Mentega (butter) dan margarin adalah dua bahan masakan yang banyak dikonsumsi sehari-hari. Keduanya dapat digunakan sebagai olesan atau pengganti minyak saat memasak. Meski dari segi tampilan dan rasa sangat mirip, namun margarin dan mentega sebenarnya berbeda. Apa saja perbedaan keduanya dan pengaruhnya bagi kesehatan? Yuk, cari tahu dalam artikel berikut!

Beda Margarin dan Mentega

Margarin dan mentega sering kali dianggap sama. Secara tampilan, margarin dan mentega memiliki warna dan tekstur yang mirip. Begitu juga secara fungsi, mentega dapat digunakan sebagai pengganti margarin, dan sebaliknya. Meski memiliki banyak kemiripan namun margarin dan mentega memiliki perbedaan dari bahan yang digunakan dan kandungan lemak di dalamnya. 

Mentega atau butter adalah produk olahan susu yang terbuat dari susu atau krim. Mentega dibuat dengan memisahkan komponen padat dan cair, hingga terbentuk padatan. Dengan bahan utama susu atau krim, mentega dikenal memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi.

Dilansir dari Healthline, para ahli di masa lalu menemukan banyak penelitian mengenai bahaya lemak jenuh dan penyakit jantung. Untuk itu dibuatlah margarin dari bahan minyak nabati yang dianggap sebagai pengganti mentega yang lebih sehat dengan tampilan dan fungsi yang serupa. 

Pada pembuatan margarin, minyak nabati dilakukan dengan proses hidrogenasi agar minyak dapat dipadatkan. Proses ini meningkatkan kandungan lemak jenuh namun tidak membentuk lemak trans sebagai produk sampingan. Pada pengolahan margarin yang lebih modern menggunakan metode interesterifikasi, metode ini dapat menghasilkan margarin yang mirip dengan mentega tanpa membentuk lemak trans.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Baik Menurut Para Ahli Agar Jantung Sehat

Mana yang Lebih Sehat untuk Jantung?

Melihat catatan sejarah bahwa margarin dibuat sebagai versi lebih sehat dari mentega membuat masyarakat menganggap bahwa margarin lebih sehat dari mentega, terutama untuk kesehatan jantung. Namun para ahli berpendapat bahwa hal ini tergantung dari banyak faktor. 

Dilansir dari Mayo Clinic, meski margarin secara umum lebih unggul dari mentega, namun dalam memilih keduanya Anda perlu memerhatikan kandungan lemak yang tercantum dalam kemasan. Margarin yang dijual di Amerika Serikat tidak diperbolehkan mengandung lemak trans tambahan, namun margarin produksi luar Amerika Serikat mungkin mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Baca Juga: Penyebab Mengalami Serangan Jantung di Usia Muda

Mentega mengandung lemak jenuh yang diyakini memicu kolesterol dan penyakit jantung, sementara margarin meskipun kaya akan lemak tak jenuh namun mengandung lemak trans yang menurunkan kadar kolesterol baik dan kerap dianggap lebih berbahaya dari lemak jenuh.

Karenanya, apa pun pilihan Anda sebaiknya periksa terlebih dahulu kandungan nutrisi yang tersedia pada kemasan. Baik mentega maupun margarin sama-sama memiliki manfaat bagi kesehatan. Jika Anda lebih suka mentega, pilih mentega yang terbuat dari susu sapi dengan pakan rumput. Apabila Anda lebih menyukai margarin, pilih produk yang bebas lemak trans dan terbuat dari minyak sehat seperti minyak zaitun. 

Selain bahan, Anda juga perlu membatasi konsumsi takaran mentega dan margarin sehari-hari. Bagi Anda yang memiliki kadar kolesterol tinggi sebaiknya lakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin dan minum obat kolesterol sesuai anjuran dokter. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!