Brand/Nama Lain
Acetate Replacing Factor, Acide Alpha-Lipoïque, Acide Alpha-Lipoïque R, Acide DL-Alpha-Lipoïque,Acide Lipoïque, Acide Thioctique, Acide 1,2-dithiolane-3-pentanoïque.
Cara Kerja
Alpha-Lipoic Acid (ALA) merupakan suplemen yang dikenal memiliki peran sebagai antioksidan. ALA dalam bentuk yang tereduksi (dipecah) mempunyai efek menetralisir berbagai macam radikal bebas. ALA juga dapat digunakan sebagai pengobatan pada pasien kencing manis yang memiliki gangguan saraf atau disebut juga neuropati diabetik. ALA terbukti memperbaiki sirkulasi pembuluh darah kecil sehingga dapat memperbaiki gejala pada pasien neuropati diabetik.
Indikasi
Berdasarakan penelitian sejauh ini, manfaat pemberian suplemen ALA yang paling efektif ditunjukkan pada pasien neuropati diabetik dan pada penyakit stres oksidatif (radikal bebas). Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang manfaatnya dalam penyakit-penyakit/kondisi lain seperti HIV/AIDS, penyakit hati, dan sebagai penurun berat badan.
Kontraindikasi
Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ALA jika memiliki kondisi berikut:
- Penyakit hati,
- Konsumsi alkohol dalam jumlah besar,
- Diabetes (ALA dikenal dapat menurunkan kadar gula darah, sehingga Anda harus konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi ALA untuk menghindari terjadinya kondisi hipoglikemia (kadar gula darah jauh di bawah normal) akibat pemberian bersamaan dengan obat diabetes),
- Gangguan tiroid, atau
- Defisiensi tiamin (vitamin B1).
Anda harus segera berhenti mengonsumsi ALA jika terjadi reaksi alergi seperti: ruam kulit, mual, atau muntah; dan segera konsultasi ke dokter terdekat.
Efek Samping
ALA dianggap sebagai suplemen yang aman tanpa efek samping. Suatu studi mendukung keamanan obat ini di mana orang dewasa dapat mengonsumsi hingga dosis 2400 mg tanpa mengalami efek samping yang berbahaya. Konsumsi ALA dosis tinggi tidak dianjurkan karena tidak memberikan manfaat tambahan. Sebuah studi mengenai ALA pada tahun 1996 yang dilakukan pada enam ekor monyet menunjukkan bahwa pemberian ALA dosis tinggi akan menyebabkan kematian sel-sel hati. Para peneliti mencatat bahwa 3 dari 6 monyet yang menerima dosis 90 mg/kg sampai 100 mg/kg ALA intravena (suntikan melalui pembuluh darah) menunjukkan kematian sel-sel di area otot paha, hati, jantung, dan ginjal.
Sediaan
Tablet atau kapsul dan injeksi/suntikan.
Dosis
Oral (tablet atau kapsul): Dosis harian 300 mg ALA selama 3 bulan dapat mempertahankan dan meningkatkan penglihatan fungsional pada pasien diabetes.
Injeksi: Dosis harian 600 mg dapat memperbaiki gejala gangguan saraf pada pasien diabetes.
Keamanan
- Kehamilan: ALA aman dikonsumsi ibu hamil dan tidak memiliki efek samping dalam dosis hingga 600 mg setiap hari hingga 4 minggu.
- Ibu menyusui: belum diketahui informasi yang cukup mengenai kemanan penggunaan ALA pada ibu menyusui.
- Anak-anak: Anak-anak dilarang untuk mengonsumsi ALA dalam dosis tnggi. Kejang, muntah, dan penurunan kesadaran telah dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 14 bulan hingga 16 tahun yang mengonsumsi ALA hingga lebih dari 2400 mg sebagai dosis tunggal.
- Pasien yang menjalani pembedahan: ALA dapat menurunkan kadar gula darah. ALA dapat mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi. Stop konsumsi ALA 2 minggu sebelum prosedur pembedahan.
Interaksi Obat
- Obat-obatan untuk kanker/keganasan: Ada beberapa kekhawatiran bahwa antioksidan dapat mengurangi efek obat yang digunakan untuk kanker. Jika Anda mengonsumsi obat untuk kanker, tanyakan kepada dokter Anda sebelum mengonsumsi asam ALA.
- Obat-obatan yang memperlambat pembekuan darah (antikoagulan / obat antiplatelet): Mengonsumsi ALA bersama dengan obat-obatan yang juga memperlambat pembekuan darah dapat meningkatkan risiko terjadinya memar dan pendarahan.
- Terapi hormon tiroid: ALA menurunkan fungsi kerja hormon tiroid dalam tubuh. Mengonsumsi ALA dengan pemberian terapi hormon tiroid dapat menurunkan efek hormon tiroid.
- dr Ayu Munawaroh, MKK