Pola makan yang buruk seperti terlalu banyak makan lemak jenuh menyebabkan kadar kolesterol tidak sehat. Saat memiliki kolesterol tinggi, Anda berisiko mengalami strok, serangan jantung dan juga nyeri di dada.
Untuk mencegah kolesterol tinggi Anda perlu menghindari makanan berlemak seperti sosis, daging berlemak, mentega, cake, biskuit dan lain sebagainya. Bagaimana dengan telur, apakah orang dengan kolesterol tinggi boleh makan telur? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut.
Benarkah Makan Telur Meningkatkan Kadar Kolesterol?
Dalam sebutir telur berukuran besar terkandung sekitar 200 mg kolesterol. Kandungan kolesterol yang lebih tinggi ada di bagian kuningnya.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi telur tidak secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada orang yang sehat. Kolesterol dalam telur sebenarnya memiliki pengaruh yang relatif kecil pada kadar kolesterol darah.
Namun, bagi orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung atau memiliki kadar kolesterol darah yang tinggi, disarankan untuk membatasi konsumsi telur dan makanan lain yang mengandung kolesterol dalam jumlah besar. Selain itu, cara memasak telur juga bisa berpengaruh pada kesehatan.
Memasak telur dengan menggorengnya di dalam minyak atau mentega dapat menambah kalori dan lemak jenuh pada telur. Untuk membantu menurunkan risiko kolesterol tinggi, sebaiknya telur direbus atau dikukus dan dikombinasikan dengan makanan sehat lain seperti sayuran dan buah-buahan.
Baca Juga: Manfaat dan Risiko Kesehatan Mengonsumsi Telur Asin
Kandungan Nutrisi di Dalam Kuning Telur
Sebagian orang memilih makan putih telurnya saja karena takut kandungan kolesterol di dalam kuning telur. Padahal kuning telur juga mengandung banyak nutrisi lain, di antaranya:
- Protein
- Kalsium
- Zat besi
- Magnesium
- Fosfor
- Kalium
- Natrium
- Zink
- Thiamin
- Riboflavin
- Niasin
- Vitamin B6
- Vitamin B12
- Vitamin A
- Vitamin E
- Vitamin D
- Vitamin K
Tips Mengonsumsi Telur Bila Memiliki Kolesterol Tinggi
Sebelumnya untuk menurunkan risiko kolesterol tinggi, disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 200-300 mg kolesterol per hari. Namun, rekomendasi tersebut tidak lagi berlaku.
Menurut pedoman diet, tidak perlu membatasi jumlah kolesterol harian dalam makanan. Meskipun kolesterol dalam makanan dapat meningkatkan kadar LDL, namun kolesterol dalam makanan hanyalah salah satu bagian yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Cara memasak, makan makanan berlemak atau makanan olahan, kebiasaan merokok, kurang gerak dan tidak berolahraga, kebiasaan minum minuman beralkohol jauh lebih memengaruhi kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit kronis ketimbang makan telur.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Melakukan Tes Kolesterol?
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengonsumsi telur secara sehat jika Anda memiliki kadar kolesterol darah yang tinggi:
- Batasi konsumsi telur menjadi 2-3 butir per minggu. Anda juga dapat memilih telur yang rendah kolesterol atau telur yang diberi pakan khusus untuk mengurangi kandungan kolesterol.
- Jangan menggoreng telur dalam minyak atau mentega. Sebaiknya telur direbus atau dikukus agar tidak menambah kalori dan lemak jenuh pada makanan.
- Kombinasikan telur dengan makanan yang sehat seperti sayuran atau buah-buahan. Anda dapat membuat salad telur atau telur rebus yang disajikan dengan sayuran segar.
- Hindari mengonsumsi telur bersamaan dengan makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah, keju, atau mentega.
- Perhatikan jumlah lemak dan kolesterol pada makanan lain yang Anda konsumsi. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh atau trans seperti gorengan.
Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care tentang diet yang tepat untuk Anda, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau diabetes.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim