Menyusui Saat Terinfeksi Herpes, Aman Tidak Ya?

Bagikan :


Ibu dapat dengan mudah menularkan herpes simplex kepada bayi lewat persalinan genital dan menyusui. Sehingga, tentunya dapat menjadi hal yang kerap dikhawatirkan. Ketika ibu ingin menyusui, mungkin timbul pertanyaan apakah aman untuk menyusui bayi, di mana kemungkinan dapat terjadi penularan herpes.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak ulasannya berikut ini.

Sekilas mengenai herpes simplex

Virus herpes simplex atau yang disingkat dengan HSV adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan herpes. Herpes adalah kondisi kulit yang dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di area genital dan mulut.

Dilansir Healthline, ada dua jenis virus herpes simplex yang sangat mudah ditularkan, terutama lewat kontak langsung, yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 merupakan virus yang dapat menyerang tubuh lewat interaksi langsung, seperti menggunakan alat makan yang sama, berbagi lipstik, dan berciuman. Sedangkan, HSV-2 dapat ditularkan melalui kontak seksual.

Beberapa gejala yang dapat timbul bila terinfeksi HSV, seperti adanya luka di area mulut dan genital, rasa sakit saat buang air kecil, serta gejala-gejala yang mirip dengan flu misalnya demam, bengkak di kelenjar getah bening, sakit kepala, kelelahan, dan hilang nafsu makan.

Bahaya herpes pada bayi

Menurut CDC, gejala infeksi HSV pada bayi bisa sangat parah. Infeksi HSV terutama pada bayi baru lahir seringkali mengakibatkan kematian dan meningkatkan angka kematian. Untuk mencegah gejala memburuk, perlu dilakukan serangkaian kebiasaan seperti menjaga kebersihan tangan sebelum menggendong bayi. Selain itu, bila sejak awal sang ibu diketahui terinfeksi HSV, maka persalinan per vaginam tidak akan direkomendasikan agar bayi tidak tertular.

Keamanan menyusui saat ibu terinfeksi herpes

Menurut Centers for Disease Control (CDC), ibu yang mengalami herpes dengan lesi/luka yang muncul bukan di area payudara dan sekitar payudara masih aman untuk dapat bersentuhan dengan bayi.

Ketika hanya salah satu payudara saja yang memiliki lesi, maka ibu diperbolehkan memberikan ASI lewat payudara yang lain. Sedangkan payudara dengan lesi, wajib ditutup dan tidak bersentuhan langsung dengan bayi. Ibu harus memerah ASI di payudara berlesi dan membuangnya agar payudara tetap produktif memproduksi ASI. Bayi baru boleh menyusu di payudara tersebut apabila lesi benar-benar sudah sembuh dan hilang.

Mencegah herpes pada kegiatan menyusui

Selain penularan lewat mulut dan area genital, herpes juga bisa menginfeksi bayi ketika sedang menyusu. Dilansir Very Well Health, herpes dapat menular melalui kontak kulit langsung seperti saat menyusui, terutama bila pada payudara muncul lesi dan gejala herpes.

Bayi yang menyusu lewat payudara yang terinfeksi herpes berisiko mengalami infeksi sistem saraf dan berada dalam kondisi kesehatan yang membahayakan jiwa. Sehingga, disarankan apabila ibu mengalami infeksi herpes, sebaiknya melakukan konsultasi dan meminta dokter mengajarkan trik menyusui bayi dengan aman untuk mencegah penularan pada bayi.

Sebelum menyusui bayi, ibu harus menjaga kebersihan tangan dan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Ibu juga tidak diijinkan memerah ASI menggunakan tangan saat akan diberikan kepada bayi.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Rabu, 12 April 2023 | 17:11

Mark Cichocki, RN (2021). Breastfeeding When You Have Herpes. Available from: https://www.verywellhealth.com/breastfeeding-and-herpes-49580.

CDC (2021). Herpes Simplex Virus (HSV). Available from: https://www.cdc.gov/breastfeeding/breastfeeding-special-circumstances/maternal-or-infant-illnesses/herpes.html.

Elly Dock (2021). Herpes Simplex. Available from: https://www.healthline.com/health/herpes-simplex.