Tenosinovitis

Tenosinovitis
kenali tanda dari tenosinovitis

Bagikan :


Definisi

Tenosinovitis merupakan suatu kondisi peradangan pada bagian selaput pelindung tendon. Bila terjadi radang, kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan menyebabkan kesulitan bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari menggunakan tangan. Tendon sendiri merupakan suatu bagian yang menghubungkan otot ke tulang. Tendon dapat membiarkan tulang untuk bergerak ketika otot Anda kontraksi dan relaksasi. Struktur tendon dilapisi oleh selaput tipis bernama membran sinovial yang berisikan cairan. Membran sinovial ini akan melindungi tendon sehingga tendon dapat bergerak dengan mudah.

Ketika membran sinovial ini mengalami iritasi, rusak, dan mengalam infeksi maka membran sinovial ini akan mengalami radang. Peradangan ini dinamakan tenosinovitis dan dapat berujung ke komplikasi yang serius bila tidak ditangani dengan baik. Anda harus mengistirahatkan tangan secara total. Biasanya kondisi tenosinovitis ini dapat sembuh dalam kurun waktu 4-6 minggu bila ditangani dengan baik.

Seringkali tertukar, tenosinovitis terkadang sering disalahartikan dengan tendinitis. Tenosinovitis merupakan peradangan pada membran sinovial atau membran yang melapisi tendon. Sedangkan tendinitis merupakan kondisi peradangan pada tendon itu sendiri. Tenosinovitis dapat terjadi pada bagian tubuh manapun, namun paling sering terjadi di bahu, lengan bagian atas, lutut, tangan dan jari, serta sendi achilles yang berada di tumit.

Terdapat variasi dari tenosinovitis yakni stenosing tenosinovitis. Kondisi ini merupakan kondisi spesifik ketika terjadi penyempitan pada membran sinovial. Stenosing tenosinovitis memiliki beberapa jenis lagi, yakni trigger finger, peroneal tendonytis, dan forearm tenosinovytis.

 

Baca juga mengenai cedera tendon, di sini: Cedera Tendon - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

 

Penyebab

Penyebab dari tenosinovitis secara jelas belum ditemukan secara pasti, namun para ilmuwan dan peneliti meyakini gerakan yang repetitif (berulang-ulang) seperti melompat, melempar, berlari dapat berpengaruh terhadap kejadian tenosinovitis. Selain itu, radang sendi dan penyakit autoimun yang menyerang sendi dapat berpengaruh sebagai salah satu penyebab dari tenosinovitis. Beberapa pengobatan tertentu seperti obat-obatan golongan statin dan beberapa golongan antibiotik juga diketahui dapat memicu terjadinya tenosinovitis.

 

Faktor risiko

Faktor dibawah ini dapat meningkatkan risikodari tenosinovitis. Antara lain adalah:

  • Usia

Dewasa di usia 30 hingga 50 tahun lebih rentan terkena penyakit ini.

  • Jenis kelamin

Jenis kelamin perempuan berisiko 8 kali lipat terkena tenosinovitis dibanding laki-laki.

  • Ibu hamil

Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil dapat berpengaruh terhadap peningkatan risiko terkena tenosinovitis

  • Profesi atlet

Seseorang yang berprofesi sebagai atlet, terutama atlet dengan olahraga menggunakan raket seperti tenis, dan bulu tangkis mengharuskan untuk melakukan pergerakan pada pergelangan tangan secara berulang. Sehingga berisiko untuk terkena penyakit tenosinovitis.

  • Pergerakan repetitif

Siapapun yang melakukan pergerakan dan aktivitas berulang seperti mengetik pada keyboard komputer, merajut berisiko untuk terkena tenosinovitis.

  • Menderita penyakit tertentu

Bila Anda mengalami penyakit seperti rheumatoid arthritis, diabetes, infeksi tangan, gout atau asam urat, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit tiroid, penyakit dupuytren, dan sedang dalam pengobatan kanker, maka Anda memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk terkena tenosinovitis.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit gout, Anda dapat membacanya di sini: Gout Arthritis - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

 

Gejala

Gejala yang paling umum dari tenosinovitis antara lain adalah sebagai berikut:

  • Nyeri pada bagian sendi
  • Pembengkakan di bagian sendi
  • Kesulitan untuk menggerakkan bagian sendi yang terkena
  • Nyeri ketika menggerakkan bagian sendi yang terkena
  • Terkadang disertai dengan adanya perubahan warna di kulit akibat peradangan yang cukup berat pada membran sinovial

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis tenosinovitis, dokter akan melakukan pemeriksaan. Baik itu pemeriksaan anamnesis atau wawancara antar dokter dan pasien guna menggali informasi mengenai pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis dilakukan dengan menanyakan keluhan utama pasien, keluhan penyerta, sudah berapa lama keluhan tersebut dialami, apakah ada nyeri, bengkak memar, dan kesulitan bergerak pada sendi, kapan saja kah keluhan tersebut muncul, di bagian mana sajakah keluhan tersebut muncul, adanya penggunaan obat tertentu, adanya riwayat penyakit terdahulu, adanya riwayat penyakit di keluarga dengan keluhan yang sama, dan riwayat aktivitas dan profesi sehari-hari.

