Mengajari Anak Cara Mengontrol Amarah

Ilustrasi anak yang sedang marah. Credits: Freepik.

ADS

287 x 220

Bagikan :


Perkembangan setiap anak tidak selalu sama. Terkadang ada anak-anak yang belum mengembangkan keterampilan yang cukup untuk mengelola emosi yang mereka rasakan dan masih sulit membedakan perasaan marah dan perilaku agresif.

Kemarahan adalah emosi yang normal dan sehat. Sayangnya kemarahan ini bisa dengan cepat berubah menjadi agresi, amarah yang meledak-ledak, pembangkangan dan tidak adanya rasa hormat. Bahkan, agresi yang tidak dikendalikan bisa berkembang menjadi masalah akademis, penolakan oleh teman sebaya serta kesehatan mental yang buruk.

 

Tips Mengajari Anak Mengontrol Amarah

Sangatlah penting untuk mengajari anak cara mengontrol amarah. Kemampuan dalam mengelola emosi, termasuk kemarahan dapat membantu anak belajar berinteraksi dengan orang lain.

 

Mengajari anak membedakan perasaan dan perilaku

Anak sering kali kebingungan membedakan antara perasaan dan perilaku. Saat anak merasa marah, mereka tak sadar bahwa kemarahan tersebut diungkapkan dalam perilaku. Ajarkan anak untuk mengenali perasaan mereka terlebih dahulu, agar mereka bisa menyuarakan emosi yang sedang mereka rasakan. Pada anak yang masih kecil, Anda bisa memberi analogi yang mudah dipahami anak, misalnya kemarahan serupa dengan gunung meletus yang akhirnya meledak.

Berbicaralah pada anak bahwa adalah normal untuk merasa marah, sedih, atau kecewa. Namun, mereka perlu menyalurkan kemarahannya secara positif dan memahami bahwa tidak baik untuk berperilaku agresif seperti melempar barang atau memukul saat sedang marah. Bicarakan pula konsekuensi dari tindakan yang diambil saat merasa marah, misalnya berteriak dapat menyakiti perasaan teman, atau memukul dapat melukai teman.

 

Menjadi model bagi anak

Anak-anak cenderung meniru orang tua atau orang dewasa di sekitarnya, dan salah satu hal yang bisa mereka tiru adalah bagaimana orang dewasa bertindak saat sedang marah. Kemungkinan anak akan memiliki sikap yang serupa orang dewasa di sekitarnya ketika sedang marah.

Walaupun tidak semua hal bisa diperlihatkan pada anak, tetap sehat untuk memperlihatkan cara orang tua mengatasi perasaan marahnya dengan baik pada anak. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang lebih baik dalam mengatasi kemarahan dengan cara positif ketimbang meluapkan emosi dengan perilaku yang negatif.

Baca Juga: Trauma Masa Kanak-Kanak yang Bisa Membentuk Pribadi Mudah Marah

 

Aturan mengatasi kemarahan

Menetapkan peraturan tentang cara mengatasi kemarahan di dalam keluarga membantu anak memahami batasan perilaku yang dapat diterima dan tidak ketika sedang marah, serta mengajarkan mereka tentang sikap hormat dan tetap berperilaku baik terhadap orang lain. Libatkan seluruh keluarga dalam pembuatan aturan ini dan pastikan semua anggota keluarga mematuhi peraturan yang sama.

Bicarakan pula konsekuensi bila peraturan dilanggar dan berikan hukuman yang bersifat mendidik, bukan hukuman fisik atau psikologis.

 

Mengajari keterampilan mengelola amarah yang sehat

Ajari anak-anak untuk mengungkapkan perasaan secara verbal. Minta mereka untuk menceritakan apa yang dirasakan dan mengapa mereka merasa marah. Bila mereka melakukan perilaku agresif, Anda bisa mengajarkan hal-hal yang dapat anak lakukan ketika mereka merasa marah.

Anak bisa berjalan menjauh dahulu ketika sedang marah, atau melakukan hal yang dapat meredakan amarah mereka seperti menggambar atau mendengar lagu favorit mereka. Ini dapat membantu anak belajar cara berbicara tentang emosi mereka dan menjauhkan dari situasi yang merugikan.

Baca Juga: Ketahui Dampak Sering Marah Sambil Berteriak pada Anak Remaja

 

Mengajari konsep beristirahat

Ajari pula konsep beristirahat yang dapat membantu anak menenangkan diri. Dengan demikian akan lebih mudah bagi mereka untuk mempraktikkan keterampilan mengelola amarah dan berbicara dalam kondisi emosi yang sudah mereda.

 

Belajar mengendalikan amarah terkadang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak. Apabila Anda merasa kemarahan anak sering kali tidak terkendali, dan Anda sulit mengajaknya berbicara, maka Anda perlu membawa anak berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Mereka bisa membantu Anda memahami akar penyebab kemarahan anak dan merekomendasikan terapi atau pengobatan yang dibutuhkan.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:51

Amy Morin, LCSW (2022). 5 Ways to Teach Your Child Anger Management Skills. Available from: https://www.verywellfamily.com/ways-to-teach-your-child-anger-management-skills-1095010 

Mind.org (2023). Anger. Available from: https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/anger/long-term-coping/ 

Mayo Clinic (2022). Anger management: 10 tips to tame your temper. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/anger-management/art-20045434 

NHS UK (2023). Helping your child with anger issues. Available from: https://www.nhs.uk/mental-health/children-and-young-adults/advice-for-parents/help-your-child-with-anger-issues/