Pertambahan kasus cacar monyet di negara non endemik cacar monyet terus meningkat. Menurut data CDC per 11 Oktober 2023, total kasus cacar monyet di seluruh dunia mencapai lebih dari 90 ribu kasus lebih di 115 negara. Dari keseluruhan kasus tersebut sebagian besar kasus terjadi di negara yang tidak memiliki riwayat cacar monyet.
Peningkatan kasus yang cukup cepat dari Mei 2022, sejak kasus cacar monyet mulai dilaporkan di London tanpa ada riwayat kunjungan ke negara endemik membuat kasus cacar monyet menjadi perhatian global. Sementara itu di Indonesia sendiri, per 24 Oktober 2023 telah ditemukan 10 kasus positif cacar monyet di DKI Jakarta dengan 11 suspek. Dari 10 kasus tersebut 9 di antaranya menjalani rawat inap dan 1 orang dinyatakan sembuh.
Penularan dan Gejala Cacar Monyet
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis, sebuah penyakit infeksius yang bisa menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada laboratorium penangkaran monyet di Denmark pada tahun 1958. Baru pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan terjadi pada manusia.
Penyebab cacar monyet adalah virus dari genus Orthopoxvirus yang dapat menular melalui kontak antara hewan yang terinfeksi virus cacar monyet ke manusia, dan dari orang ke orang. Dari hewan ke manusia, bila Anda berkontak fisik dengan hewan yang terinfeksi seperti tergigit, tercakar, atau memakan daging hewan terinfeksi yang tidak dimasak dengan benar, virus bisa masuk ke tubuh manusia.
Sementara itu, penularan antar individu bisa terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi virus mpox. Kontak dekat tersebut meliputi berbicara atau bernapas berdekatan satu sama lain, kontak kulit dengan kulit, mulut ke mulut, mulut ke kulit atau hubungan seksual.
Baca Juga: Ketahui Karakteristik Utama yang Dimiliki Cacar Monyet (Monkeypox)
Setelah terpapar virus, terjadi masa inkubasi selama 3-17 hari di mana virus berkembang di tubuh. Pada periode ini, pasien biasanya tidak merasakan adanya suatu gejala tertentu. Kemudian, mulai timbul gejala pada pasien. Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala cacar monyet di antaranya:
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Lelah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Setelah itu muncul ruam-ruam khas pada kulit. Ruam sering muncul di area dekat kelamin, sela paha, tangan, kaki, atau mulut. Ruam bisa berbentuk seperti gelembung berisi cairan atau lepuhan yang berisi nanah. Ruam juga dapat terasa gatal atau nyeri.
Baca Juga: Seperti Apa Ciri-Ciri Ruam Cacar Monyet (Monkeypox)?
Pencegahan Cacar Monyet
Saat ini tersedia vaksin yang efektif untuk pencegahan cacar monyet namun ketersediaannya sangat terbatas di beberapa negara. Untuk itu, beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari cacar monyet di antaranya:
- Menghindari kontak langsung maupun tidak langsung dengan orang dan benda yang terkontaminasi
- Menghindari kontak langsung dengan hewan perantara virus cacar monyet termasuk hewan yang mati di area kasus cacar monyet
- Tidak mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar
- Rajin mencuci tangan dengan air sabun dan air mengalir atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol
Di tengah meluasnya cacar monyet di beberapa negara yang bahkan tidak pernah memiliki riwayat cacar monyet sebelumnya, penting untuk mengenali gejala terbaru cacar monyet. Terlebih lagi gejala ini mirip dengan beberapa penyakit infeksi menular seksual.
Apabila Anda memiliki riwayat bepergian ke daerah dengan kasus cacar monyet yang cukup tinggi, baru saja melakukan kontak langsung dengan orang yang mengalami cacar monyet lalu muncul gejala, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma