Subclavian Steal Syndrome

Subclavian Steal Syndrome

Bagikan :


Definisi

Subclavian Steal Syndrome (SSS) adalah sekelompok gejala yang menunjukkan adanya darah yang mengalir berbalik arah pada pembuluh darah subklavia dan vertebralis. Pembuluh darah subklavia merupakan pembuluh darah yang terletak di dalam rongga dada dan mengalirkan darah ke lengan. Pembuluh darah ini berjumlah dua, satu untuk memperdarahi lengan kiri, dan satu untuk memperdarahi lengan kanan. Sementara itu, pembuluh darah vertebralis berada pada leher dan berfungsi untuk mengalirkan darah ke leher dan kepala.

 

Penyebab

Pembuluh darah dibagi menjadi dua jenis: pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Pembuluh nadi berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke bagian tubuh lainnya, sementara pembuluh balik mengalirkan darah kembali ke jantung. Pada subclavian steal syndrome, terjadi aliran darah balik ke arah jantung pada pembuluh nadi subklavia dan/atau salah satu cabangnya, pembuluh nadi vertebralis.

Subclavian steal syndrome terjadi karena adanya penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah subklavia. Pada saat jantung memompa darah, normalnya darah akan mengalir ke satu arah, yaitu ke arah bagian tubuh yang dituju. Akibat adanya penyempitan, sebagian darah mengalami aliran balik karena sulit melewati bagian yang menyempit. Hal ini menyebabkan jumlah darah yang mengalir ke bagian tubuh yang dituju menjadi semakin sedikit. Pada sindrom ini, jumlah darah yang berkurang adalah darah yang melewati pembuluh nadi subklavia dan/atau vertebralis.

Sindrom ini pada umumnya disebabkan oleh aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol pada bagian dalam pembuluh darah. Sindrom ini lebih sering menyerang pembuluh subklavia kiri dibandingkan kanan, karena aterosklerosis lebih sering terjadi pada pembuluh nadi tersebut.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko subclavian steal syndrome dapat berupa faktor risiko aterosklerosis dan faktor risiko penyempitan pembuluh darah lainnya. Faktor risiko aterosklerosis sendiri terbagi atas faktor risiko yang tidak dapat diubah dan dapat diubah. Faktor risiko aterosklerosis yang dapat diubah berupa usia, jenis kelamin (laki-laki lebih berisiko), dan riwayat keluarga. Sementara itu, faktor risiko yang dapat diubah adalah merokok, kadar kolesterol darah yang tinggi, penyakit gula (diabetes melitus), dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Faktor risiko subclavian steal syndrome lainnya adalah:

  • Arteritis Takayasu, sebuah peradangan pembuluh darah yang sering terjadi pada perempuan berusia muda atau pertengahan dari keturunan Asia
  • Kompresi/penekanan pembuluh nadi subklavia pada jalur keluarnya dari rongga dada (thoracic outlet). Biasanya, hal ini terjadi pada atlet seperti pelempar bola pada permainan kriket dan bisbol, atau akibat penekanan otot dan saraf
  • Keberadaan tulang rusuk pada tulang belakang servikal (leher) ketujuh, yang normalnya tidak ada
  • Pascaoperasi masalah aorta (pembuluh nadi terbesar pada tubuh)
  • Faktor anatomi lainnya seperti robeknya aorta, kesalahan pembentukan pembuluh nadi vertebralis, serta penekanan pembuluh nadi vertebralis dari luar

 

Gejala

Orang yang mengalami sindrom ini seringkali tidak merasakan gejala apa pun. Jika gejala tersebut ada, gejala akan bervariasi tergantung posisi penyempitan pembuluh darah. Gejala yang muncul dapat berupa gejala saraf dan gejala pada lengan. Gejala saraf dapat muncul mengikuti gerakan kepala tertentu atau olahraga pada tubuh bagian atas. Gejala saraf ini muncul karena otak dan saraf-saraf pada sumsum tulang belakang tidak mendapatkan suplai darah yang cukup. Gejala tersebut dapat berupa:

  • Kehilangan pendengaran
  • Telinga berdenging
  • Pandangan kabur
  • Pusing
  • Pusing berputar dan hilang keseimbangan (vertigo)
  • Kehilangan koordinasi otot (ataksia)
  • Pingsan

Sementara itu, gejala pada lengan terjadi apabila penyempitan terdapat pada pembuluh nadi yang mengalirkan darah ke lengan. Gejala ini dapat terjadi terutama setelah berolahraga, dan terjadi akibat suplai darah ke lengan yang menurun. Gejala ini dapat berupa:

  • Rasa baal atau mati rasa
  • Nyeri
  • Rasa kesemutan yang tidak normal

 

Diagnosis

Pemeriksaan untuk menentukan diagnosis subclavian steal syndrome dapat bervariasi. Jika Anda mengukur tekanan darah pada lengan kanan dan kiri, perbedaan tekanan darah dapat mencapai 15 mmHg. Selain itu, lengan yang mengalami sindrom ini akan mengalami penurunan isi dan keterlambatan pengisian pembuluh darah lengan. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan pada pembuluh nadi leher untuk mencari adanya penyempitan atau sumbatan.

