• Beranda
  • Nutrisi
  • Tanda-Tanda Tubuh Kelebihan Magnesium (Hipermagnesemia)

Tanda-Tanda Tubuh Kelebihan Magnesium (Hipermagnesemia)

Tanda-Tanda Tubuh Kelebihan Magnesium (Hipermagnesemia)
Ilustrasi kelebihan zat magnesium. Credit: Freepik

Bagikan :


Magnesium adalah salah satu jenis mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam menjaga kesehatan tulang, menjaga kadar gula dalam darah, dan menjaga kesehatan jantung.

Kebutuhan magnesium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan yang kaya magnesium seperti biji-bijian, sayur hijau, dan kacang-kacangan. Pada kondisi tertentu seseorang dapat mengalami kelebihan magnesium yang dapat membahayakan jantung. 

 

Tanda-Tanda Kelebihan Magnesium (Hipermagnesemia)

Magnesium adalah mineral yang digunakan tubuh sebagai elektrolit. Magnesium bertugas membawa muatan listrik ke seluruh tubuh saat terlarut dalam darah. Dalam tubuh, magnesium memiliki banyak fungsi, antara lain menjaga kesehatan tulang, menjaga fungsi kardiovaskular, dan neurotransmisi (proses penyebaran sinyal). 

Sebagian besar magnesium disimpan di dalam tulang. Normalnya, kadar magnesium dalam darah berkisar antara 1,8-2,2 mg/dL. Ketika kadar magnesium dalam darah mencapai 2,6 mg/dL, seseorang dapat dikatakan mengalami kelebihan magnesium atau hipermagnesemia.

Kondisi hipermagnesemia merupakan gangguan medis yang jarang terjadi dan terkadang tidak menunjukkan gejala khusus. Beberapa gejala hipermagnesemia yang dapat muncul antara lain:

  • Mual
  • Muntah
  • Gangguan neurologis
  • Tekanan darah rendah yang tidak normal (hipotensi)
  • Rasa panas
  • Sakit kepala

Pada kondisi hipermagnesemia yang sangat tinggi dalam darah, dapat menyebabkan gangguan jantung, kesulitan bernapas, dan syok. Pada kasus hipermagnesemia yang sangat parah, pasien dapat mengalami koma.

Baca Juga: 5 Manfaat Magnesium bagi Kesehatan

 

Penyebab Kelebihan Magnesium (Hipermagnesemia)

Sebagain besar kasus kelebihan magnesium terjadi pada orang yang memiliki penyakit ginjal. Orang dewasa dengan penyakit ginjal dapat mengalami kesulitan dalam penyerapan magnesium dengan benar sehingga magnesium menumpuk dalam darah. Selain orang dengan gangguan ginjal, pengidap penyakit hati di tahap akhir juga berisiko mengalami kelebihan magnesium.

Seseorang juga berisiko mengalami kelebihan magnesium jika mengonsumsi obat-obatan yang mengandung magnesium seperti antasida atau pencahar secara teratur. 

Beberapa kondisi medis lainnya juga dapat memicu kelebihan magnesium, seperti:

  • Hipotiroidisme, yaitu kondisi kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan cukup hormon tiroid
  • Insufisiensi kortiko-adrenal, yaitu kondisi kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon kortisol

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Sehat yang Kaya Magnesium

 

Penanganan Kelebihan Magnesium (Hipermagnesemia)

Penanganan kelebihan magnesium dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab sumber kelebihan magnesium. Dokter kemudian dapat merekomendasikan infus kalsium untuk mengurangi gejala seperti gangguan pernapasan, detak jantung tidak teratur, dan hipotensi, serta dampak neurologis.

Dokter juga dapat memberikan obat-obatan diuretik yang memicu pengeluaran urine untuk membantu tubuh mengeluarkan kelebihan magnesium. Setelah dilakukan pembuangan kelebihan magnesium, dokter dapat fokus memberikan pengobatan untuk mengorekasi kelebihan magnesium dalam darah. 

Pada orang dengan gangguan ginjal atau hipermagnesemia yang cukup parah mungkin memerlukan dialisis (cuci darah) dan pemberian kalsium melalui suntikan. Terapi tersebut juga bisa diberikan pada pasien dengan gagal ginjal atau masih mengalami peningkatan kadar magnesium dalam darah setelah pengobatan. 

 

Kelebihan magnesium merupakan kondisi medis yang jarang terjadi. Jika Anda memiliki masalah ginjal sebaiknya waspada akan kondisi ini karena ginjal mungkin kesulitan mengeluarkan magnesium yang cukup. Sebaiknya hindari penggunaan obat-obatan mengandung magnesium secara bebas di luar anjuran pemakaian untuk mengurangi risiko kelebihan magnesium. 

Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 25 September 2024 | 12:56