Memasuki bulan Ramadan, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Saat puasa, umat muslim dilarang makan dan minum mulai dari sebelum terbit matahari hingga matahari terbenam. Setelah kondisi perut kosong selama berjam-jam, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang aman bagi lambung pada saat berbuka puasa. Namun banyak yang memilih berbuka puasa dengan minum kopi. Amankah kebiasaan tersebut?
Bolehkah Minum Kopi saat Buka Puasa?
Kopi merupakan minuman yang banyak digemari di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Minum kopi dianggap dapat membuat tubuh lebih berenergi dan meningkatkan suasana hati sehingga banyak yang menjadikan kopi sebagai minuman wajib sehari-hari. Banyak juga yang mengalami ketergantungan dengan kopi sehingga sulit melepas kebiasaan tersebut termasuk selama bulan puasa. Sebagian besar orang yang kecanduan kopi mengalami sakit kepala dan pusing ketika bulan puasa akibat tiba-tiba berhenti minum kopi selama bulan puasa.
Sebenarnya, tak ada larangan untuk berbuka puasa dengan kopi. Namun kopi bersifat asam dan kandungan kafein pada sebagian orang dapat memicu naiknya asam lambung. Dilansir dari Healthline, mengonsumsi kopi saat perut kosong dapat menyebabkan meningkatnya produksi asam lambung dan masalah pencernaan lainnya seperti rasa terbakar di ulu hati, mual, dan refluks asam lambung.
Meskipun demikian, reaksi kafein atau kopi pada setiap tubuh berbeda-beda. Apabila Anda tidak mengalami masalah pencernaan setelah mengonsumsi kopi dalam perut kosong, maka boleh saja minum kopi sebagai menu berbuka puasa. Tetapi jika minum kopi memicu reaksi perut perih atau mual maka sebaiknya kurangi intensitas minum kopi di saat bulan puasa atau hindari mimum kopi dalam keadaan perut kosong.
Baca tentang Dosis Aman Minum Kopi Sehari-hari di sini
Tips Minum Kopi di Bulan Puasa
Bagi para pecandu kopi, tentu Anda tidak bisa minum kopi secara sembarangan saat bulan puasa. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengatur asupan kafein di saat bulan puasa:
1. Batasi asupan kopi
Bagi Anda yang terbiasa minum kopi bergelas-gelas, maka bulan Ramadan bisa menjadi kesempatan untuk mengurangi asupan kafein dari kopi. Anda bisa melakukannya secara perlahan, misalnya jika biasa minum kopi 5 cangkir per hari maka selama bulan puasa Anda dapat mengurangi konsumsi kopi menjadi 1-2 cangkir per hari.
Dilansir dari Mayo Clinic, dianjurkan untuk mengonsumsi kafein tidak lebih dari 400 miligram per hari atau setara dengan 2-3 cangkir kopi per hari. Kafein yang dimaksud bukan hanya bisa didapatkan dari kopi namun juga teh dan minuman berenergi lainnya.
2. Minum kopi setelah makan berat
Meskipun bagi beberapa orang minum kopi saat buka puasa terbilang aman bagi pencernaan, namun untuk amannya, dianjurkan minum kopi setelah mengonsumsi makanan berat. Para ahli menganjurkan minum kopi 2 jam setelah berbuka puasa ketika perut sudah terisi makanan agar tidak mengiritasi lambung. Sedangkan untuk berbuka puasa, dianjurkan mengonsumsi buah-buahan dan makan berat dengan menu makanan sehat yang mengandung sayuran.
3. Ganti asupan kopi menjadi kopi decaf
Untuk menghindari efek ketergantungan kafein, Anda juga bisa mengganti asupan kafein menjadi kopi decaf atau kopi rendah kafein. Sebuah studi menyebutkan bahwa dalam 10 mL kopi decaf hanya mengandung 0-7 mg kafein atau sekitar 10-20 kali lebih rendah dari kopi biasa. Dengan demikian, Anda dapat mengurangi efek kecanduan kafein dalam tubuh selama tidak mengonsumsi kopi atau minuman berkafein.
4. Hindari mengonsumsi kopi saat sahur
Kopi mengandung kafein memiliki efek diuretik ringan sehingga dapat memicu pengeluaran cairan yang berlebihan. Untuk amannya, hindari mengonsumsi kopi saat sahur karena dapat membuat Anda mudah haus dan sering buang air kecil. Minumlah kopi setelah berbuka puasa atau di saat malam hari namun jangan terlalu dekat dengan jam tidur agar tidak mengacaukan waktu tidur Anda.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya, cek di sini ya!
- dr Hanifa Rahma