Selain itu, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pencitraan. Pencitraan dapat dimulai dari ultrasonografi, yaitu pemeriksaan menggunakan gelombang suara. Ultrasonografi ini biasanya menggunakan Doppler yang berwarna, sehingga dokter dapat membedakan aliran darah pada pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk melihat aliran darah pada pembuluh nadi yang kemungkinan mengalami penyempitan.

Selain ultrasonografi, pencitraan lainnya dapat berupa MRA dan CT angiografi. Magnetic resonance angiography (MRA) adalah sebuah pemeriksaan aliran darah menggunakan medan magnet, sementara computed tomography (CT) menggunakan sinar X. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk melihat aliran darah pada daerah yang lebih luas daripada ultrasonografi.

Jika pemasangan ring/stent akan dilakukan, pemeriksaan digital subtraction angiography (DSA) dapat dilakukan untuk melihat bentuk sumbatan secara jelas sebelum pemasangan ring/stent dilakukan.

 

Tata Laksana

Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memerlukan pengobatan dan terapi karena tidak mengalami gejala atau gejala membaik seiring waktu. Namun, perlu diperhatikan bahwa subclavian steal syndrome ini merupakan penanda adanya aterosklerosis pada pembuluh nadi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, pencegahan penyakit jantung koroner perlu dilakukan, seperti kontrol tekanan darah, penanganan masalah kolesterol, berhenti merokok, kontrol gula darah, dan perubahan gaya hidup. Tidak hanya itu, Anda mungkin akan mendapatkan obat-obatan pengencer darah.

Tata laksana lainnya dapat berupa tindakan atau operasi. Tindakan yang dapat dilakukan berupa pemasangan stent / ring jantung pada bagian pembuluh darah yang menyempit. Tindakan ini bertujuan untuk menyediakan ruang bagi darah untuk dapat mengalir dengan lancar ke arah yang tepat, sehingga darah dapat mengalir sempurna dan gejala pun menurun. Sementara itu, operasi yang dapat dilakukan adalah operasi bypass, yaitu pembentukan jalan tembus pembuluh darah menggunakan pembuluh darah dari tempat lain atau pembuluh darah lain di dekat tempat yang menyempit. Tujuan bypass adalah menyediakan saluran bagi darah agar darah tetap bisa mengalir sampai ke bagian tubuh yang dituju.

 

Komplikasi

Tidak ada komplikasi jangka panjang yang diakibatkan oleh subclavian steal syndrome sendiri. Namun, komplikasi dapat terjadi karena adanya masalah aliran darah pada pembuluh nadi vertebralis. Masalah ini dapat berupa pingsan yang mengakibatkan jatuh dan risiko cedera kepala.

Pencegahan

Pencegahan subclavian steal syndrome yang dapat dilakukan adalah pencegahan aterosklerosis pada pembuluh nadi. Pencegahan ini dapat berupa:

  • Berhenti merokok
  • Mengikuti diet sehat, misalnya diet rendah garam dan tinggi serat
  • Berolahraga teratur dengan intensitas sedang seperti senam aerobik, jogging, bersepeda, berenang, minimal 3 kali seminggu, selama 30 menit-1 jam
  • Menjaga berat badan ideal
  • Menangani stres psikologis

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda merasakan gejala saraf seperti hilang pendengaran, telinga berdenging, pandangan kabur, pusing berputar, nyeri lengan, kesemutan pada lengan, hingga pingsan saat berolahraga, Anda dapat berkunjung ke dokter. Jika Anda sudah pernah terdiagnosis subclavian steal syndrome sebelumnya, Anda juga dapat berkonsultasi kepada dokter terkait kondisi Anda. Sebaiknya, penderita sindrom ini berobat dan memeriksakan diri secara rutin karena penyebabnya dapat menjadi serius hingga mengancam nyawa.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:11

Bayat, I. (2021). Subclavian Steal Syndrome: Background, Pathophysiology, Etiology. Retrieved 24 April 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/462036-overview

Kikkeri, N., & Nagalli, S. (2021). Subclavian Steal Syndrome. Retrieved 24 April 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554599/

Rees, M., & Biggers, A. (2020). Subclavian steal syndrome: Symptoms, causes, treatment, and more. Retrieved 24 April 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/subclavian-steal-syndrome