• Beranda
  • Lifestyle
  • Bukan Solusi Berhenti Merokok, Vaping Juga Dapat Menyebabkan Kecanduan

Bukan Solusi Berhenti Merokok, Vaping Juga Dapat Menyebabkan Kecanduan

Credits: Freepik

Bagikan :


Selama ini vape atau rokok elektrik digembor-gemborkan sebagai solusi untuk berhenti dari rokok konvensional atau rokok tembakau. Padahal kenyataannya, rokok elektrik ini sama saja bahayanya dengan rokok konvensional.

Di dalam artikel ini akan dibahas mengapa rokok elektrik dapat menyebabkan kecanduan yang sama dengan rokok konvensional. Simak ulasannya, yuk!

 

Simak juga penjelasan dari tim Kata Dokter Ai Care!

 

Apa itu Vape?

Rokok elektrik dikenal dengan banyak nama berbeda, mulai dari e-cigs, ENDS, ANDS, e-hookah, mod, vape pen, vaporizer, vape dan tank. Di Indonesia rokok elektrik populer disebut vape yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Mereka memiliki penampilan yang menarik, mirip seperti cerutu, pipa, pena, flash drive, USB atau bahkan bentuk lainnya.

Rokok elektrik terhubung dengan baterai di dalamnya yang berperan untuk menghidupkan perangkat dan elemen pemanas untuk memanaskan e-liquid dan mengubahnya menjadi partikel kecil aerosol. Kartrid atau tangki yang menampung e-liquid dan corong digunakan untuk menghirup aerosol.

Rokok elektrik umumnya tidak mengandung tembakau, namun sebagian besar mengandung nikotin yang berasal dari tembakau. Oleh karena itu, sebenarnya rokok elektrik tetap diklasifikasikan sebagai produk tembakau.

 

Risiko Kesehatan dan Keamanan Menggunakan Vape

Sama seperti rokok konvensional/rokok tembakau, merokok dengan vape pada dasarnya juga menghirup nikotin yang sama. Nikotin dapat menciptakan perasaan menyenangkan bagi tubuh dan pikiran. Sehingga ketika Anda menghirupnya, otak akan melepaskan neurotransmiter seperti dopamin, zat kimia yang membuat Anda merasa senang dan puas dalam waktu singkat.

Semakin banyak nikotin yang dihirup, semakin besar pula risiko Anda kecanduan dan sulit berhenti mengonsumsinya. Ketika Anda berusaha berhenti, Anda akan mengalami serangkaian perubahan fisk dan mental yang tidak menyenangkan, yang dikenal sebagai gejala withdrawal nikotin. Pada vape, nikotin yang dihirup cenderung lebih banyak dibandingkan dengan merokok biasa, sehingga potensi kecanduan dengan vape lebih besar dibandingkan dengan rokok biasa.

Alih-alih merokok, sebagian remaja memilih menggunakan vape karena dianggap lebih sehat. Padahal menurut penelitian yang dilakukan CDC, kandungan nikotin di dalam vape juga dapat mengganggu konsentrasi belajar, memengaruhi perubahan suasana hati, proses pembelajaran serta impuls kontrol.

Belum lagi bahan-bahan lain yang menjadi campuran dalam e-liquid vapor dan berpotensi mengandung bahan berbahaya seperti:

  • Bahan karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker
  • Logam berat seperti nikel, timah dan timbal
  • Perasa seperti diasetil yang terkait dengan penyakit paru-paru
  • Senyawa organik yang mudah menguap dan dapat mengiritasi saluran napas
  • Partikel ultra halus yang bisa masuk jauh ke dalam paru-paru

Selain bahaya kesehatan di atas, beberapa laporan juga menyebutkan rokok elektrik berpotensi meledak dan menyebabkan cedera serius. Ledakan biasanya disebabkan oleh baterai yang rusak atau baterai yang tidak ditangani sebagaimana mestinya.

 

FDA sendiri tidak menyetujui adanya rokok elektrik yang dianggap sebagai alat bantu berhenti merokok. Tidak cukup penelitian dan bukti untuk menyimpulkan rokok elektrik lebih aman dan membantu berhenti dari rokok tembakau. Yang jelas, pada dasarnya lepas dari rokok tembakau dan berpindah ke rokok elektrik sama halnya dengan berganti dari kecanduan yang satu ke kecanduan yang lain, dengan bahaya yang sama dan kerugian kesehatan yang sama. Sehingga apabila Anda berencana untuk berhenti dari rokok tembakau maupun rokok elektrik (vape), lebih baik cari pertolongan medis dan konseling dengan dokter.

 

Yuk, mulai berhenti merokok bersama Ai-Care dengan cara mengisi kuesioner yang ada pada link ini https://tinyurl.com/aicareHTTS

Jangan lupa juga download booklet Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang dicantumkan dalam link ini http://tinyurl.com/bookletHTTS

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 00:46

Blaha, MJ. 5 Vaping Facts You Need to Know. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/5-truths-you-need-to-know-about-vaping

WebMD. What Should I Do About My Vaping Addiction? Experts Weigh In. Available from: https://www.webmd.com/connect-to-care/vaping/vaping-addiction-expert-help

Raven, K. (2019). Nicotine Addiction From Vaping Is a Bigger Problem Than Teens Realize. Available from: https://www.yalemedicine.org/news/vaping-nicotine-addiction

LoRe, M. What Is Vaping? Everything You Need To Know. Available from: https://www.webmd.com/connect-to-care/vaping/what-is-vaping

American Cancer Society. What Do We Know About E-cigarettes?. Available from: https://www.cancer.org/healthy/stay-away-from-tobacco/e-cigarettes-vaping/what-do-we-know-about-e-cigarettes.html

Gabbey, AE. (2018). Nicotine Addiction: What You Need to Know. Available from: https://www.healthline.com/health/nicotine-and-related-disorders

Mayo Clinic (2022). Nicotine dependence. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nicotine-dependence/symptoms-causes/syc-20351584