Berbicara soal perkembangan kognitif anak, sama halnya dengan membahas perkembangan kecerdasan anak. Yang dimaksud dengan kemampuan kognitif adalah keterampilan yang melibatkan tugas-tugas terkait dengan persepsi, pembelajaran, memori, pemahaman, kesadaran, penalaran, penilaian, intuisi dan bahasa. Anak harus memiliki kemampuan kognitif untuk bisa fokus, mengingat informasi, dan berpikir kritis. Kemampuan ini bukan dipelajari di bangku sekolah saja lho, kemampuan kognitif justru dipelajari sejak dini saat usia bayi maupun balita.

Sebelumnya orang menganggap bahwa anak-anak adalah versi miniatur orang dewasa, namun dengan adanya pendapat seorang psikolog bernama Jean Piaget, semua hal itu berubah. Menurut Jean, anak-anak berpikir secara berbeda dari orang dewasa. Mereka berkembang dan berubah seiring bertambahnya usia. Perubahan tersebut bisa diamati dari anak-anak hingga remaja, di mana periode pertumbuhan dan perkembangan mereka sangat unik.

Cara Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak

Orang dewasa cenderung mengabaikan keterampilan intelektual anak-anak, terutama bayi dan balita karena dianggap masih kecil. Padahal sejak dilahirkan, bayi telah aktif dan dapat menerima informasi serta mempelajari hal-hal baru. Karena tidak dianggap sebagai usia yang bisa belajar, jarang ada orang tua yang membantu memaksimalkan penyerapan informasi oleh anak, alhasil perkembangan anak yang satu dan yang lain mungkin berbeda.

Jadi, bagaimana cara meningkatkan perkembangan kognitif anak sejak usia balita? Yuk simak tips berikut.

1. Bernyanyi Bersama Anak

Bernyanyi bersama anak dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya. Aktivitas ini dapat menambah kosakata baru dan melatih anak mengingat kata-kata di dalam lagu.

2. Mengenal Suara Hewan

Siapa sangka permainan mengenal suara hewan ini terlihat sederhana namun juga dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak. Mengingat suara dan nama hewan akan mengasah ingatannya dan pengenalan akan objek terentu.

3. Berlatih Alfabet dan Mengenal Angka

Anda bisa mengajari anak mengenal alfabet sejak dini dengan mengajaknya bernyanyi, bermain puzzle, tanpa harus memaksanya menghafalkan setiap huruf dengan cermat. Kebiasaannya melihat informasi alfabet akan secara otomatis terekam di otak, sehingga saat waktunya bersekolah nanti, ia hanya perlu memanggil ingatannya kembali untuk belajar dengan lebih lancar.

Hal ini juga berlaku dengan angka. Menghafalkan angka dan berhitung bisa dilakukan dengan cara menyenangkan baik lewat lagu maupun permainan puzzle. Jangan terkejut bila ia akan semakin gemar menghitung semua benda yang ada di dalam rumah, ya.

4. Mengenal Bentuk dan Warna

Anda tak harus menunggu anak tumbuh lebih besar untuk mengenalkan bentuk dan warna. Anda bisa memulainya sejak usia bayi dengan memilih aneka warna mainan, baju, dan mengenalkannya pada bentuk yang berbeda-beda.

Ketika usianya sudah cukup untuk bisa diajak berkomunikasi, Anda bisa meningkatkan kemampuannya dengan bermain tebak-tebakan, mengunjungi tempat yang dapat menstimulasi ingatannya, memberikan pilihan agar anak belajar memutuskan mana yang diinginkannya.

Apabila Anda menemukan bahwa ada yang berbeda dengan anak dan anak tidak mengikuti perkembangan kognitif sesuai usianya, Anda bisa membicarakannya dengan dokter untuk mencari tahu apa penyebab dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!