Keparahan jerawat bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari penggunaan perawatan kulit yang tidak tepat, pola makan, kebiasaan perawatan rambut, stres, kurang tidur, dan juga perubahan hormon.
Untuk mengatasi jerawat dengan efektif, penting untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang mungkin memengaruhi kondisi kulit Anda.
Kebiasaan yang Dapat Memperparah Jerawat
Kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan kulit, terutama dalam memperburuk jerawat. Untuk mendapatkan kembali kulit yang sehat dan menyembuhkan jerawat, Anda perlu memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang dapat memperparah kondisi jerawat, seperti berikut ini:
Sering Gonta-Ganti Produk Perawatan Kulit
Sering gonta-ganti produk perawatan kulit merupakan salah satu kebiasaan yang justru dapat memperparah kondisi jerawat Anda. Setiap produk perawatan kulit memiliki kandungan bahan aktif yang beragam.
Mengganti produk secara terus-menerus dapat merusak skin barrier, lapisan pelindung kulit alami yang berfungsi menjaga keseimbangan dan kelembapan kulit, serta melindungi kulit dari bakteri atau iritasi. Jika skin barrier terganggu, kulit juga menjadi lebih rentan terhadap jerawat dan masalah kulit lainnya.
Perubahan mendadak dalam rutinitas perawatan kulit membuat kulit sulit menyesuaikan diri. Hal ini justru bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan, kering, dan bertambahnya jerawat.
Baca Juga: Amankah Menggunakan Pil KB Sebagai Obat Jerawat?
Hanya Mengobati Jerawat yang Terlihat
Jerawat tidak selalu muncul secara tiba-tiba, mereka lebih sering muncul dari pori-pori yang tersumbat atau peradangan tersembunyi di bawah permukaan kulit. Hanya mengobati area jerawat yang sudah tampak tidak mengatasi penyebabnya, yang pada akhirnya menyebabkan jerawat baru muncul.
Penggunaan produk secara menyeluruh di kulit lebih efektif dalam membantu mengatasi dan mencegah jerawat di area yang mungkin belum terlihat.
Menggunakan Produk yang Memicu Jerawat
Memilih produk perawatan kulit, makeup, dan perawatan rambut perlu dilakukan secara cermat. Hindari memilih hanya berdasarkan popularitas, harga, aroma, maupun penampilan kemasannya saja.
Bila Anda memiliki kulit berminyak, sensitif, atau rentan terhadap jerawat, maka pilih produk yang berlabel non-comedogenic. Artinya produk ini tidak akan menyumbat pori-pori dan membantu mengurangi risiko timbulnya jerawat.
Selain itu, perhatikan pula bahan-bahan dalam produk. Produk yang berbasis air lebih ramah terhadap kulit sensitif, tidak menyebabkan iritasi, dan membantu mencegah munculnya jerawat.
Tidur Tanpa Membersihkan Wajah
Tidur tanpa membersihkan wajah dan sisa makeup dapat memperparah jerawat. Jika wajah tidak dibersihkan dari makeup atau debu serta kotoran yang menempel, maka bahan-bahan tersebut dapat menumpuk di pori-pori sepanjang malam. Hal ini bisa menyumbat pori-pori dan mengganggu aliran minyak. Akibatnya, dapat terbentuk komedo dan jerawat.
Selama tidur, kulit melakukan proses regenerasi dan perbaikan. Makeup dan kotoran yang tersisa di kulit dapat mengganggu proses ini dan mencegah kulit menyerap bahan-bahan perawatan kulit yang seharusnya dapat memberikan manfaat pada kulit.
Baca Juga: Cara Kerja Acne Patch Dalam Mengatasi Jerawat
Memencet Jerawat
Ketika Anda memencet jerawat, Anda berisiko menyebarkan bakteri ke area lain kulit. Kebiasaan ini dapat menyebabkan jerawat baru dan infeksi tambahan.
Jari tangan Anda mungkin tidak sepenuhnya bersih, sehingga dapat menyebarkan kuman dan kotoran ke kulit serta memperburuk masalah jerawat.
Jika Anda mengalami jerawat yang besar, menyakitkan dan meradang, yang sulit diatasi hanya dengan produk perawatan kulit yang dijual bebas, sebaiknya kunjungi dokter atau ahli dermatologi. Dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang lebih tepat dan efektif untuk mengatasi masalah Anda.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter kami melalui layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina