• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Pilihan KB Alami yang Bisa Dicoba Jika Tak Ingin Menggunakan Alat Kontrasepsi

Pilihan KB Alami yang Bisa Dicoba Jika Tak Ingin Menggunakan Alat Kontrasepsi

Credits: Freepik

ADS

287 x 220

Bagikan :


Keluarga Berencana telah menjadi program pemerintah Indonesia sejak tahun 1970-an, di mana program tersebut digunakan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan mengatur jarak lahir sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera. Keluarga Berencana juga diharapkan dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan tidak diinginkan atau terlalu dekatnya jarak kehamilan.

 

Apa itu KB Alami?

Selain penggunaan alat kontrasepsi, metode KB alami adalah salah satu jenis pengendalian kelahiran yang mengandalkan pengamatan tentang tubuh wanita dan siklus menstruasi. Metode ini biasanya dipilih apabila Anda enggan menggunakan obat-obatan atau alat fisik karena adanya alasan tertentu.

Penggunaan KB alami memberikan aneka manfaat, di antaranya:

  • Hemat
  • Menghindari konsumsi obat atau keterlibatan prosedur alat tertentu
  • Berkurangnya kebutuhan resep obat atau kunjungan ke layanan kesehatan
  • Menghindari manipulasi hormon

Walaupun kedengarannya cukup menguntungkan, namun perlu dicatat bahwa KB alami cukup sulit digunakan dengan benar, terutama bila Anda tidak memiliki siklus menstruasi yang teratur. Hasil dari KB alami juga mungkin tidak seefektif ketika menggunakan alat kontrasepsi yang sebagian besar memiliki persentase keberhasilan dalam mencegah kehamilan.

 

Jenis-Jenis KB Alami

Adapun beberapa jenis KB alami yang bisa Anda coba di antaranya:

  • Metode kalender

Metode ini digunakan untuk menghindari kehamilan dengan bergantung pada perhitungan masa subur di kalender. Berdasarkan siklus menstruasi sebelumnya, Anda harus mengurangi 18 hari siklus menstruasi terpendek untuk menentukan hari subur pertama. Dan dari 11 hari dari siklus menstruasi terpanjang, Anda dapat menentukan hari subur terakhir. Dari situ kemudian Anda dapat menghitung jumlah hari selama berovulasi dan menentukan kapan bisa berhubungan seksual yang aman dan terhindar dari kehamilan.

Metode ini hanya sekitar 80% efektif mencegah kehamilan dan dianggap kurang efektif apabila tidak memiliki siklus menstruasi teratur.

  • Suhu tubuh basal

Pengamatan terhadap suhu tubuh wanita setiap pagi dapat menunjukkan periode kesuburan. Suhu tubuh Anda cenderung turun 12-24 jam sebelum melepaskan sel telur dari ovarium, dan meningkat kembali setelah sel telur dilepaskan. Metode ini mengharuskan Anda melakukan pengukuran suhu tubuh rutin sebelum bangun dari tempat tidur dengan termometer yang sangat akurat dan dapat mendeteksi suhu tubuh dengan baik.

Agar berhasil mencegah kehamilan, Anda disarankan menahan diri berhubungan seksual setidaknya 48-72 jam sejak turunnya suhu tubuh basal.

  • Metode pemeriksaan lendir

Umumnya serviks memproduksi lendir sebagai respon terhadap estrogen. Metode pemeriksaan lendir serviks ini juga dikenal dengan istilah metode Ovulasi Billings, yang didasarkan pada pengamatan cermat terhadap pola lendir selama siklus menstruasi.

Untuk menggunakan metode ini, penting bagi Anda memahami perubahan lendir serviks selama siklus menstruasi, di antaranya:

  1. Tidak adanya lendir serviks yang terlihat selama 3-4 hari setelah menstruasi berakhir
  2. Adanya sedikit lendir berwarna keruh dan lengket selama 3-5 hari ke depan
  3. Melimpahnya jumlah lendir berwarna jernih dan basah selama 3-4 hari sebelum dan selama ovulasi
  4. Tidak adanya lendir yang terlihat selama 11-14 hari hingga periode menstruasi berikutnya dimulai

Dari pengamatan lendir di atas, diketahui bahwa hari-hari paling subur Anda adalah hari-hari di mana lendir serviks jernih, licin dan mulur. Anda harus menghindari berhubungan intim di masa ini apabila Anda tidak ingin hamil.

  • Metode Coitus Interruptus

Metode ini dilakukan dengan menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi sehingga sperma yang dikeluarkan dari penis tidak masuk ke vagina. Metode ini sebenarnya cukup berisiko karena seorang pria dapat melepaskan sejumlah kecil sperma sebelum ejakulasi, selain itu dibutuhkan pengendalian diri dan ketepatan waktu untuk menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi.

Metode ini dikatakan hanya 75%-80% efektif dalam mencegah kehamilan.

Penting untuk diingat bahwa KB alami tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual. Agar Anda dan pasangan terhindar dari infeksi menular seksual, penggunaan kondom menjadi pilihan terbaik yang juga dapat membantu mencegah kehamilan.

Apabila Anda masih merasa kebingungan dengan pilihan KB, Anda dapat membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter sehingga dapat menemukan jenis program KB yang terbaik sesuai dengan kondisi Anda.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 09:52

Melissa Conrad Stöppler, MD (2022). 9 Natural Birth Control Options. Available from: https://www.medicinenet.com/natural_methods_of_birth_control/article.htm

Scott Frothingham (2018). Natural Birth Control. Available from: https://www.healthline.com/health/natural-birth-control

Rachel Reiff Ellis (2021). 'Natural' Birth Control: What to Know. Available from: https://www.webmd.com/sex/birth-control/natural-birth-control

Kemenkes RI (2018). Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-penggunaan-alat-kontrasepsi

Mayo Clinic (2021). Cervical mucus method for natural family planning. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/about/pac-20393452

Cleveland Clinic (2020). Cervical Mucus Method. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/21066-cervical-mucus-method