Gangguan Panik

Gangguan Panik

Bagikan :


Definisi

Gangguan panik terjadi ketika Anda mengalami serangan panik yang berulang dan tetap merasa ketakutan, dan Anda merasa ketakutan yang persisten mengenai timbulnya kembali serangan panik atau efek yang ditimbulkannya. Ketakutan ini dirasakan setidaknya selama sebulan dan dapat mengganggu rutinitas Anda. Buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi 5 (DSM-5) mendefinisikan serangan panik sebagai gelombang ketakutan atau ketidaknyamanan yang intens dan mencapai puncaknya dalam beberapa menit. Gangguan panik termasuk ke dalam gangguan kecemasan. 

Anda mungkin mengalami serangan panik ketika merasakan teror yang tiba-tiba dan luar biasa, namun tidak ada penyebab yang jelas dari rasa teror tersebut. Pada serangan panik, dapat muncul keluhan fisik seperti jantung berdebar kencang, kesulitan bernapas, dan berkeringat. 

Biasanya serangan panik muncul pada usia 15-25 tahun. Sekitar sepertiga orang pernah mengalami serangan panik selama masa hidupnya. Namun, kebanyakan dari mereka tidak memiliki gangguan panik. Hanya 3% orang dewasa yang memiliki gangguan panik, dan gangguan ini lebih sering dialami oleh wanita.

Meskipun gejala gangguan panik sangat menakutkan, gejala dapat dikelola dan diatasi dengan pengobatan. Pengobatan adalah bagian terpenting untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

 

Penyebab

Penyebab gangguan panik belum diketahui dengan pasti. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan panik mungkin terkait secara genetik, sementara penelitian lain belum menemukan hubungan yang kuat antara gangguan panik dan genetika seseorang.

Gangguan panik juga dikaitkan dengan perubahan hidup yang signifikan. Memasuki masa kuliah, menikah, atau memiliki anak pertama adalah transisi kehidupan tersering yang dapat menyebabkan stres dan dapat memicu perkembangan gangguan panik. Ketakutan akan munculnya serangan panik atau mengingat serangan yang pernah terjadi dapat menyebabkan serangan panik lainnya. 

 

Faktor Risiko

Meskipun penyebab gangguan panik belum dipahami dengan jelas, kelompok tertentu diperkirakan lebih berisiko mengalami gangguan panik seperti kelompok wanita dibandingkan pria. Gangguan panik juga lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda dibandingkan kelompok usia lainnya.

 

Gejala

Serangan panik biasanya terjadi tiba-tiba tanpa ada tanda khusus. Serangan bisa muncul kapan saja seperti saat Anda sedang mengendarai mobil, berada di mal, tertidur lelap, atau di tengah pertemuan bisnis. Serangan biasanya berlangsung selama 5-20 menit. Pada kasus yang berat, gejala dapat berlangsung selama lebih dari 1 jam. Bentuk serangan bervariasi, namun gejala biasanya memuncak dalam beberapa menit. Lalu Anda akan merasa lelah setelah serangan panik mereda.

Gejala serangan panik sering terjadi tanpa alasan yang jelas. Biasanya, gejala tidak sesuai dengan tingkat bahaya yang mencetuskan gejala. Karena serangan tidak dapat diprediksi, serangan panik dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari secara signifikan.

Gejala serangan panik dapat berbeda-beda pada setiap orang. Gejala umum dari serangan panik meliputi:

  • Jantung berdebar cepat dan kencang
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Merasa seperti tercekik atau tersedak
  • Pusing, sakit kepala ringan, hingga pingsan
  • Keluar air mata terus-menerus
  • Mual
  • Kram perut
  • Berkeringat atau kedinginan
  • Gemetar
  • Perubahan kondisi mental, seperti adanya perasaan derealisasi (perasaan tidak nyata dan terpisah dari lingkungan) atau depersonalisasi (perasaan terpisah dari pikiran, perasaan, dan dirinya sendiri)
  • Sensasi mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Perasaan bahwa malapetaka atau bahaya akan datang
  • Muncul rasa takut kehilangan kendali atau kematian

Salah satu hal terburuk dalam serangan panik adalah adanya ketakutan yang kuat bahwa Anda akan mengalami serangan panik lagi. Anda merasa takut mengalami serangan panik sehingga Anda menghindari situasi tertentu yang dapat mencetuskan serangan. 

 

Diagnosis

Jika pasien mengalami gejala serangan panik untuk pertama kalinya, biasanya ia akan langsung mencari penanganan medis darurat. Kebanyakan orang yang mengalami serangan panik untuk pertama kalinya mengira bahwa mereka mengalami serangan jantung. Memang sulit untuk membedakan gejalanya tanpa bantuan seorang profesional medis. Dokter biasanya akan melakukan beberapa tes untuk menyingkirkan kemungkinan masalah medis lainnya sebelum mendiagnosis gangguan panik.

