Balita di usia 1-2 tahun sudah tidak bergantung pada ASI lagi. Mereka harus mendapatkan kecukupan gizi melalui makanan yang dimakan.
Namun, balita di usia ini sering menolak makanan atau makan dalam jumlah yang sedikit. Yuk, simak beberapa tips untuk membuat anak-anak lahap makan.
Kebutuhan Kalori Anak Usia 1-2 Tahun
Di usia 1-2 tahun, anak-anak membutuhkan variasi makanan yang makin beragam. Anda tetap boleh memberi ASI, namun makanan pendamping ASI harus diperhatikan variasi gizinya agar kebutuhan kalori harian tercukupi.
Kebutuhan kalori anak usia 1-2 tahun berkisar sekitar 1.000-1.400 kalori per hari, bergantung pada usia, ukuran tubuh dan tingkat aktivitasnya.
Perlu dicatat bahwa susu masih menjadi kebutuhan penting bagi balita. Susu menyediakan kalsium dan vitamin D untuk membantu memperkuat tulang.
Balita membutuhkan sekitar 700 mg kalsium dan 600 IU vitamin D. Jika anak-anak tidak mendapatkan cukup dari makanannya, Anda mungkin perlu meminta rekomendasi suplemen yang diresepkan oleh dokter.
Baca Juga: Vitamin D Sangat Penting bagi Anak, Ini Alasannya
Tips Agar Anak Balita Lahap Makan
Sebenarnya Anda tidak perlu khawatir bila anak usia 1-2 tahun makan dalam porsi yang sedikit atau terkadang menolak makan. Suasana hati, cuaca yang panas, mengantuk, atau sakit sangat memengaruhi nafsu makan anak balita.
Untuk membantu agar mereka lahap makan, beberapa tips berikut mungkin bisa membantu:
- Ciptakan suasana makan yang nyaman dan membahagiakan, seperti makan bersama anak lain dan duduk bersama anggota keluarga lain
- Tunjukkan bahwa Anda juga menikmati menu yang sama sepertinya
- Ikut sertakan anak dalam menyiapkan makanan yang dimakan
- Tawarkan menu baru hanya di saat suasana hatinya baik, tidak terdistraksi hal lain, tidak terlalu mengantuk atau dalam mood yang baik
- Batasi waktu makan 20 menit dalam sekali makan. Jika ia menolak, maka sudahi makan dan jangan tawarkan camilan atau pengganti menu utama
- Hindari mengancam anak saat makan karena hanya akan membuat mereka tidak berselera makan
- Kenalkan anak pada menu baru, mungkin Anda, bahkan membutuhkan 10-15 kali usaha sampai ia mau menerima dan mencobanya
- Pastikan menu yang diberikan sama agar ia tidak merasa dibedakan. Anda mungkin perlu menyesuaikan tekstur dengan membantu memotong dengan ukuran lebih kecil
- Izinkan anak menyentuh, menjilat, merasakan tekstur makanan dengan jarinya saat mencoba mengenal menu baru
Baca Juga: Berapa Kalori yang Dibutuhkan Anak Usia 6-12 Tahun?
Makanan yang Sebaiknya Tidak Diberikan pada Anak Usia 1-2 Tahun
Anak menolak makan adalah hal yang wajar. Beberapa kondisi seperti yang telah disebutkan di atas memengaruhi porsi dan nafsu makan anak. Namun, jangan pernah membujuk atau menggantikan menu utama anak dengan beberapa makanan berikut ini:
- Makanan yang tinggi kandungan gulanya
- Minuman dengan gula tambahan
- Makanan tinggi kandungan garam
- Jus buah, susu, yogurt, keju yang belum dipasteurisasi
- Makanan yang berisiko menyebabkan tersedak seperti sayuran mentah, kacang tanah, permen karet, buah anggur utuh, marshmallow, popcorn, sosis, permen, biji-bijian, atau potongan daging yang besar.
Kapan Harus ke Dokter Saat Anak Ogah Makan?
Di waktu-waktu tertentu sangatlah normal bila anak menolak makan. Namun, Anda mungkin perlu membawa anak untuk diperiksakan ke dokter bila mengalami tanda-tanda sebagai berikut:
- Makan hanya makanan tertentu dalam porsi terlalu sedikit
- Menolak variasi makanan dalam beberapa minggu
- Konsisten menolak makanan apa pun yang ditawarkan
- Berat badan tidak bertambah sesuai grafik pertumbuhan
Balita yang kenyang mungkin menolak porsi penuh makanan. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan bila anak sudah merasa kenyang.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim