Tanda-Tanda Jika Anak Kecanduan Main Game Online

Tanda-Tanda Jika Anak Kecanduan Main Game Online
Credits: Freepik

Bagikan :


Game online tak hanya populer di Indonesia saja, di seluruh dunia hampir semua orang mengenal game online. Mirip seperti media sosial, sebagian game online memungkinkan Anda untuk bersosialisasi di dunia maya dengan orang asing di belahan dunia manapun. Saat bermain game, Anda bisa bertemu banyak teman baru sehingga Anda tak akan merasa bosan untuk bermain sendiri.

Dewasa ini, bukan hanya orang dewasa saja yang dapat memiliki akses terhadap smartphone. Beberapa orang tua memberikan akses smartphone dan mengijinkan anaknya untuk menggunakan ponsel bermain game online. Di satu sisi, bermain game di ponsel memang sangat menghibur dan dapat membantu mengusir kebosanan. Sebagian orang tua bahkan menikmati momen "tidak diganggu anak" ketika anaknya sibuk bermain game online. Sayangnya, di balik kelebihannya dalam menghibur dan mengusir kebosanan, bermain game online dapat menyebabkan kecanduan.

Menurut penelitian, game MMORPG (Massive Multiplayer Online Role-Playing Game) menghasilkan 25% dari pendapatan game di seluruh dunia, di mana game ini memiliki banyak daya tarik seperti interaktif, sosialisasi, kompetitif dan terjadi secara real time. Dengan kelebihan-kelebihan MMPORG inilah anak-anak dapat kecanduan bermain game. Merasa bahwa dunianya menjadi menyenangkan, anak-anak menjadi lebih tertarik bermain game di dunia maya ketimbang harus melakukan segala kegiatan penuh aturan di dunia nyata.

 

Tanda-Tanda Kecanduan Game Online

American Psychiatric Association menggunakan DSM-5 utuk mendiagnosis gangguan mental akibat kecanduan bermain game online. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa anak kecanduan game online:

  • Selalu memikirkan ingin bermain game sepanjang waktu
  • Merasa tidak bahagia bila sedang tidak bermain
  • Keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu, dan semakin banyak waktu untuk membuat perasaan menjadi senang
  • Tidak dapat berhenti atau mengurangi waktu bermain
  • Tidak tertarik melakukan kegiatan lain yang sebelumnya menyenangkan, misalnya berenang, bersepeda bersama keluarga
  • Memiliki masalah dengan pelajaran di sekolah, atau di rumah
  • Tetap bermain walaupun menyadari bahwa ada banyak masalah yang timbul
  • Berbohong pada orang tua tentang jam bermain, bahkan bermain secara sembunyi-sembunyi di malam hari ketika orang tua sudah tidur
  • Bermain game untuk memperbaiki suasana hati

 

Bahaya Kecanduan Game Online

Saat bermain game, otak anak-anak akan memproses skenario seolah-olah itu nyata. Jika permainan menggambarkan situasi berbahaya atau kekerasan, tanpa sadar tubuh akan bereaksi sesuai adegan yang dilihat. Respon fight-or-flight terhadap bahaya yang dirasakan dipicu oleh paparan stimulasi dan kekerasan yang intens dalam permainan. Tak heran bila di dunia nyata, misalnya di sekolah atau lingkungan bermain anak menjadi lebih agresif terhadap teman dan tidak segan memukul teman.

Bermain game berlebihan sendiri dapat mempengaruhi kondisi mental, sosial dan psikis, di antaranya:

  • Meningkatkan risiko obesitas
  • Menyebabkan kekurangan tidur dan gangguan tidur seperti insomnia
  • Menyebabkan gangguan perilaku, termasuk tindakan impulsif
  • Kehilangan kemampuan bersosialisasi di dunia nyata
  • Menyukai kekerasan dan menggunakan kekerasan saat bersosialisasi di dunia nyata
  • Kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah
  • Mengalami kecemasan yang dapat berkembang menjadi depresi
  • Mengalami masalah kekakuan leher, punggung atau ketegangan mata

Jika saat ini Anda mendapati anak-anak memiliki tanda-tanda kecanduan games, maka sebaiknya batasi penggunaan ponsel pada anak, bila perlu Anda bisa mengambil ponsel dan memberikannya pada waktu-waktu tertentu misalnya saat akhir minggu. Ajak anak untuk berolahraga atau melakukan kegiatan fisik lain di luar rumah, sehingga pikiran anak bisa teralihkan dari keinginan bermain game. Selain itu bermain di luar ruangan atau berolahraga juga dapat membantu melatih fisik anak agar lebih sehat.

Anda mungkin membutuhkan bantuan dokter anak atau psikiater anak jika anak terlihat kesulitan untuk lepas dari ponsel dan game onlinenya. Mengatasi kecanduan game online pada anak memang membutuhkan waktu yang tidak singkat, dibutuhkan kerja sama Anda dan dokter agar anak-anak dapat terlepas dari kecanduannya.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Jumat, 23 Agustus 2024 | 09:35

Mayo Clinic (2021). Are video games, screens another addiction?. Available from: https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/are-video-games-and-screens-another-addiction

WebMD (2021). Is Video Game Addiction Real?. Available from: https://www.webmd.com/mental-health/addiction/video-game-addiction

Elizabeth Hartney, BSc, MSc, MA, PhD (2020). The Signs and Effects of Video Game Addiction. Available from: https://www.verywellmind.com/what-is-video-game-addiction-22333

Ranna Parekh, M.D., M.P.H.(2018). RInternet Gaming. Available from: https://www.psychiatry.org/patients-families/internet-gaming