Anda mungkin pernah mendengar ASI yang berwarna bening adalah ASI yang jelek dan tidak membuat bayi merasa kenyang. Pernyataan tersebut tidaklah benar dan seringkali membingungkan terutama bagi pengalaman menyusui ibu yang pertama. Agar tidak sesat informasi, yuk baca lebih lanjut mengapa ada ASI yang warnanya bening dan tidak terlihat kental.

Jadi, ada tiga tahapan ASI yang keluar saat menyusui, tahap pertama adalah kolostrum, lalu ASI transisi, dan tahap akhir adalah ASI matur. ASI matur atau tahap akhir ini dibagi lagi menjadi foremilk yang biasanya keluar terlebih dahulu dan diikuti hindmilk.

Foremilk

Kandungan nutrisi pada foremilk dan hindmilk berbeda. Foremilk adalah ASI yang diperolah bayi yang keluar di awal setiap menyusui. Menurut Very Well Health, foremilk tinggi kandungan laktosa (gula susu) dan rendah lemak serta kalori. Foremilk lebih encer, cenderung tinggi kandungan airnya sehingga warnanya terlihat lebih bening atau kebiruan. ASI foremilk memuaskan rasa haus pada bayi.

Karena encer, foremilk mungkin membuat bayi kenyang tetapi mereka tidak puas dan merasa kenyang. Akibatnya bayi cenderung menyusu lebih sering dan mereka akan menyusu berlebihan. Terlalu banyak foremilk diyakini menyebabkan masalah perut dan gastrointestinal (GI) pada bayi seperti gas, sakit perut, bayi yang mudah marah, sering menangis, dan feses bayi berwarna hijau.

Hindmilk

Hindmilk adalah ASI yang tinggi kandungan lemak dan kalorinya, teksturnya lebih kental dan creamy serta terlihat putih seperti susu pada umumnya. Hindmilk keluar dari sel-sel kelenjar susu di bagian payudara yang lebih dalam, dan biasanya diproduksi setelah foremilk, seiring bayi menyusu. Hindmilk dapat memuaskan rasa lapar bayi dan membuat bayi merasa kenyang serta mengantuk setelah menyusu. Setelah menghabiskan ASI hindmilk di payudara, bayi cenderung akan merasa kenyang lebih lama. Oleh karena itu, bila bayi hanya menyusu sebentar saja, maka bayi akan mendapatkan foremilk yang tinggi kandungan gulanya saja, dan tidak mendapatkan hindmilk.

Apabila konsumsi foremilk dan hindmilk tidak seimbang

Ketidakseimbangan konsumsi foremilk dan hindmilk dapat menyebabkan kelebihan laktosa, yang dapat terjadi apabila bayi mengalami kesulitan mencerna laktosa dalam ASI. Kondisi tersebut terjadi karena bayi terlalu banyak menyusu foremilk foremilk yang merupakan ASI rendah lemak dan tinggi laktosa.

Apabila bayi minum lebih banyak foremilk daripada hindmilk, maka kandungan lemak dari makanan bayi tidak seimbang. Zat lemak lambat untuk dicerna, dan karena foremilk rendah lemak, ia akan bergerak melalui sistem pencernaan dengnan cepat sehingga semua laktosa dalam foremilk tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk dipercah dan dicerna. Jumlah foremilk yang tidak seimbang ini menyebabkan kelebihan laktosa, sehingga sehingga terjadi penumpukan di usus besar. Saat difermentasi, akan muncul gas yang banyak dalam saluran cerna.

Tanda-tanda kelebihan laktosa

Saat bayi mengalami ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk, mereka akan memiliki gejala yang mirip dengan bayi dengan gangguan pencernaan atau intoleransi laktosa, di antaranya seperti dilansir WebMD berikut ini:

• Lebih banyak gas di dalam perut
• Feses berwarna hijau, sedikit berbusa dan berair
• Ada rasa sakit di perut yang menyebabkan bayi rewel, menangis kencang, serta berteriak
• Perut kembung
• Kesulitan tidur
• Sering menyusu

Untuk menghindari kelebihan laktosa, disarankan untuk menyusui satu payudara terlebih dahulu hingga setidaknya 10-15 menit atau sampai payudara terasa kosong sebelum kemudian berpindah ke payudara yang lainnya, agar bayi mendapatkan foremilk dan hindmilk secara seimbang.