Pneumonia adalah infeksi paru yang menyebabkan peradangan pada kantong udara paru-paru. Saat terinfeksi, kantung udara akan dipenuhi cairan atau nanah yang kemudian menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus maupun jamur. Tak hanya menyerang orang dewasa, bayi dan anak-anak juga berisiko terinfeksi pneumonia. Bahayanya, walaupun seseorang sudah mendapatkan pengobatan pneumonia, komplikasi tetap bisa terjadi.

Komplikasi yang dapat terjadi, antara lain masuknya bakteri ke aliran darah yang kemudian berisiko menginfeksi organ lain, kesulitan bernapas, penumpukan cairan maupun abses (nanah) di paru-paru . Untuk itu, bayi, anak-anak dan orang dewasa membutuhkan vaksin pneumonia untuk mencegah infeksinya.

Jenis-Jenis Vaksin untuk Mencegah Pneumonia

Ada beberapa jenis vaksin yang dapat diberikan guna mencegah pneumonia. Vaksin utama untuk mencegah pneumonia adalah PCV/PCV13 dan PPV/PPSV23

Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) atau PCV13

Vaksin pneumokokus atau disebut juga Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) adalah vaksin yang berisi protein konjugasi bertujuan mencegah penyakit akibat infeksi Streptococcus pneumoniae. PCV13 adalah jenis vaksin yang memberikan perlindungan terhadap 13 jenis bakteri berbeda penyebab pneumonia.

Vaksin ini dapat diberikan pada anak yang berusia kurang dari 2 tahun. Anak yang berusia 2-18 tahun yang memiliki penyakit tertentu atau risiko infeksi pneumokokus juga bisa mendapatkan vaksin ini.

Jika seseorang belum pernah mendapatkan vaksin pneumokokus, CDC merekomendasikan vaksin PCV15 atau PCV20 untuk diberikan pada usia 65 tahun keatas atau pada usia 19-64 tahun (dengan kondisi medis tertentu atau faktor risiko)

Vaksin Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV) atau PPSV23

Vaksin PPV atau PPSV23 adalah vaksin pneumonia yang diberikan kepada anak berusia lebih dari 2 tahun, orang dewasa dan lansia yang berisiko terinfeksi pneumokokus. Vaksin ini memberi perlindungan terhadap 23 jenis bakteri pneumonia.

Vaksin Haemophilus influenzae type B (Hib)

Haemophilus influenzae type B (Hib) adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan berbagai kondisi serius, seperti meningitis, sepsis, pneumonia, perikarditis, epiglotitis, septik arthritis, selulitis, serta osteomyelitis. Hib dapat menyebabkan infeksi parah pada anak di bawah usia 5 tahun.

Untuk mencegahnya, anak sebaiknya mendapatkan vaksinasi Hib, yang diberikan dalam 4 dosis. IDAI menyarankan pemberian vaksin Hib pada anak pada usia 2, 3, 4, dan dosis pengulangan diberikan di antara usia 15-18 bulan.

Di Indonesia juga tersedia vaksin Hib dalam bentuk vaksin kombinasi DPT-HB-Hib. Jika anak sempat tertinggal dosis pengulangan vaksin Hib, Anda dapat mengunjungi dokter untuk mendapatkan imunisasi kejar pada usia 5 bulan-5 tahun.

Selain Hib, ada vaksin campak, vaksin influenza, vaksin DPT, dan vaksin varicella yang juga dapat membantu mencegah pneumonia. Anda bisa melengkapi semua jenis vaksin tersebut dengan terlebih dahulu mengonsultasikannya dengan dokter.

IDAI telah membuat jadwal imunisasi yang baik vaksin wajib maupun vaksin tambahan yang direkomendasikan untuk dipenuhi demi memberikan perlindungan kekebalan tubuh anak. Diskusikan dengan dokter terkait jadwal dan jenis vaksin mana yang harus didapatkan terlebih dahulu.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!