Memberikan ASI pada bayi memberikan manfaat baik bagi bayi dan juga ibu. ASI membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang baik saat di luar rahim serta menyediakan nutrisi yang dibutuhkan bayi.

Selain itu, bayi yang minum cukup ASI juga cenderung lebih berisiko rendah terkena diabetes tipe 2, leukemia, gigi berlubang dan problem gigi lainnya, penyakit celiac, penyakit radang usus, obesitas anak, eksim, asma, infeksi telinga, meningitis yang disebabkan oleh bakteri, diare serta sindrom kematian bayi mendadak. Bagaimana cara mengetahui apakah bayi sudah cukup mendapatkan ASI?

Tanda-Tanda Bayi Cukup ASI

Untuk mengetahui apakah bayi sudah cukup kenyang minum ASI, perhatikan beberapa tanda berikut ini:

• Ada 5-6 popok sekali pakai yang basah dalam 24 jam
• Urine bayi bening atau pucat
• Tinja lembek yang dikeluarkan 3-4 kali sehari saat berusia lebih muda dari 6-8 minggu, biasanya seiring bertambahnya usia frekuensi buang air besar bayi akan menurun
• Warna kulit dan tonus otot bayi yang sehat
• Bayi menyusu dengan isapan yang berirama
• Anda dapat melihat dan mendengar bayi menelan
• Pipi bayi tetap bulat selama mengisap
• Bayi tampak tenang dan santai saat menyusu
• Mulut bayi terlihat lembap setelah menyusu
• Bayi tampak bahagia setelah dan di antara waktu menyusu
• Berat badan bayi bertambah, ukuran tubuhnya makin panjang, lingkar kepala bertambah besar
• Ibu merasa mengantuk dan rileks setelah menyusui
• Payudara terasa lebih kosong setelah menyusu

Baca Juga: Menyusui Juga Memberikan Manfaat pada Ibu, Apa Saja?

Tanda-Tanda Bayi Tidak Cukup ASI

Di minggu pertama kehidupannya, berat badan bayi cenderung sedikit berkurang. Namun biasanya ini adalah normal. Minggu berikutnya, berat badannya akan terus bertambah jika ia mendapatkan cukup ASI.

Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI cenderung memiliki tanda-tanda sebagai berikut:

• Berat badannya tidak bertambah dari minggu ke minggu
• Buang air kecil yang terlalu sedikit dan popok basahnya dalam sehari sedikit
• Tidak terlihat tinja lunak dalam 24 jam
• Bayi terlihat lesu atau tidur lebih lama dari biasanya
• Saat minum ASI, mulut bayi tidak melekat dengan baik pada payudara atau minum terlalu sebentar

Penyebab Bayi Tidak Cukup Minum ASI

Salah satu penyebab bayi tidak cukup minum ASI adalah produksi ASI yang terlalu sedikit. Produksi ASI yang terlalu sedikit dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

• Perlekatan atau posisi yang kurang tepat
• Frekuensi menyusui yang kurang
• Konsumsi alkohol atau merokok saat menyusui bayi
• Riwayat operasi payudara sebelumnya
• Terpisah dari bayi terlalu lama setelah melahirkan, misalnya karena bayi harus dirawat di ruang NICU
• Penyakit pada ibu atau bayi
• Bayi minum susu formula
• Konsumsi obat tertentu yang memengaruhi produksi ASI
• Kecemasan, stres dan depresi pada ibu
• Bayi mengalami tongue tie yang membatasi pergerakan lidahnya saat menyusu

Baca Juga: Mengapa Ibu Menyusui tidak Boleh Kekurangan Kalsium?

Cara Meningkatkan Produksi ASI

• Menyusui bayi lebih sering, setidaknya 8-12 kali dalam 24 jam untuk membantu merangsang produksi ASI yang cukup
• Memastikan perlekatan dan posisi bayi yang tepat dengan mengamati isapan bayi
• Menawarkan kedua payudara selama satu sesi menyusui secara bergantian
• Menghindari penggunaan dot atau minum susu formula bergantian, terkecuali atas indikasi medis dan saran dokter
• Menghindari dot yang mengganggu produksi ASI
• Tidur dan beristirahat cukup
• Memperhatikan asupan makan dan hidrasi tubuh
• Menghindari stres berlebihan

Jika Anda mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksi ASI, maka sangat penting untuk mencari bantuan konselor laktasi atau dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di Play Store atau App Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!