Putih telur adalah bagian cairan bening yang mengelilingi kuning telur. Bagian ini membantu melindungi kuning telur dari bakteri jahat dan juga menyediakan nutrisi penting bagi pertumbuhan calon ayam.
Putih telur terdiri dari 90% air. Selebihnya putih telur mengandung protein dan nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan Nutrisi Putih Telur
Dalam sebutir telur, bagian putihnya mengandung berbagai nutrisi di antaranya:
- Protein
- Vitamin B2
- Vitamin B5
- Selenium
Baca Juga: Apakah Putih Telur Aman Jika Dikonsumsi Mentah?
Manfaat Putih Telur bagi Kesehatan Tubuh
Dibandingkan sebutir telur utuh, putih telur memang lebih sedikit mengandung vitamin dan mineral. Namun, putih telur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
Tinggi protein dan asam amino
Putih telur adalah salah satu sumber protein yang sangat baik karena mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai sumber protein yang baik, putih telur membantu pertumbuhan jaringan tubuh seperti tulang, otot, kulit dan tulang rawan. Protein dalam putih telur juga membantu produksi hormon serta membuat kenyang lebih lama.
Rendah kalori
Dalam sebutir telur ayam besar mengandung sekitar 17 kalori dan hanya 0,2 gram lemak. Sebagian besar kalori dalam telur berasal dari protein sehingga putih telur merupakan sumber protein yang rendah kalori dan rendah lemak.
Rendah lemak dan kolesterol
Putih telur hampir tidak mengandung kolesterol sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kesehatan seperti diabetes atau kadar kolesterol darah yang tinggi. Putih telur juga rendah lemak, termasuk lemak jenuh yang merupakan lemak yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung.
Baca Juga: Cara Mencegah Infeksi Bakteri Salmonella dari Telur
Risiko Mengonsumsi Putih Telur
Meskipun putih telur adalah sumber protein yang baik dan rendah lemak, namun ada sebagian orang yang memiliki risiko alergi ketika mengonsumsinya. Alergi telur biasanya disebabkan oleh protein yang terdapat pada putih telur, yaitu albumin.
Alergi telur biasanya ditandai dengan beberapa gejala berikut:
- Mata berair dan terasa gatal
- Ruam dan bentol-bentol kemerahan
- Kemerahan dan pembengkakan pada wajah
- Sakit perut dan kram
- Diare atau sembelit
- Mual dan muntah
- Batuk dan mengi seperti asma
Mengonsumsi telur dalam kondisi mentah, baik putih telur maupun kuning telur juga meningkatkan risiko keracunan bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella bisa masuk ke dalam telur pada saat terbentuknya telur.
Untuk mengurangi risiko keracunan bakteri Salmonella ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Menghindari membeli telur yang kulitnya retak atau pecah
- Beli telur di toko yang menjaga kualitas telurnya
- Pertimbangkan membeli produk telur yang telah dipasteurisasi
- Simpan telur di dalam lemari es
- Masak telur sebelum dikonsumsi, baik kuning maupun putihnya
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum memasak telur
- Hindari makan telur mentah atau adonan kue yang mengandung telur mentah
Infeksi bakteri Salmonella mungkin dapat menyebabkan sakit pada sebagian orang. Segera periksakan diri ke dokter apabila:
- Diare tidak membaik dalam 3 hari
- Muntah lebih dari 2 hari
- Adanya tanda-tanda dehidrasi
- Demam lebih dari 39 derajat celsius
- Adanya darah saat buang air besar
Jika Anda mengalami reaksi alergi atau gejala keracunan setelah makan putih telur, konsultasikan lebih lanjut keluhan Anda melalui aplikasi Ai Care dan periksakan diri ke dokter. Anda mungkin juga perlu menjalani tes alergi untuk mengetahui apakah Anda alergi telur dan bahan makanan lainnya.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim