Di dalam tubuh manusia, gula darah (glukosa) berperan sebagai sumber energi utama tubuh. Glukosa berasal dari makanan yang Anda makan, terutama makanan kaya karbohidrat seperti kentang, nasi, dan roti. Setelah masuk ke dalam tubuh, glukosa akan diatur dan disimpan dalam sistem pencernaan.
Kadar gula darah normal bervariasi, normalnya gula darah puasa berkisar 70-100 mg/dL, sedangkan gula darah normal dua jam setelah makan umumnya kurang dari 140 mg/dL. Ketika kadar gula darah berada di bawah angka tersebut, maka Anda disebut mengalami hipoglikemia yang lebih sering terkait dengan penderita diabetes.
Bagaimana Bayi Baru Lahir Mengalami Hipoglikemia?
Bayi baru lahir juga bisa mengalami hipoglikemia yang dikenal dengan istilah neonatal hypoglycemia. Artinya bayi yang baru dilahirkan memiliki kadar gula darah yang sangat rendah.
Walaupun termasuk langka, bila dibiarkan berkembang tanpa perawatan maka kadar gula darah yang terlalu rendah ini bisa menyebabkan kerusakan saraf dan gangguan mental.
Umumnya hipoglikemia pada bayi baru lahir disebabkan oleh beberapa kondisi, di antaranya:
- Kekurangan nutrisi selama hamil
- Penggunaan insulin terlalu banyak akibat diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
- Ibu memiliki diabetes gestasional atau diabetes tipe lain, yang tidak mendapatkan perawatan dan pengobatan dengan benar
- Adanya ketidakcocokan antara golongan darah ibu dan bayi
- Adanya tumor pada pankreas bayi
- Cacat lahir
- Penyakit gangguan metabolisme bawaan atau kurangnya hormon yang diturunkan secara genetik
- Bayi tidak cukup oksigen ketika dilahirkan
- Penyakit liver pada bayi
- Bayi mengalami infeksi
Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Mengalami Hipoglikemia
Bayi baru lahir yang mengalami hipoglikemia kerap menunjukkan tanda-tanda tertentu, di antaranya:
- Tubuh bayi gemetar
- Bayi mengalami sianosis, di mana bibir dan kulit bayi terlihat pucat atau kebiruan
- Suhu tubuh bayi sangat rendah
- Bayi mengalami apnea, henti napas selama beberapa detik
- Bayi menolak minum susu
- Bayi terlihat kurang berenergi dan jarang bergerak
- Bayi mengalami kejang
- Otot bayi terlihat lemah
Karena gejala hipoglikemia pada bayi baru lahir mirip seperti gejala penyakit pada umumnya, Anda perlu membawa bayi untuk diperiksa agar bisa mengonfirmasi kondisi yang sedang dialami bayi. Dokter mungkin akan mengambil sampel darah untuk mengetahui kadar glukosa di dalam tubuh bayi sebelum kemudian memberikan perawatan dan pengobatan.
Kabar baiknya, hipoglikemia neonatal ini bisa dicegah. Apabila Anda berisiko terhadap penyakit diabetes tipe 1 maupun tipe 2 atau memiliki diabetes gestasional (diabetes saat hamil), pastikan untuk menjalani pengobatan dan perawatan yang sudah direncanakan serta memantau kadar gula darah selama kehamilan. Perhatikan pula pola makan dan nutrisi selama hamil agar berat badan bayi normal hingga persalinan. Bila masih ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter kandungan Anda terkait cara mencegah hipoglikemia pada bayi baru lahir.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina