Tidur adalah salah satu kegiatan yang penting bagi setiap setiap orang. Dalam mencukupi kebutuhan tidur, seseorang bukan hanya perlu memerhatikan jumlah jam tidur namun juga kualitas tidur. Kurang tidur bukan hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, namun juga pada kesehatan mental.
Pengaruh Kurang Tidur pada Kesehatan Mental
Tidur memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh manusia. Kurang tidur sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung, diabetes, menurunnya daya tahan tubuh dan daya ingat. Tidak hanya itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kurang tidur dan kesehatan mental memiliki hubungan yang kompleks. Selama ini kurang tidur dikenal sebagai efek samping dari berbagai masalah kesehatan mental, namun sejumlah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat memicu atau memperparah sejumlah masalah kesehatan mental.
Baca Juga: Kurang Tidur, Benarkah Dapat Menyebabkan Sakit Kepala?
Hingga saat ini para ahli belum dapat mengidentifikasi bagaimana kurang tidur dapat berpengaruh pada kesehatan mental atau sebaliknya. Dilansir dari Verywell Mind, berikut ini beberapa pengaruh kurang tidur pada kesehatan mental yang perlu Anda ketahui:
Perubahan Suasana Hati
Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati, termasuk membuat Anda mudah marah. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan seseorang mudah marah dan mengalami peningkatan agresi.
Saat kurang tidur, otak kurang dapat berfungsi dengan normal, hal ini menyebabkan otak tidak dapat menekan reaktivitas amigdala, pusat otak yang berpusat mengatur emosi. Hasilnya, orang yang kurang tidur akan lebih mudah tersinggung dan tidak dapat mengendalikan emosi.
Perubahan Perilaku
Selain dapat memengaruhi suasana hati, kurang tidur dapat menyebabkan seseorang menjadi impulsif, hiperaktif dan mengalami ledakan emosi. Misalnya, tanpa disadari Anda jadi lebih mudah membentak orang di kantor atau menjadi impulsif dengan melakukan tindakan-tindakan di luar rencana.
Stres
Orang yang kurang tidur akan lebih sulit menghadapi stres. Tuntutan pekerjaan dan kewajiban yang harus Anda lakukan sehari-hari dapat menyebakan Anda frustrasi. Anda juga dapat dengan mudah merasa lelah dengan aktivitias sehari-hari.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab dan Pemicu Gangguan Bipolar?
Depresi
Insomnia dan masalah tidur lainnya dapat menjadi gejala depresi, namun penelitian terbaru menyebutkan bahwa kurang tidur juga dapat menyebabkan depresi. Sebuah analisis terhadap berbagai penelitian yang berbeda mengungkapkan bahwa orang yang mengalami insomnia memiliki risiko depresi lebih tinggi daripada orang yang tidak memiliki masalah tidur.
Gangguan Kecemasan
Kurang tidur berkaitan erat dengan gangguan kecemasan. Orang dengan gangguan kecemasan cenderung mengalami masalah tidur dan sebaliknya, kondisi kurang tidur dapat memicu gangguan kecemasan.
Masalah tidur juga dapat menjadi faktor risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan. Sebuah studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki masalah tidur memiliki kecenderungan mengalami gangguan kecemasan apabila masalah tidur tidak ditangani dengan tepat.
Gangguan Bipolar
Gangguan tidur adalah kondisi yang banyak dialami orang dengan gangguan bipolar. Beberapa masalah seperti insomnia, tidur yang tidak nyenyak, dan mimpi buruk sering dialami pengidap bipolar. Kurang tidur juga menjadi salah satu tanda mania atau hipomania, gejala khas pada seseorang yang mengalami gangguan bipolar.
Gangguan tidur dan kesehatan mental adalah dua hal yang saling berkaitan. Apabila Anda mengalami gejala kurang tidur atau gejala kesehatan mental lainnya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Penanganan masalah tidur dan kesehatan mental yang lebih dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan yang lebih baik.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim