Cedera lutut merupakan cedera yang paling umum terjadi akibat olahraga maupun aktivitas lainnya. Jenis cedera lutut cukup beragam dan dapat menyebabkan kesulitan berdiri atau berjalan. Semakin cepat cedera ditangani, kemungkinan sembuh juga semakin tinggi dan menghindari risiko kerusakan jaringan semakin parah.

Jenis-Jenis Cedera Lutut yang Paling Umum

Terdapat berbagai jenis cedera lutut, mulai dari cedera ringan hingga berat. Cedera ringan, seperti memar dapat mereda dengan sendirinya. Sementara, cedera yang lebih berat, seperti patah tulang atau logamen robek, membutuhkan pengobatan dan pembedahan untuk mengatasinya. 

Beberapa jenis cedera lutut antara lain:

Lecet

Lecet atau abrasi terjadi ketika kulit bergesekan dengan permukaan kasar seperti permukaan tanah atau semen. Lecet ringan terjadi ketika cedera hanya mengangkat lapisan terluar kulit. Cedera jenis ini umumnya dapat diobati di rumah. Namun, jika cedera mencapai lapisan kulit yang lebih dalam dan mengakibatkan pendarahan, hal ini membutuhkan perawatan medis. 

Penanganan lecet ringan dapat dilakukan dengan cara membersihkan area luka menggunakan air mengalir. Setelah itu, oleskan antiseptik untuk mencegah infeksi, lalu tutup luka dengan perban. Pastikan untuk mengganti perban secara berkala, terutama ketika perban sudah kotor atau basah.

Baca Juga: Olahraga Pound Fit Tanpa Alas Kaki Bikin Cedera Tumit?

Luka robek

Luka robek atau laserasi terjadi akibat sayatan atau tusukan yang menyebabkan robekan atau lubang pada kulit. Jenis luka ini bisa mirip dengan luka lecet, namun biasanya lebih dalam dan dapat menimbulkan pendarahan.

Untuk menangani luka robek, Anda bisa membersihkan luka terlebih dahulu, kemudian menutupnya dengan perban dan mengoleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi. Jika pendarahan tidak berhenti atau luka terlalu besar, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Keseleo

Sendi lutut merupakan persendian terbesar di dalam tubuh. Persendian ini menghubungkan antara tulang paha dengan tulang kering. Keseleo lutut terjadi ketika ligamen, jaringan yang menyatukan otot dan tulang meregang terlalu panjang atau robek. 

Keseleo ringan dapat diatasi dengan beristirahat atau menerapkan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevate), yaitu mengistirahatkan kaki, mengompres dengan es, membalut area yang nyeri dengan perban, dan mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung. Apabila penanganan ini tidak meredakan cedera dan area persendian semakin bengkak disertai dengan perubahan warna, sebaiknya periksakan ke dokter. Dokter dapat memberikan obat-obatan dan melakukan pemeriksaan lanjutan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Kompres untuk Mengatasi Cedera

Meniskus robek

Meniskus yang robek adalah salah satu cedera lutut yang paling umum terjadi. Cedera ini sering kali disebabkan oleh aktivitas yang memaksa Anda memutar atau memutar lutut, terutama ketika berat badan seluruhnya ditekankan pada lutut tersebut.

Setiap lutut memiliki dua bagian tulang rawan berbentuk C yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang kering dan tulang paha. Ketika meniskus robek, Anda akan merasakan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan pada lutut. Selain itu, gerakan lutut Anda bisa terhambat, dan Anda mungkin merasa kesulitan untuk meluruskan lutut sepenuhnya.

Beberapa kondisi robekan meniskus dapat diatasi tanpa pembedahan, terutama jika gejala yang muncul ringan. Namun, jika nyeri yang dirasakan terus-menerus disertai dengan pembengkakan yang tidak kunjung hilang, dokter mungkin akan menyarankan prosedur operasi untuk memperbaiki atau mengangkat bagian meniskus yang rusak.

Cedera lutut dapat dialami siapa saja, terutama saat sedang olahraga. Jika Anda mengalami cedera lutut segera periksakan ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!