ASI menyediakan beragam manfaat bagi bayi. Selain mencukupi kebutuhan nutrisi, melalui ASI bayi bisa mendapatkan antibodi dari ibu. Bayipun terlindungi dari risiko infeksi penyakit jangka pendek maupun jangka panjang.

Menyusui langsung paling praktis bagi ibu karena bisa dilakukan di mana saja tanpa harus mempersiapkan botol dan susu formula. Namun, bagaimana bayi bisa tetap mendapatkan ASI eksklusif bila ibu harus kembali bekerja?

Tips Pumping ASI bagi Ibu Bekerja

Di Indonesia, cuti hamil dan melahirkan diatur dalam UU 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, yang diberikan selama 3 bulan. Sedangkan ASI eksklusif sebaiknya diberikan selama 6 bulan.

Agar bayi tetap mendapatkan hak dan keistimewaan ASI, ibu bekerja bisa tetap memberikan ASI dengan melakukan pumping (memompa ASI) kemudian menyimpannya sebagai ASIP (ASI perah) dalam keadaan beku.

Permasalahannya, ASI biasanya cenderung lebih lancar ketika disusukan langsung dari ketimbang dipompa. Jadi, bagaimana agar bayi tetap bisa mendapatkan ASI yang cukup? Berikut adalah tips yang bisa dicoba.

Memilih pompa

Ada dua jenis pompa ASI, yaitu pompa manual dan pompa elektrik. Pompa elektrik biasanya lebih cepat dan lebih efisien daripada pompa manual. Jika Anda berencana memompa ASI secara teratur atau menggunakannya di tempat kerja, pompa elektrik akan menjadi pilihan yang lebih baik.

Pompa ASI juga biasanya menawarkan fitur ganda (double pumping), yang memungkinkan memompa kedua payudara secara bersamaan. Ini dapat menghemat waktu karena lebih banyak ASI yang dapat diperah dalam waktu lebih singkat.

Selain itu, pastikan memilih pompa ASI yang mudah dibongkar, dicuci dan dirakit kembali agar mempermudah penggunaan di tempat kerja.

Baca Juga: Cara Melancarkan Saluran Air Susu Ibu (ASI) yang Tersumbat

Berlatih di rumah

Sekitar dua atau tiga minggu sebelum Anda kembali bekerja, persiapkan sesi pemompaan di rumah agar ke depannya Anda terbiasa dan lebih mudah menyesuaikan dengan transisi menyusui dan bekerja. Kenali cara menggunakan pompa dan membongkar pasangnya dengan cepat.

Jika bayi belum terbiasa dengan botol, mulai perkenalkan botol sekitar dua minggu sebelum mulai bekerja. Bayi butuh waktu untuk belajar mengisap dari botol dan mengurangi kemungkinan menolak botol saat Anda tidak bisa menyusui langsung.

Secara bertahap, tingkatkan sesi pemompaan mendekati tanggal mulai bekerja agar tubuh beradaptasi dengan pemompaan lebih sering dan meningkatkan suplai ASI.

Konsisten waktu memompa

Pilih waktu pemompaan yang konsisten setiap hari sesuai dengan jam saat bekerja. Beberapa ibu lebih suka memompa pada jadwal tertentu, seperti sebelum atau setelah makan siang, atau di tengah-tengah waktu kerja mereka. Carilah waktu yang tidak mengganggu pekerjaan Anda dan memungkinkan Anda untuk merasa santai saat memompa.

Sesuaikan pula frekuensi pemompaan dengan kebutuhan Anda dan bayi.

Baca Juga: Ketahui Cara Alami Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu (ASI)

Pilih ruangan yang nyaman

Pastikan Anda memiliki tempat yang sesuai dan nyaman untuk memompa ASI di kantor. Beberapa kantor menyediakan ruang khusus untuk pemompaan ASI atau ruang tenang yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Jika tidak ada fasilitas khusus, cari tempat yang tenang dan pribadi untuk memompa.

Apabila Anda memiliki masalah dengan volume ASI yang terus menurun walaupun sudah konsisten mematuhi jadwal memompa, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!