Saat berada di fasilitas perawatan darurat, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat apakah gejala Anda disebabkan oleh serangan jantung atau bukan. Pemeriksaan tersebut antara lain tes darah dan elektrokardiografi untuk menilai aktivitas listrik jantung.

Jika hasil menunjukan bahwa Anda tidak memerlukan perawatan darurat, Anda akan dirujuk kembali ke fasilitas kesehatan primer, jika Anda memilikinya. Dokter layanan primer akan melakukan pemeriksaan kesehatan mental dan menanyakan gejala Anda. Semua gangguan medis lainnya akan disingkirkan terlebih dahulu sebelum dokter membuat diagnosis gangguan panik. Jika kecurigaan mengarah ke gangguan panik, Anda dapat dirujuk ke dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater. 

 

Tatalaksana

Penanganan gangguan panik berfokus pada mengurangi atau menghilangkan gejala. Tujuan ini dapat dicapai melalui terapi dan pengobatan pada beberapa kasus.

Terapi perilaku kognitif

Terapi biasanya berupa terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini mengajarkan pasien untuk mengubah pikiran dan tindakannya sehingga dapat memahami serangan panik dan mengelola rasa takut.

Obat-obatan

Obat antidepresan dapat digunakan untuk mengobati gangguan panik. Terdapat beberapa golongan obat antidepresan, yaitu:

  • Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRls)
  • Serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRls)
  • Monoamine oxidase inhibitor (MAOls), antidepresan yang jarang digunakan karena memiliki efek samping yang serius

Selain antidepresan, obat antikonvulsan yang bekerja dengan menyesuaikan kadar GABA (senyawa yang mengantar sinyal antar sel saraf) di otak juga bisa diberikan. Obat anti ansietas golongan benzodiazepin yang dapat mengatasi kecemasan juga dapat digunakan untuk menangani gangguan panik. 

Selain penanganan tersebut, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut di rumah untuk mengurangi gejala Anda. 

  • Mengatur jadwal rutinitas harian
  • Olahraga teratur
  • Tidur cukup
  • Menghindari konsumsi zat stimulan seperti kafein yang terkandung di dalam kopi

 

Komplikasi

Jika tidak diobati, gangguan panik dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Komplikasi gangguan panik meliputi:

  • Ide bunuh diri
  • Depresi
  • Agorafobia, yaitu ketakutan atau kecemasan saat berada di tempat terbuka
  • Gangguan perkembangan pada anak-anak dan remaja. Ketakutan akan serangan panik dapat mengganggu sekolah dan hubungan sosialnya
  • Gangguan penggunaan zat dan alkohol lebih tinggi pada orang dengan gangguan kecemasan

 

Pencegahan

Gangguan panik seringkali merupakan kondisi jangka panjang yang sulit diobati. Beberapa orang dengan gangguan ini tidak merespon baik terhadap pengobatan. Sementara yang lainnya dapat mengalami pengurangan gejala melalui pengobatan.

Sampai saat ini belum ditemukan cara pasti untuk mencegah gangguan panik. Namun, Anda dapat mengurangi gejala dengan menggunakan obat yang diresepkan dokter dan menghindari alkohol atau zat stimulan lainnya yang akan memperburuk gejala.

Anda juga dapat memperhatikan peristiwa atau situasi apa yang biasanya memicu serangan panik sehingga dapat menghindarinya. Jika Anda merasa terganggu oleh sesuatu yang Anda alami, diskusikan hal tersebut dengan dokter sebelum berkembang menjadi serangan panik. 

 

Kapan harus ke dokter? 

Jika Anda memiliki gejala serangan panik, cari bantuan medis sesegera mungkin. Serangan panik sebenarnya tidak langsung berbahaya meskipun rasanya sangat tidak nyaman. Namun, serangan panik sulit untuk ditangani sendiri dan bisa menjadi lebih buruk tanpa pengobatan. Gejala serangan panik juga bisa menyerupai gejala masalah kesehatan serius lainnya, seperti serangan jantung. Sehingga, penting untuk memeriksakan gejala yang Anda rasakan untuk menyingkirkan masalah kesehatan lain yang lebih serius. 

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 9 Februari 2022 | 03:08

What you need to know about panic disorder. (2021). Retrieved 1 February 2022, from http://https//www.healthline.com/health/panic-disorder#prevention 

Panic attacks and panic disorder. (2018). Retrieved 1 February 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/panic-attacks/symptoms-causes/syc-20376021

Richmond C. (2021). Panic disorder and panic attacks. Retrieved 1 February 2022, from https://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-panic-disorder