• Beranda
  • nutrisi
  • Gerakan Tutup Mulut pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gerakan Tutup Mulut pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gerakan Tutup Mulut pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bagikan :


Salah satu tantangan orang tua ketika anak memasuki usia balita adalah menghadapi nafsu makannya yang susah ditebak. Terkadang anak melahap habis makanannya, namun ada kalanya mereka menyemburkan makanan atau menunjukkan gerakan tutup mulut (GTM), tidak mau makan sama sekali. Menghadapi hal ini, orang tua tentu khawatir akan pemenuhan nutrisi anak yang dapat memengaruhi tumbuh kembangnya.

Penyebab gerakan tutup mulut (GTM) pada anak

Balita yang mengalami GTM tidak selalu disebabkan oleh ketidaktertarikannya pada makanan. Ada beberapa penyebab lainnya di mana balita tidak mau makan, antara lain:

  • Selera pribadi anak. Anak dapat menunjukkan aksi tutup mulut ketika menyantap makanan yang bukan menjadi favoritnya. Namun, bukan berarti orang tua kemudian membiarkan anak hanya menyantap biskuit dan susu favoritnya. Anak tetap membutuhkan nutrisi yang seimbang termasuk protein, karbohidrat, dan nutrisi lainnya.
  • Anak belum lapar. Umumnya anak enggan makan ketika merasa belum lapar atau perut kenyang. Agar anak memiliki jam makan yang teratur, hindari memberikannya camilan mendekati jam makan.
  • Sembelit. Anak balita sulit mengungkapkan bahwa ia sedang mengalami sembelit sehingga memilih gerakan tutup mulut untk menunjukkan bahwa perutnya sedang terasa tidak nyaman.
  • Trauma terhadap makanan maupun proses makan. Pada anak yang saat makan sering dipaksa dan dibentak untuk menghabiskan makanan, proses makan dapat menyebabkan trauma yang menyebabkan mereka tidak mau makan.
  • Cara pemberian makanan yang tidak sesuai. Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan usia anak seperti terlalu lembut atau terlalu kasar juga dapat membuat anak tidak mau makan. Untuk itu, kualitas dan kuantitas makanan serta kebersihan penyiapan makanan juga perlu disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak.

 

Gerakan tutup mulut pada anak sebenarnya adalah fase yang normal pada perkembangan anak, terutama pada balita berusia 12-18 bulan. Orang tua tidak perlu panik ketika menghadapi anak yang sedang GTM karena fase ini akan berkurang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Yang perlu menjadi fokus orang tua adalah bagaimana anak-anak tetap dapat mendapat nutrisi yang dibutuhkan tubuh ketika di masa sulit makan.

 

Cara mengatasi gerakan tutup mulut pada anak

Dilansir dari laman IDAI, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua ketika menghadapi anak yang sulit makan:

1. Buat jadwal makan yang teratur

Jadwal makan anak meliputi makanan utama dan makanan selingan yaitu makanan utama 3 kali sehari dam makanan selingan di antara jam makan utama. Pada bayi yang masih masa menyusui tetap bisa diberikan ASI sesuai jadwal. Begitu juga pada anak yang sudah lepas dari ASI, susu bisa diberikan 2-3 kali atau sekitar 500-600ml/hari.

2. Batasi waktu makan dan ajak anak untuk fokus saat makan

Ketika anak tidak mau makan, orang tua kerap membujuk anak untuk makan dengan mengajaknya bermain, berkeliling sekitar rumah, atau makan sambil menonton televisi. Cara ini sebenarnya tidak dianjurkan oleh para ahli karena membuat anak sulit mengenali waktu makan.

Biasakan untuk mengajak anak makan bersama di meja makan. Latih anak untuk makan di meja makan dengan fokus, tanpa melihat gadget atau televisi. Batasi waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit, apabila waktu makan lebih dari 30 menit segera bereskan makanan tersebut dan hindari menawarkan anak makanan atau camilan lainnya.

3. Ajak anak untuk makan sendiri

Saat makan, biasakan anak untuk makan sendiri. Hindari memaksa anak untuk makan apalagi dengan memarahi atau membentaknya. Apabila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, sebaiknya segera akhiri proses makan dan biarkan anak mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.

 

Gerakan tutup mulut atau GTM adalah fase yang normal pada anak-anak. Namun apabila ada kondisi medis atau masalah lainnya yang menyebabkan anak-anak tidak mau makan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 14:43

Liao, S. How to End the Picky Eating Struggle. Available from: https://www.webmd.com/parenting/guide/picky-eater-kids#1

IDAI. 2015. Gerakan Tutup Mulit (GTM) pada Balita. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita

Higuera, V. 2019. What Can You Do If Your Child Refuses to Eat Anything?. Available from: https://www.healthline.com/health/parenting/child-refuses-to-eat-anything

Montgomery, N. 2019. Feeding Problems: Refusing to Eat. Available from: https://www.babycenter.com/toddler/feeding/feeding-problems-refusing-to-eat_9203

Healthy Children. 2020. Feeding & Nutrition Tips: Ypur One Year Old. Available from: https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Feeding-and-Nutrition-Your-One-Year-Old.aspx