ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder gangguan mental dimana seseorang sulit untuk memusatkan perhatian dan memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Penyakit ADHD umumnya dideteksi sejak usia anak-anak dan dapat berkembang hingga dewasa. Namun pada beberapa kasus, ADHD juga muncul ketika dewasa. Gejala ADHD dapat muncul sejak anak berusia pra remaja sekitar 12 tahun, namun pada beberapa anak gejala ADHD sudah dapat didiagnosa pada usia 3 tahun.
Anak dengan ADHD perlu memerhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Meskipun para ahli belum mengungkapkan bahwa makanan adalah salah satu penyebab dari ADHD, namun sejumlah makanan diyakini dapat memperparah gejala ADHD yang muncul.
Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh pengidap ADHD, di antaranya:
1. Makanan manis
Makanan manis dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan anak menjadi lebih bersemangat atau hiperaktif. Bagi orang tua dengan anak mengidap ADHD sebaiknya membatasi makanan manis seperti permen, minuman energi, minuman kemasan, dan makanan atau minuman lain yang memiliki kandungan gula sangat tinggi.
Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara gula dengan hiperaktivitas anak, namun memilih diet rendah gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan seperti mencegah diabetes, obesitas dan kerusakan gigi.
2. Makanan mengandung kafein
Pengidap ADHD juga dianjurkan untuk mengurangi makanan dan minuman yang mengandung kafein. Kafein menyebabkan adrenalin meningkat dan dapat menyebabkan anak gelisah jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa makanan dan minuman yang mengandung kafein di antaranya coklat, kopi, teh dan minuman bersoda.
3. Makanan mengandung merkuri
Dilansir dari Everyday Health, makanan yang mengandung merkuri diduga dapat memperparah gejala ADHD dalam jangka waktu yang cukup lama. Senyawa merkuri sulit untuk dicerna dan dapat menumpuk di otak seiring waktu sehingga memengaruhi perilaku hiperaktivitas pada pengidap ADHD.
Beberapa makanan yang mengandung merkuri tinggi biasanya ikan berukuran besar seperti makarel atau makanan laut lainnya yang diambil dari perairan yang mengandung merkuri. Karenanya, pastikan untuk memilih jenis ikan dan makanan laut yang aman bagi kesehatan seperti salmon, ikan patin, dan udang.
4. Makanan cepat saji dan mengandung zat tambahan
Makanan cepat saji umumnya dibuat dari bahan makanan sintetis yang mengandung perisa makanan, pewarna buatan, pengawet dan perisa makanan. Zat-zat ini dapat memicu perilaku hiperaktif pada anak serta membuat anak sulit berkonsentrasi.
Mengatur menu untuk anak dengan ADHD merupakan tantangan tersendiri. Sebelum menyusun menu harian, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi agar anak tetap mendapat nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatannya. Selain itu, pastikan anak menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang, rutin berolahraga dan tidur yang cukup.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
ADHD Health Center. Available from: https://www.webmd.com/add-adhd/default.htm
ADHD Diet and Nutrition: Foods to Eat and Foods to Avoid. Available from: https://www.webmd.com/add-adhd/adhd-diets#
7 Foods to Avoid if your child has ADHD. Available from: https://www.everydayhealth.com/adhd-pictures/how-food-can-affect-your-childs-adhd-symptoms.aspx