Kalsium adalah salah satu mineral yang dibutuhkan dalam pertumbuhan anak. Kekurangan kalsium dapat memengaruhi tumbuh kembang anak di masa depannya. Sayangnya, sering kali kekurangan kalsium dapat terjadi sejak usia bayi baru lahir dan tidak disadari.

Kekurangan Kalsium (Hipokalemia) pada Anak

Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Ketika anak kekurangan kalsium, kondisi ini dapat memengaruhi pertumbuhannya sejak kecil hingga dewasa.

Yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah kondisi kekurangan kalsium ini dapat terjadi sejak bayi baru lahir, terutama pada bayi yang lahir dalam keadaan prematur. Beberapa penyebab bayi kekurangan kalsium, antara lain:

• Pengaruh obat-obatan
• Ibu bayi mengalami diabetes
• Bayi memiliki kadar oksigen rendah
• Infeksi
• Stres akibat penyakit tertentu

Selain penyebab di atas, bayi baru lahir juga dapat mengalami kekurangan kalsium akibat beberapa penyakit seperti sindrom DiGeorge dan gangguan kelenjar hormon paratiroid.

Baca Juga: Selain Kalsium, Ini Nutrisi yang Dibutuhkan Agar Anak Tumbuh Tinggi

Tanda Anak Kekurangan Kalsium

Bayi yang kekurangan kalsium sering kali tidak menunjukkan gejala. Namun beberapa tanda yang perlu Anda waspadai antara lain:

• Bayi mudah gelisah
• Bayi gemetaran
• Tangan dan kaki bayi sering mengalami kedutan
• Kejang

Tanda lain adalah bayi umumnya memiliki detak jantung lambat dan tekanan darah rendah. Namun kondisi ini tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dan perlu dilakukan pemeriksaan.

Pada usia anak-anak, kondisi ini dapat ditandai dengan kuku rapuh dan pecah-pecah, sering mengalami masalah gigi dan pertumbuhan gigi dan fisik yang melambat.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium (Hipokalsemia)

Bahaya Anak Kekurangan Kalsium

Dampak anak mengalami kekuranagn kalsium antara lain:

1. Memicu pertumbuhan anak yang kurang optimal

Salah satu fungsi kalsium dalam tubuh adalah untuk mendukung pertumbuhan jaringan tulang dan stimulasi sistem kerja saraf dan otot. Kalsium dibutuhkan di suai anak-anak karena tulang akan berkembang pesat dan pertumbuhan ini akan terus berlanjut hingga akhir usia remaja. Kekurangan kalsium akan membuat pertumbuhan anak tidak berjalan optimal.

2. Memicu risiko kelainan tulang

Kekurangan kalsium juga dapat memicu kelaiann tulang, asalah satunya adalah penyakit rakitis. Rakitis adalah penyakit yang terjadi pada masa anak-anak di mana tulang anak terlalu lunak sehingga menyebabkan tulangnya mudah melengkun, bengkok dan patah.

Jika tidak ditangani sejak usia kanak-kanak, kondisi ini dapat menyebabkan postur anak tidak sempurna saat dewasa. 

3. Gangguan sistem kerja saraf dan pembekuan darah

Kalsium juga dibutuhkan untuk mengatur kerja otot dalam mebantu mengatur tekanan darah. Jika anak mengalami kurang kalsium, hal ini dapat mengurangi kerja otot dan saraf. Selain itu kurang kalsium juga dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah ketika anak mengalami perdarahan.

4. Gangguan tulang di masa tua dan dewasa

Di usia muda, tubuh akan menyimpan kalsium dalam jaringan tulang. Namun seiring dengan bertambahnya usia, tubuh akan mengalami penurunan kemampuan untuk meyimpan kalsium di tulang. Cadangan kalsium ini akan digunakan sewaktu-waktu ketika tubuh membutuhkan kalsium. Jika cadangan kalsium anak sedikit, maka anak akan berisiko mengalami osteoporosis di masa dewasa.

Cara Mengatasi Anak Kekurangan Kalsium

Untuk mengembalikan cadangan kalsium pada anak, dokter dapat merekomendasikan pemberian suplemen kalsium. Selain suplemen kalsium, dokter juga dapat memberikan suplemen vitamin D yang dapat mendukung pertumbuhan tulang. Hindari mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D tanpa anjuran dokter karena dapat membahayakan organ lainnya.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!