Water Birth, Dapatkah Menjadi Pilihan Metode Persalinan?

Water Birth, Dapatkah Menjadi Pilihan Metode Persalinan?

Daftar Isi


Bagikan :


Seiring dengan perkembangan jaman, proses persalinan juga semakin beragam. Teknologi membuat banyak metode persalinan jadi lebih mudah, dan meminimalisir rasa sakit yang timbul. Anda tentunya pernah mendengar proses persalinan waterbirth, bukan? Yuk, ketahui lebih lanjut proses, manfaat, dan risikonya.

Metode persalinan water birth umumnya ditawarkan di sejumlah rumah sakit besar. Menurut WebMD, metode ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Membantu mengurangi rasa sakit selama proses persalinan
  • Mengurangi penggunaan anestesi
  • Waktu bersalin cenderung lebih singkat

Studi menunjukkan bahwa proses persalinan water birth memanfaatkan air hangat dapat membantu Anda rileks dan merasa terkendali. Ketika tubuh mengambang di air maka Anda akan dapat bergerak lebih mudah daripada di tempat tidur. Selain itu, metode ini juga menunjukkan adanya penurunan risiko robekan vagina yang parah.

Risiko water birth

Pada pembukaan awal, proses persalinan water birth akan memberikan rasa rileks dan nyaman bagi ibu. Namun ketika masuk ke pembukaan selanjutnya, di mana pembukaan telah mencapai puncaknya maka dokter akan mempertimbangkan apakah proses persalinan dilanjutkan di dalam air atau harus dilakukan di darat.

Menurut Aaron Caughey, MD, juru bicara ACOG, persalinan di darat jauh lebih mudah dilakukan, terutama bila ada komplikasi yang terjadi maka dokter bisa segera memberikan tindakan pembedahan darurat.

Persalinan water birth, juga dapat membawa risiko tertentu, seperti dilansir WebMD berikut:

  • Anda atau bayi dapat mengalami infeksi.
  • Tali pusar bisa putus kapan saja sebelum bayi keluar dari air.
  • Suhu tubuh bayi bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi.
  • Risiko bayi menelan air.
  • Risiko bayi mengalami kejang dan tidak dapat bernapas.

Dilansir Healthline, persalinan water birth juga sebaiknya dipertimbangkan baik-baik karena terkadang dapat menyebabkan bayi mengalami demam, batuk, atau infeksi pneumonia.

Persalinan water birth tidak disarankan apabila:

  • Usia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun.
  • Memiliki riwayat komplikasi preeklamsia atau diabetes.
  • Sedang hamil bayi kembar.
  • Bayi dalam posisi sungsang.
  • Bayi dalam kondisi prematur.
  • Ukuran bayi sangat besar.

Anda membutuhkan monitoring karena adanya riwayat kesehatan tertentu, yang tidak mungkin dilakukan di dalam air, misalnya:

  • Anda memiliki infeksi penyakit tertentu.
  • Adanya perdarahan atau infeksi kulit.
  • Demam 38 derajat atau lebih.
  • Detak jantung bayi sulit dideteksi.
  • Anda di bawah pengaruh obat bius.

Sebelum memilih metode persalinan water birth, pastikan Anda selalu memantau kondisi kehamilan dengan melakukan pemeriksaan dan konsultasi dokter kandungan. Dokter akan memeriksa kandungan Anda dan memberikan rekomendasi metode persalinan yang tepat dan aman untuk Anda.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 02:14

Todd N. The Basics of Water Birth (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/water-birth#resources.

Marcin A. Water Birth Pros and Cons: Is It Right for You? (2018). Available from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/water-birth.