Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini yang beredar di pasaran yaitu Codipront dan Codipront Cum Expectorant.
Cara Kerja
Obat ini merupakan obat kombinasi yang terdiri dari codeine, phenyltoloxamine dan guaifenesin. Kandungan obat codeine bekerja dengan cara menekan refleks batuk yang terdapat di sistem saraf pusat (medula di batang otak). Obat ini juga bersifat antitusif yaitu meredakan gejala batuk, diperankan oleh kandungan obat phenytoloxamine yang bekerja pada sistem pernapasan. Selain itu, phenytoloxamine juga berperan sebagai antialergi.
Indikasi
Obat ini digunakan sebagai pengobatan gejala batuk kering yang tidak produktif atau tidak berdahak, maupun batuk karena alergi.
Kontraindikasi
Obat ini tidak bisa diberikan pada orang-orang yang memiliki kondisi medis dan kelompok tertentu, yaitu:
- Insufisiensi paru, dimana organ paru tidak bisa mengambil oksigen atau membuang karbon dioksida yang cukup
- Pasien yang sedang mengalami serangan asma akut
- Kondisi koma
- Pasien dengan pembesaran kelenjar prostat disertai urine yang tertahan dalam kandung kemih
- Penyakit glaukoma sudut tertutup
- Gangguan pada sistem saluran pencernaan
- Ibu hami dan menyusui
- Usia kurang dari 2 tahun
Efek Samping
Adapun efek samping yang dapat Anda rasakan setelah konsumsi obat ini antara lain:
- Mual dan muntah
- Gatal-gatal pada kulit
- Peningkatan berat badan
- BAB keras (konstipasi)
- Gangguan pada penglihatan
- Efek samping berat seperti depresi pernapasan bahkan sampai henti napas
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk:
- Kapsul yang mengandung codeine 30 mg dan phenyltoloxamine 10 mg
- Sirup 60 ml
Dosis
Dosis codipront bervariasi sesuai dengan usia pasien dan sediaan obat yang digunakan, bisa dilihat seperti berikut:
Sediaan Kapsul
- Pasien dewasa, 1 kapsul diminum 2 kali sehari
- Pasien anak usia >14 tahun, 1 kapsul sehari 2 kali
Sediaan Sirup
- Pasien dewasa dan anak usia > 14 tahun, dosis obat 3 sendok takar, 2 kali sehari
- Anak usia 6-14 tahun, dosis yang diberikan 2 sendok takar diminum 2 kali sehari
- Anak usia 4-6 tahun, dosis obat 1 sendok takar, 2 kali sehari
- Anak usia 2-4 tahun, dosis obat ½ sendok takar, 2 kali sehari
Keamanan
Penggunaan obat untuk ibu hamil masuk kategori C. Obat ini memberikan dampak buruk terhadap janin hewan percobaan. Akan tetapi, pada ibu hamil belum dilakukan penelitian. Obat ini juga menjadi kontraindikasi jika diberikan pada ibu menyusui. Obat codeine pada obat ini dapat terkandung dalam ASI. Perlu diperhatikan bahwa codipront mengandung kodein yang tergolong sebagai obat opioid, sehingga konsumsi obat ini harus berdasarkan resep dan mengikuti anjuran dokter. Obat ini hanya digunakan dalam jangka pendek saja karena berpotensi menimbulkan kecanduan.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah efek yang ditimbulkan dari interaksi codipront dengan beberapa obat:
- Dapat menimbulkan penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan jika digunakan dengan:
- Obat antipsikotik, digunakan pada pengobatan skizofrenia dan gangguan mental dengan gejala psikosis (halusinasi, delusi, paranoid, dll.)
- Obat golongan barbiturat, kelompok obat yang memiliki efek sedatif dan hipnotik
- Obat antinyeri
- Obat antialergi
- Interaksi dengan alkohol dapat memberikan efek gangguan dalam konsentrasi dan menyelesaikan masalah yang kompleks
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma