Makan umumnya dapat meredakan pusing akibat lapar. Namun pusing juga dapat terjadi setelah makan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi medis hingga alergi makanan. Mengetahui penyebab pusing setelah makan dapat membantu mencegah kambuhnya pusing setelah makan.

Penyebab Pusing setelah Makan

Banyak orang mengalami pusing ketika perut kosong. Pusing setelah makan jarang terjadi, namun bisa saja terjadi akibat kondisi tertentu.

Beberapa penyebab pusing setelah makan antara lain:

Berdiri tiba-tiba setelah duduk

Banyak orang mengalami pusing ketika berdiri setelah makan. Pusing akibat perubahan posisi tiba-tiba dari duduk ke berdiri dikenal dengan hipotensi ortostatik. Selain pusing, gejala yang muncul antara lain pandangan mengabur, kebingungan, dan badan lelah.

Baca Juga: Penyebab Pusing setelah Mandi Air Panas

Gula darah rendah

Biasanya kadar gula darah seseorang akan meningkat setelah makan. Namun ,ada kondisi langka seperti hipoglikemia nondiabetik dimana kadar gula darah turun pada orang yang tidak menderita diabetes.

Ketika seseorang mengalami gula darah rendah 2-5 jam setelah makan, kondisi ini disebut hipoglikemia reaktif. Kondisi ini adalah jenis hipoglikemia nondiabetik yang dapat menyebabkan pusing setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

Tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah yang terjadi tiba-tiba setelah makan dikenal sebagai hipotensi pasca-makan. Kondisi ini terjadi ketika usus dan lambung membutuhkan aliran darah tambahan untuk proses pencernaan, yang mengakibatkan berkurangnya pasokan darah ke bagian tubuh lain, termasuk otak.

Efek samping obat

Pusing setelah makan bisa disebabkan oleh efek samping obat diabetes, termasuk insulin. Beberapa obat diabetes dapat menyebabkan pusing jika menurunkan kadar glukosa darah terlalu rendah. Jika seseorang mengonsumsi obat sebelum makan, pusing mungkin terjadi setelah makan karena obat tersebut mulai bekerja.

Jika pengidap diabetes mengalami pusing setelah makan akibat obat, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan obat, pengurangan dosis, atau mengatur ulang jadwal makan.

Makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi

Beberapa makanan dan minuman dapat menyebabkan pusing setelah makan. Sensitivitas makanan juga dapat menyebabkan beberapa orang merasa pusing atau mual. ​​Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain:

• Alkohol
• Aspartam
• Cokelat
• Produk susu seperti keju
• Olahan kedelai
• Daging olahan

Baca Juga: Penyebab Pusing dan Mual Bersamaan dan Cara Mengatasinya

Penanganan Pusing setelah Makan

Pengobatan untuk pusing setelah makan perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika seseorang mengalami pusing akibat gula darah rendah, maka pengobatan dapat dilakukan dengan makan makanan yang mengandung karbohidrat atau minum minuman yang mengandung gula seperti jus buah. 

Apabila pusing setelah makan disebabkan oleh alergi, penanganan bisa dilakukan dengan pemberian antihistamin, seperti cetirizine, untuk meredakan gejala yang muncul. Sementara itu, jika pusing disebabkan oleh hipotensi setelah makan, Anda dianjurkan beristirahat atau berbaring hingga pusing mereda. 

Pusing setelah makan umumnya bukan kondisi yang berbahaya. Namun, jika pusing disertai gejala lain seperti gangguan bicara, nyeri dada, kebingungan, otot wajah yang melorot, atau penglihatan kabur, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!