhkan terapi. Namun, jika lipoma sangat mengganggu, dokter dapat menyarankan pengambilan lipoma. Pengambilan dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil jaringan lemak yang berlebih. Selain itu, lipoma juga dapat ditangani dengan liposuction, yaitu pengambilan lemak menggunakan jarum suntik besar.

 

Komplikasi

Komplikasi kutil adalah penyebarannya ke jari tangan lain jika tidak diterapi dengan baik. Sementara itu, nevus dapat berubah menjadi kanker kulit, terutama apabila bentuk, tepi, dan warnanya tidak teratur atau ukurannya membesar dengan cepat. Sementara itu, dermatofibroma dan lipoma biasanya tidak menyebabkan komplikasi apapun selain kosmetik (penampakan yang kurang nyaman untuk dilihat).

 

Pencegahan

Pencegahan kutil adalah sebagai berikut:

  • Menghindari kontak langsung dengan kutil, termasuk kutil pada jari Anda sendiri
  • Jangan menggaruk kutil, karena dapat menyebarkan virusnya
  • Jangan menggunakan amplas kuku atau pemotong kuku yang sama pada bagian yang berkutil dan sehat, karena dapat menularkan kutil ke jari lainnya
  • Jangan menggigit jari. Kutil lebih sering terjadi pada kulit yang mengalami luka. Menggigit jari dapat menyebabkan luka yang memudahkan virus untuk masuk ke kulit
  • Menghindari menyikat, menjepit, atau mencukur daerah yang mengalami kutil

Sementara itu, nevus, dermatofibroma, dan lipoma sulit dicegah karena kemunculannya yang tidak dapat diprediksi.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda memiliki benjolan pada kulit yang mencurigakan atau mengganggu penampilan, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut. Namun, ada baiknya Anda segera ke dokter jika Anda memiliki tahi lalat dengan bentuk yang tidak teratur (normalnya bulat/lingkaran), memiliki tepi yang keriting atau tidak teratur, memiliki warna yang tidak sama antara satu bagian dengan bagian tahi lalat lainnya, membesar dalam waktu singkat, atau tiba-tiba gatal atau berdarah. Hal ini dapat menjadi penanda adanya keganasan pada kulit.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 3 Mei 2024 | 06:41

Cobb, C., & Osborn, C. (2018). Nevus: Definition, Common Types, Photos, Diagnosis, and Treatment. Healthline. Retrieved 30 May 2022, from https://www.healthline.com/health/nevus

 

Common warts - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 30 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-warts/symptoms-causes/syc-20371125

 

de Pietro, M., & Sampson, S. (2018). Dermatofibromas: Definition and Patient Education. Healthline. Retrieved 30 May 2022, from https://www.healthline.com/health/dermatofibromas

 

Lipoma - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 30 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lipoma/symptoms-causes/syc-20374470