Bayi buang air besar segera setelah dilahirkan dan mengeluarkan kotoran yang disebut mekonium. Mekonium berwarna lebih gelap dan tebal dari kotoran pada umumnya. Selanjutnya setelah beberapa hari mekonium akan digantikan oleh kotoran yang dikeluarkan oleh bayi yang mendapatkan ASI atau susu formula dengan warna dan konsistensi yang berbeda.

Normalnya, kotoran bayi berwarna kuning yang terlihat seperti mustard dengan konsistensi agak encer. Namun, jika kotoran bayi berwarna hijau terutama jika sangat mencolok atau tidak biasa, maka Anda perlu mewaspadai kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab Kotoran Bayi Berwarna Hijau

Kotoran bayi yang berwarna hijau bisa menjadi sesuatu yang normal dan tidak berbahaya, namun juga bisa mengindikasikan kondisi kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian medis. Adapun penyebab kotoran bayi berwarna hijau di antaranya:

Suplemen zat besi

Konsumsi suplemen zat besi baik oleh bayi atau ibu yang menyusui bisa mengubah warna kotoran bayi menjadi hijau tua. Ini adalah efek samping yang umum terjadi saat mengonsumsi suplemen zat besi.

Suplemen zat besi mungkin diresepkan dokter jika bayi atau ibu menyusui kekurangan zat besi. Efek samping ini biasanya tidak menimbulkan masalah selama tidak ada keluhan dari bayi atau ibu.

Sangat penting untuk tetap mengikuti petunjuk dan dosis suplemen zat besi dari dokter dan tidak menghentikan penggunaan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu. Apabila Anda memiliki kekhawatiran terkait perubahan warna kotoran bayi, diskusikan lebih lanjut dengan dokter agar mendapatkan pengarahan yang tepat.

Tidak mendapatkan cukup hindmilk

Hindmilk adalah ASI yang keluar selama menyusui yang umumnya memiliki kandungan lemak lebih tinggi dan mengandung lebih banyak kalori serta nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Warnanya lebih putih dan pekat dibandingkan foremilk yang keluar saat ibu mulai menyusui.

Bayi yang tidak mendapatkan cukup hindmilk dan hanya mendapatkan foremilk mungkin memiliki kotoran yang lebih cair dan berwarna hijau cerah. Hal ini bisa terjadi karena bayi tidak menyusu cukup lama pada setiap payudara selama sesi menyusui.

Baca Juga: Foremilk dan Hindmilk pada ASI, Apakah Itu?

Infeksi virus atau bakteri

Pada beberapa kasus, infeksi seperti pilek atau gangguan pencernaan bisa memengaruhi pencernaan bayi dan mengubah warna serta konsistensi kotoran. Kotoran bayi yang berwarna hijau cerah bisa menjadi tanda bahwa bayi sedang mengalami masalah pencernaan atau infeksi.

Saat ini, penting untuk memantau kesehatan bayi dan mencari tanda-tanda lain infeksi seperti demam, muntah atau perubahan perilaku. Segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan evaluasi medis yang diperlukan.

Alergi dan intoleransi makanan

Alergi atau intoleransi makanan bisa menjadi salah satu penyebab kotoran bayi berwarna hijau. Alergi atau intoleransi makanan juga menyebabkan gejala lain termasuk gas, rewel, bahkan bercak darah di kotoran.

Salah satu alergi makanan yang paling umum adalah alergi protein sapi yang bisa muncul bila bayi minum susu formula yang mengandung protein susu sapi.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Gejala Alergi dan Intoleransi Laktosa Pada Bayi

Fototerapi

Salah satu metode perawatan untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi adalah dengan memberikan fototerapi. Fototerapi membantu mengubah bilirubin dalam darah menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan melalui kotoran. Selama proses ini, kotoran bayi akan menjadi hijau.

Perubahan warna kotoran bayi menjadi hijau tidak selalu menjadi masalah yang serius. Namun, jika kotoran bayi disertai gejala lain seperti rewel, demam, muntah, dan diare, maka sebaiknya periksakan dan konsultasikan kondisi bayi ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan terkait kondisi bayi lainnya dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!