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan melihat keadaan umum pasien, mengukur tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi. Kemudian dokter akan melihat bagian sendi yang dikeluhkan. Melihat adanya bengkak, perubahan warna, atau perubahan bentuk secara kasat mata. Selanjutnya dokter akan meraba bagian sendi yang terkena. Memastikan apakah pasien mengalami nyeri atau tidak. Kemudian dokter akan mencoba menggerakkan sendi. Bila sendi terasa sulit digerakkan, maka dokter akan mengukur seberapa parah penurunan kemampuan bergerak pada sendi pasien.

Kemudian untuk pemeriksaan penunjang, terdapat beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan oleh dokter untuk membantu menegakkan diagnosis tenosinovitis. Antara lain adalah pemeriksaan laboratorium darah bila dokter mencurigai pasien mengalami penyakit lain, pemeriksaan radiologi seperti X-Ray, CT-Scan, dan MRI juga dapat direkomendasikan bergantung dengan kondisi pasien, dan USG untuk melihat kondisi jaringan lunak di sekitar tendon.

 

Tata Laksana

Pengobatan tenosinovitis akan bergantung dengan penyebab utamanya. Beberapa pengobatan, di antaranya:

  • Mengistirahatkan sejenak bagian sendi yang terkena tenosinovitis
  • Menggunakan bidai atau gips sementara pada bagian yang terkena tenosinovitis
  • Memberikan paparan suhu baik itu suhu hangat atau dingin ke bagian yang terkena tenosinovitis untuk mengurangi nyeri dan peradangan
  • Injeksi steroid yang tentunya aman dan dilakukan oleh dokter dengan dosis yang sesuai
  • Terapi pembedahan yang biasanya dilakukan untuk kasus tenosinovitis yang disebabkan akibat infeksi. Terapi pembedahan dilakukan ketika tata laksana non pembedahan tidak memberikan hasil yang baik, dan kondisinya cukup parah sehingga dapat memberikan penurunan fungsi bergerak permanen pada pasien
  • Beberapa jenis pengobatan yang dapat diberikan dokter untuk pasien tenosinovitis antara lain adalah obat pengurang nyeri, obat anti-radang, dan antibiotik bergantung dengan penyebab tenosinovitisnya.

Tata laksana tenosinovitis akan bergantung dengan kondisi dari pasien itu sendiri. Tentunya segala macam tata laksana dan pengobatan akan memberikan hasil yang maksimal ketika pasien mengistirahatkan penggunaan sendi nya dan bekerja sama dengan dokter yang merawat. Namun, penyembuhan akan memakan waktu lebih lama bila penyebab tenosinovitis adalah infeksi.

 

Komplikasi

Komplikasi langsung dari tenosinovitis sebetulnya jarang, yang lebih sering terjadi adalah komplikasi dari tata laksana pembedahan pada tenosinovitis. Diantaranya adalah:

  • Kekakuan di beberapa bagian tubuh tertentu
  • Perubahan bentuk tendon baik itu secara sementara atau permanen
  • Infeksi yang menyebar
  • Perdarahan
  • Bekas luka yang sulit hilang

 

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah tenosinovitis dengan menghindari penggunaan otot dan tendon secara berlebihan. Berikan waktu istirahat setelah Anda melakukan aktivitas seperti berolahraga, bekerja, atau aktivitas lain yang mengharuskan Anda menggunakan sendi Anda secara berlebihan.

Selain itu Anda juga dapat menggunakan pelindung pada bagian sendi untuk membantu mengurangi risiko tenosinovitis.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah ke dokter bila Anda mengalami kondisi seperti nyeri berlebihan yang tidak kunjung membaik setelah diistirahatkan dan dikompres air dingin atau hangat, pembengkakan, dan terdapat perubahan warna di kulit bagian sendi yang nyeri.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Jumat, 13 Januari 2023 | 07:24

Cleveland Clinic - Tenosynovitis. (2022). Retrieved 28 November 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23448-tenosynovitis

Medscape - Tenosynovitis. (2021). Retrieved 28 November 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/2189339-overview

WebMD - Tenosynovitis. (2021). Retrieved 28 November 2022, from https://www.webmd.com/arthritis/overview-tenosynovitis