Jika Anda harus membagi waktu antara bekerja dan tetap menyusui, maka Anda harus mencari cara yang paling praktis dan fleksibel agar si kecil tetap bisa minum ASI eksklusif. Anda mungkin bisa mulai mempertimbangkan menggunakan pompa ASI dan menyimpan ASI dengan aman.
Cara memerah ASI
Dilansir CDC, berikut adalah panduan yang benar saat memerah ASI baik menggunakan pompa manual maupun elektrik:
- Mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air bersih atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% sebelum mulai memompa.
- Anda dapat memerah ASI dengan menggunakan jari, pompa manual, atau pompa elektrik.
- Apabila Anda menggunakan pompa, baik manual maupun elektrik, maka terlebih dahulu Anda harus membersihkan pompa sebelum digunakan. Dan menjaga kebersihan pompa agar tidak ada jamur yang tumbuh.
- Jika Anda menggunakan pompa bersama, maka terlebih dahulu bersihkan alat dan meja menggunakan disinfektan.
Usia penyimpanan ASI perah
Usia penyimpanan ASI perah bergantung pada metode penyimpanannya. Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah panduan umumnya:
- Pada suhu ruang - ASI yang baru diperah dan disimpan pada suhu kamar bisa bertahan hingga enam jam, namun sebaiknya ASI hanya diberikan maksimal empat jam terutama apabila ruangan hangat.
- Cooler bag - Apabila ASI perah disimpan dalam tas pendingin berinsulasi dengan ice pack di dalamnya, maka usia penyimpanannya adalah satu hari.
- Lemari es - ASI yang baru diperah dan disimpan di bagian belakang lemari es bisa digunakan hingga empat hari apabila disimpan di dalam lemari es kondisi bersih. Namun lebih optimal apabila susu dibekukan terlebih dahulu selama tiga hari.
- Freezer - ASI yang baru diperah dapat disimpan di dalam freezer hingga 12 bulan, namun usia optimal penggunaannya hanya enam bulan.
Cara membekukan ASI perah
- Gunakan tas penyimpanan ASI atau wadah food grade yang bersih untuk menyimpan ASI perah.
Gunakan wadah yang terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki tutup botol yang rapat.
Hindari menggunakan botol dengan simbol daur ulang no 7, yang menunjukkan bahwa wadah mungkin terbuat dari plastik yang mengandung BPA. - Jangan menyimpan ASI di dalam botol atau kantong plastik sekali pakai yang tidak dibuat khusus untuk menyimpan ASI
- Berikan label pada botol ASI.
- Hindari menyimpan ASI di pintu lemari es atau pintu freezer untuk melindungi ASI dari perubahan suhu saat membuka atau menutup pintu.
- Jika ASI yang baru diperah tidak bermaksud diberikan dalam 4 hari, maka bekukan segera setelah diperah untuk melindungi kualitas ASI.
- Simpan dalam jumlah kecil untuk menghindari susu yang tidak habis diminum.
- Simpan ASI dengan takaran satu kali menyusui dan sisakan satu inci ruangan di bagian atas wadah karena ASI umumnya mengembang saat membeku.
Cara mencairkan ASI perah
Saat akan mencairkan ASI perah, maka ASI yang pertama kali disimpan adalah yang pertama keluar karena kualitas ASI bisa menurun.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencairkan ASI:
- Membiarkan di dalam kulkas bagian bawah semalaman
- Merendam di dalam wadah berisi air hangat atau suam-suam kuku
- Mencairkan di bawah air mengalir yang suam-suam kuku
- Jangan mencairkan ASI dengan menggunakan microwave karena dapat merusak nutrisi dalam ASI
- Jika mencairkan di dalam lemari es, maka waktu dihitung 24 jam setelah ASI benar-benar mencair
- Ketika ASI perah yang dibekukan berada di suhu ruang, maka ASI hanya boleh diberikan pada bayi maksimal 2 jam
- Jangan membekukan kembali ASI yang pernah dicairkan
Ketika Anda memutuskan untuk memerah dan membekukan ASI, maka Anda juga harus menjaga kebersihan botol bayi, pompa, dot bayi, dan peralatan minum lainnya dengan hati-hati agar ASI terlindungi dari kontaminasi.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Mayo Clinic Staff (2021). Breast milk storage: Do's and don'ts. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
CDC (2021). Proper Storage and Preparation of Breast Milk. Available from: https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm