Mikosis Paru

Bagikan :


Definisi

Mikosis paru merupakan peradangan paru (pneumonia) yang disebabkan oleh jamur. Biasanya, pneumonia disebabkan oleh bakteri atau virus, namun jamur juga dapat menjadi penyebab, meskipun tergolong jarang. Mikosis paru pada umumnya terjadi pada orang-orang dengan sistem imun tubuh yang rendah. Jamur dapat masuk dan berkembang di berbagai bagian tubuh tanpa menyebabkan penyakit apapun atau sebaliknya, dapat menyebabkan berbagai macam gejala.

Penyebab

Penyebab mikosis paru dapat berupa jamur oportunistik atau jamur patogen. Jamur oportunistik merupakan jamur yang hanya dapat menyebabkan penyakit apabila ada masalah imun tubuh manusia, baik akibat kelainan bawaan atau didapat. Contoh jamur oportunistik adalah Candida, Aspergillus, dan Mucor. Sementara itu, jamur patogen merupakan jamur-jamur yang dapat menginfeksi manusia tanpa mempedulikan kekuatan imun tubuh manusia. Biasanya, jamur-jamur ini dominan ditemukan di tempat-tempat tertentu di seluruh dunia, sehingga infeksinya bersifat endemik (lokal pada suatu daerah). Contoh jamur patogen adalah Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatitidis, Paracoccidioides brasiliensis, Sporothrix schenckii, dan Cryptococcus neoformans.

Penyebab mikosis paru tersering adalah jamur Aspergillus. Tidak hanya itu, infeksi jamur ini memiliki angka kematian yang cukup tinggi, sekitar 50-85%. Sebab meninggal seringkali bukan mikosis paru, tetapi infeksi jamur yang telah menyebar di seluruh tubuh. Penyebab tersering kedua mikosis paru adalah jamur Mucor, yang terutama menyerang orang dengan sistem imun tubuh rendah. Infeksi jamur ini juga sering terjadi pada orang-orang dengan diabetes mellitus yang tidak terkontrol dan kelebihan zat besi dalam tubuh.

Faktor Risiko

Faktor risiko mikosis paru bermacam-macam, namun melibatkan tubuh manusia, agen penyebab infeksi, dan lingkungan. Faktor risiko terkait tubuh manusia adalah adanya masalah pada sistem imun tubuh, yang dapat disebabkan oleh kondisi bawaan atau didapat. Contoh kondisi tersebut adalah orang-orang yang mendapatkan terapi untuk menurunkan imun setelah menerima cangkok organ, orang-orang dengan kanker darah (leukemia) dan kanker kelenjar getah bening (limfoma), penyakit hati stadium akhir, dan penggunaan kortikosteroid jangka panjang (misalnya pada penyakit-penyakit autoimun seperti lupus dan artritis reumatoid). Selain itu, faktor risiko terkait tubuh manusia lainnya dapat berupa riwayat asma dan fibrosis kistik (penyakit yang menyebabkan jumlah lendir banyak pada saluran pernapasan).

Sementara itu, faktor risiko terkait agen penyebab infeksi dan lingkungan berupa pekerjaan yang menyebabkan paparan tinggi terhadap burung, kelelawar, hewan pengerat, atau terhadap kotoran hewan. Petani, pekerja di tempat pembibitan, tukang kebun, dan penata taman juga berisiko tinggi terinfeksi jamur saat bekerja dengan tanah. Selain itu, apabila seseorang hampir tenggelam pada sumber air yang terjangkiti jamur, orang tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi jamur (misalnya pada korban tsunami Aceh tahun 2004).

Gejala

Mikosis paru dapat memiliki gejala sebagai berikut:

  • Demam
  • Batuk, biasanya tidak berdahak
  • Nyeri dada yang terutama dirasakan saat menarik napas, atau nyeri tumpul
  • Sesak napas
  • Adanya benjolan pada leher atau dada akibat pembesaran kelenjar getah bening
  • Batuk darah
  • Nyeri atau radang sendi, kemerahan dan benjolan banyak di seluruh tubuh, radang pada selaput jantung
  • Reaksi alergi seperti demam, batuk darah atau disertai dahak, atau asma yang memburuk
  • Peradangan pada otak dan selaput otak

Biasanya, demam menetap menjadi gejala utama yang ditemukan pada orang-orang dengan sistem imun tubuh yang rendah.

Diagnosis

Diagnosis mikosis paru biasanya dimulai dari pertanyaan mengenai riwayat dan pemeriksaan langsung pada penderita. Pertanyaan dan pemeriksaan ini dapat mengarahkan dokter untuk memikirkan kemungkinan infeksi jamur, terutama apabila penderita memiliki HIV/AIDS, riwayat cangkok organ, menerima terapi kortikosteroid atau menekan sistem imun tubuh dalam jangka panjang, keganasan/kanker, diabetes mellitus, dan penyakit hati stadium akhir. Dokter juga dapat menemukan gejala di luar paru yang dapat menjadi petunjuk mikosis paru.

Mikosis paru memiliki angka kematian yang cukup tinggi meskipun terapi antijamur terus ditemukan. Oleh karena itu, penegakan diagnosis perlu dilakukan secara cepat. Sayangnya, pemeriksaan yang mampu menegakkan diagnosis secara pasti adalah kultur (pengembangbiakan jamur dari sampel dahak atau jaringan tubuh), yang dapat memakan waktu lama. Penggunaan pemeriksaan seperti pemeriksaan darah lengkap serta pemeriksaan dahak atau jaringan paru dapat membantu menentukan adanya infeksi jamur secara cepat, namun membutuhkan fasilitas yang memadai. Kultur darah dan kencing juga dapat dilakukan apabila infeksi jamur telah menyebar ke seluruh tubuh. Pemeriksaan lainnya dapat berupa tes antibodi jamur yang cukup cepat untuk dilakukan, polymerase chain reaction (PCR) untuk mencari materi genetik jamur, atau tes-tes kimia lainnya yang berkaitan dengan jamur. Pemeriksaan cairan di dekat otak juga biasanya dilakukan untuk mencari adanya infeksi jamur yang menyebar ke otak.

Sementara itu, pemeriksaan pencitraan yang dilakukan dapat bermacam-macam. Foto rontgen dapat digunakan untuk menemukan berbagai tanda infeksi jamur pada fasilitas kesehatan yang cukup kecil. Pada fasilitas kesehatan yang cukup memadai, pemeriksaan computed tomography scan (CT scan) dapat dilakukan secara cepat untuk mencari adanya infeksi jamur, agar terapi dapat dimulai sebelum hasil kultur keluar. Temuan-temuan pada pencitraan dapat menunjukkan kecenderungan ke arah infeksi jamur tertentu, namun diagnosis secara pasti hanya dapat ditegakkan melalui kultur.

Tata Laksana

Kesuksesan tata laksana mikosis paru sangat tergantung pada luas infeksi jamur dan tingkat imun tubuh seseorang. Pada orang sehat dengan mikosis paru ringan, infeksi dapat sembuh sendiri. Jika imun tubuh rendah dan infeksi luas, risiko kematian akan semakin tinggi. Oleh karena itu, pada orang dengan imun tubuh rendah, perlu dilakukan beberapa hal untuk meningkatkan imun tubuh. Misalnya, jika seseorang sedang dalam kemoterapi kanker atau cangkok sumsum tulang, orang tersebut akan diberikan obat-obatan untuk meningkatkan jumlah sel imun tubuh. Sementara itu, orang-orang yang berada dalam terapi kortikosteroid atau terapi penekan imun lainnya dapat berhenti atau mengurangi konsumsi obat dalam jangka waktu tertentu. Apabila seseorang diketahui terinfeksi jamur Candida, selang kencing yang terinfeksi atau terjangkiti jamur perlu dilepaskan dari tubuh.

Selain itu, tata laksana akan melibatkan terapi antijamur. Pemberian antijamur sangat tergantung dari kemungkinan spesies jamur yang menginfeksi orang tersebut dan luas infeksi jamur. Jika seseorang sembuh dari infeksi jamur namun perlu melanjutkan terapi penekan imun atau kemoterapi, pemberian antijamur dapat dilakukan untuk mencegah infeksi ulang jamur.

Pembedahan juga dapat dilakukan pada infeksi Aspergillus. Pembedahan ini dilakukan untuk mencegah infeksi jamur Aspergillus ulang apabila penderita membutuhkan terapi penekan imun lanjutan. Selain itu, pembedahan juga dilakukan untuk mencegah perdarahan hebat yang biasanya disebabkan oleh luka paru di dekat pembuluh darah besar. Selain infeksi jamur Aspergillus, pembedahan dapat pula dilakukan pada infeksi jamur Sporothrix.

Komplikasi

Komplikasi mikosis paru sangat beragam. Mikosis paru dapat menyebabkan perdarahan berupa batuk darah yang terjadi akibat luka pada paru yang terletak di dekat pembuluh darah besar. Selain itu, infeksi jamur dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama otak, jantung, dan ginjal. Penyebaran ini dapat terjadi sangat cepat dan berakibat fatal. Mikosis paru juga dapat menyebabkan kematian terutama pada orang-orang dengan imun tubuh rendah.

Pencegahan

Pencegahan mikosis paru dapat dilakukan dengan menggunakan alat pelindung diri saat bekerja dengan tanah atau hewan. Pada orang sehat, infeksi jamur sering didapatkan dari tanah atau kotoran hewan. Selain itu, pencegahan lainnya dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya HIV/AIDS, misalnya dengan menghindari pergaulan bebas, penggunaan tato, dan penggunaan jarum suntik bersama. Apabila Anda sudah terdiagnosis HIV/AIDS, Anda perlu minum obat secara rutin agar jumlah virus terkontrol dan imun tubuh Anda tetap baik. Untuk mencegah penyakit hati, Anda dapat menghindari konsumsi alkohol, makan sembarangan, dan penggunaan jarum suntik bersama. Jika Anda telah terdiagnosis diabetes mellitus, Anda perlu mengonsumsi obat, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan ideal, dan rajin berolahraga untuk membantu mengontrol kadar gula darah Anda.

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan untuk menekan imun tubuh atau sedang dalam kemoterapi, Anda dapat menggunakan masker untuk mencegah penghirupan jamur.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda memiliki asma atau fibrosis kistik, sebaiknya Anda mengunjungi dokter jika Anda merasakan perubahan bernapas. Perubahan ini dapat berupa gejala sesak yang memberat, batuk, dan sebagainya. Mikosis paru belum tentu menjadi penyebab, namun, masalah-masalah ini sebaiknya dievaluasi dan ditangani segera.

Jika Anda memiliki penyakit terkait imun tubuh atau sedang dalam kemoterapi, Anda dapat segera ke dokter apabila mengalami demam yang tidak dapat dijelaskan, sesak napas, serta batuk berdarah.

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Rabu, 23 Februari 2022 | 11:22

Aspergillosis - Symptoms and causes. (2022). Retrieved 21 February 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aspergillosis/symptoms-causes/syc-20369619

Mandanas, R. (2021). Fungal Pneumonia: Overview, Risk Factors, Epidemiology of Fungal Pneumonia. Retrieved 21 February 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/300341-overview

Setianingrum, F., Rautemaa-Richardson, R., & Denning, D. (2018). Pulmonary cryptococcosis: A review of pathobiology and clinical aspects. Medical Mycology, 57(2), 133-150. doi: 10.1093/mmy/myy086