• Beranda
  • Nutrisi
  • Kopi Decaf, Benarkah Lebih Sehat dari Kopi dengan Kafein?

Kopi Decaf, Benarkah Lebih Sehat dari Kopi dengan Kafein?

Bagikan :


Kopi merupakan minuman yang banyak digemari berbagai kalangan. Tak sedikit orang yang mengawali harinya dengan kopi agar lebih berenergi. Namun bagi sebagian orang yang sensitif pada kafein, mengonsumsi kopi terlalu banyak dapat menyebabkan jantung berdebar dan memicu gelisah. Sebagai alternatif solusinya, banyak yang menyarankan minum kopi decaf atau kopi tanpa kafein. Benarkah kopi decaf lebih sehat dibandingkan kopi biasa?

 

Apa itu kopi decaf?

Kopi decaf adalah sebutan untuk kopi tanpa kafein. Dilansir dari Mayo Clinic, batas aman takaran kafein per hari untuk orang dewasa adalah sekitar 400mg. Dalam secangkir kopi ukuran 8 ons, kafein yang terkandung di dalamnya berjumlah antara 95-200 miligram. Sedangkan pada kopi instan, kandungan kafein dalam ukuran cangkir yang sama berkisar antara 27-173 miligram. Dengan kadar kafein tersebut maka batas maksimal konsumsi kopi per hari sejumlah 2-3 cangkir. Namun faktanya, banyak orang yang minum kopi melebihi takaran tersebut sehingga konsumsi kafein harian melebihi batas yang ditentukan.

Sebagai alternatif untuk minum kopi setiap hari, kini sudah banyak kopi decaf yang hadir di pasaran. Kopi decaf diklaim sebagai kopi tanpa kafein, namun sebenarnya kandungan kafein pada kopi decaf tidak benar-benar hilang. Untuk menghilangkan kafein dari biji kopi bisa menggunakan air dan pelarut organik atau menggunakan karbon dioksida.

Dilansir dari laman Healthline, sekitar 97% kandungan kafein pada kopi ini telah dihilangkan. Secangkir kopi decaf dapat mengandung 0-7 mg kafein, sehingga dapat dijadikan pilihan jika Anda ingin mengonsumsi kopi lebih dari 2 cangkir per hari.

 

Benarkah kopi decaf lebih sehat dari kopi biasa?

Bagi Anda yang sensitif pada kafein maka kopi decaf bisa menjadi pilihan kopi yang lebih aman. Kandungan kafein yang jauh lebih rendah dari kopi biasa membuat kopi decaf aman untuk konsumsi harian. Dibandingkan dengan kopi biasa, kopi decaf memiliki rasa dan aroma yang jauh lebih ringan.

Dilansir dari Medical News Today, sebuah penelitian di tahun 2017 menyatakan bahwa kopi decaf tidak memiliki efek negatif yang membahayakan tubuh. Namun penggunaan metilen klorida dalam proses dekafeinasi dikhawatirkan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti pusing dan sakit kepala. Beberapa gejala menghirup metilen klorida terlalu banyak di antaranya sakit kepala, bersin, kepala berat, mengantuk dan badan mudah terasa lelah, namun beberapa hal ini jarang terjadi.

Meskipun telah kehilangan sebagian besar kandungan kafein di dalam kopi, kopi decaf tetap memiliki sejumlah manfaat layaknya kopi biasa. Kopi decaf memiliki kandungan antioksidan yang tidak jauh berbeda dari kopi biasa. Selain itu kopi decaf juga mengandung sejumlah nutrisi seperti magnesium, potassium, niacin dan vitamin B3.

Kopi pada dasarnya bukanlah minuman yang buruk dan berbahaya bagi kesehatan asal Anda mengonsumsinya sesuai jumlah takaran yang dianjurkan atau sesuai kemampuan tubuh. Mengonsumsi kopi decaf dapat menjadi solusi bagi Anda yang memiliki masalah dengan kafein. 

 

Writer: Ratih

Edited by: dr. Benita Arini Kurniadi

Last updated: 04/08/2021