Brand/nama lain
Nalgestan, Dextral, Neozep Forte, Paraflu, Tuzalos, Ultraflu, Alpara, Dextrosin, Flutamil, Nodrof Flu Expectorat, Fluza Day, Fluza.
Cara Kerja
Phenylpropanolamine bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di hidung sehingga dapat meringankan gejala hidung tersumbat yang disebabkan oleh alergi atau infeksi. Phenylpropanolamine biasa didapatkan di pasaran dalam bentuk kombinasi dengan kandungan obat lainnya sehingga tidak berdiri tunggal sebagai obat tunggal dengan sediaan hanya phenylpropanolamine.
Indikasi
Kondisi medis berupa hidung tersumbat akibat alergi atau infeksi.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan phenylpropanolamine berupa penggunaan obat yang bersamaan atau dalam 14 hari setelah menghentikan konsumsi obat golongan MAOI (obat antidepresi).
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya sakit kepala, darah tinggi, cemas, pusing berputar, gelisah, insomnia, berdebar-debar, gemetaran, pandangan buram.
Sediaan
Sediaan phenylpropanolamine yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah sebagai berikut:
- Kaplet atau tablet kombinasi dengan kandungan phenylpropanolamine 15 mg
- Sirup 2,5 mg/5 mL
Dosis
Tujuan: untuk meringankan gejala hidung tersumbat
- Dosis dewasa: 1 - 2 kaplet tiap 4 jam, maksimal 8 kaplet per hari.
- Dosis anak:
- Usia 6 – 12 tahun: 1 kaplet tiap 4 jam, maksimal 4 kaplet per hari, atau 5 – 10 mL, 3 - 4 kali per hari (sirup 2,5 mg/5mL)
- Usia 6 bulan – 2 tahun: 2,5 mL, 3 kali sehari
- Usia 3 – 5 tahun: 5 mL, 3 – 4 kali per hari
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA kategori C (terdapat penelitian pada hewan uji coba yang menunjukkan adanya efek samping pada janin namun tidak ada penelitian terkontrol baik dan memadai pada manusia) sehingga potensi manfaat dan risiko obat perlu dipertimbangkan dan digunakan dengan hati-hati pada ibu hamil.
Interaksi Obat
Obat-obatan antiradang seperti indomethacin.
Penggunaan obat yang bersamaan antara phenylpropanolamine dan indomethacin memiliki potensi interaksi obat berupa peningkatan risiko untuk terjadinya hipertensi atau peningkatan tekanan darah pada pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat yang bersamaan perlu diawasi oleh dokter.
- dr Nadia Opmalina