Hormon testosteron identik dengan hormon pria. Namun sebenarnya baik pria dan wanita sama-sama memiliki hormon ini. Pada pria, hormon testosteron dihasilkan oleh testis. Sedangkan pada wanita, hormon ini dihasilkan di ovarium dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Hormon testosteron pada pria sering dikaitkan dengan dorongan seks dan kemampuan memproduksi sel sperma. Rendahnya hormon testosteron dianggap dapat memengaruhi kesuburan pada pria. Apa tanda-tanda pria memiliki hormon testosteron rendah?
Tanda Pria Memiliki Hormon Testosteron Rendah
Pada umumnya, kadar testosteron pada pria akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Namun pada beberapa kondisi tertentu, kadar hormon ini dapat berkurang secara drastis sehingga pria dapat mengalami kekurangan testosteron di usia muda. Berikut ini beberapa tanda pria memiliki hormon testosteron rendah:
1. Berkurangnya Massa Otot dan Massa Tulang
Testosteron berperan dalam mengembangkan massa otot. Penurunan kadar hormon dapat menyebabkan hilangnya massa otot secara signifikan. Testosteron juga berfungsi memproduksi jaringan tulang dan mempertahankan volume tulang. Testosteron rendah dapat menyebabkan berkurangnya volume tulang sehingga membuat Anda lebih rentan mengalami patah tulang.
2. Menurunnya Gairah Seksual
Orang dengan testosteron rendah rentan mengalami penurunan gairah seksual. Meskipun dorongan seksual secara alami akan menurun seiring bertambahnya usia, namun jika pria mengalami pelepasan hormon testosteron rendah maka ia akan mengalami penurunan drastis pada gairah seksual.
3. Mengalami Gangguan Ereksi
Rendahnya testosteron juga menyebabkan Anda mengalami masalah pada ereksi. Sering kali pria dengan testosteron rendah mengalami kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi. Meskipun hormon testosteron rendah tidak selalu menjadi penyebab langsung disfungsi ereksi, namun orang dengan hormon testosteron yang tinggi disebut lebih mudah mencapai dan mempertahankan ereksi.
4. Volume Air Mani Sedikit
Air mani adalah cairan yang dikeluarkan pria saat melakukan ejakulasi. Air mani bertugas untuk membantu sel sperma bergerak menuju sel telur. Testosteron membantu merangsang produksi air mani sehingga penurunan air mani dapat menjadi indikasi penurunan testosteron. Kondisi ini sering kali menyebabkan masalah dalam kesuburan.
5. Rambut Rontok
Kerontokan rambut juga dapat menjadi salah satu tanda rendahnya hormon testosteron. Meskipun demikian, kerontokan dan kebotakan rambut tidak selalu menjadi tanda rendahnya testosteron paa pria. Namun kerontokan yang terjadi di area selain kepala, hal ini dapat menjadi tanda rendahnya testosteron yang perlu diwaspadai.
Selain tanda-tanda di atas, rendahnya hormon testosteron juga dapat ditandai dengan bertambahnya lemak tubuh, sulit tidur, sering berubahnya suasana hati, anemia dan badan mudah lelah. Jika Anda merasa memiliki gejala rendahnya testosteron, maka sebaiknya periksakan ke dokter.
Penyebab dan Cara Mengatasi Hormon Testosteron Rendah
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi produksi hormon testosteron pada pria seperti usia, obesitas, berat badan terlalu kurus, kebiasaan merokok, gangguan kelenjar pitutari dan cedera testis. Penggunaan obat-obatan seperti obat kemoterapi juga dapat menyebabkan penurunan hormon testosteron.
Untuk meningkatkan hormon testosteron, Anda perlu mengetahui apa penyebab rendahnya hormon testosteron. Jika rendahnya hormon testosteron disebabkan oleh obesitas, maka Anda dapat meningkatkan hormon testosteron dengan perubahan gaya hidup.Namun jika menurunnya hormon testosteron disebabkan oleh kondisi medis lainnya, dokter dapat memberikan terapi pengganti testosteron atau suntik testosteron untuk meningkatkan hormon testosteron.
Menurunnya hormon testosteron dapat terjadi secara alami karena bertambahnya usia. Namun jika Anda mengalami rendahnya hormon testosteron di usia muda dan mengganggu kesuburan Anda, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono