Akupunktur sebagai salah satu terapi tradisional Asia yang dipercaya memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Akupunktur banyak digunakan untuk mengatasi migrain, nyeri sendi, dan mengatasi otot yang kaku dan tegang. Lalu, bagaimana dengan ibu hamil, bolehkah ibu hamil menjalani terapi akupunktur?
Akupunktur bagi ibu hamil
Akupunktur adalah metode pengobatan tradisional yang sudah dilakukan selama ratusan tahun lamanya. Terapi ini dilakukan dengan menusukkan jarum di titik-titik tertentu yang dipercaya dapat mengurangi gangguan kesehatan ringan yang dialami tubuh.
Menurut para ahli, akupunktur bisa dilakukan pada ibu hamil, asalkan dilakukan oleh terapis yang terpercaya. Selain itu, akupuntur juga boleh dilakukan asal tidak menusuk titik-titik saraf tertentu yang dapat memicu kontraksi rahim. Setelah akupunktur, ibu hamil mungkin akan merasakan efek samping berupa nyeri di bekas jarum, perdarahan kecil, kelelahan dan memar. Tak perlu khawatir, efek akupunktur ini adalah efek umum yang juga dirasakan banyak orang. Bumil hanya perlu istirahat cukup untuk memulihkan keadaan.
Manfaat akupunktur saat hamil
Saat hamil, tubuh bumil akan mengalami banyak perubahan yang kadang membuat tidak nyaman. Nafas mulai berat, sering merasa mual, muntah, sulit tidur nyenyak, dan badan pegal-pegal. Untuk meredakan keluhan ini bumil bisa melakukan terapi akupuntur. Beberapa manfaat akupunktur di antaranya:
1. Mengatasi mual dan muntah
Mual dan muntah adalah keluhan yang wajar dialami oleh ibu hamil. Selain menjaga pola makan dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dan cukup istirahat, bumil juga dapat meredakan mual dan muntah dengan akupuntur.
Namun, tidak semua bumil bisa menjalani terapi akupunktur. Para ahli menyarankan bumil dengan usia kehamilan kurang dari 12 minggu sebaiknya menghindari jenis terapi ini. Jika mengalami mual dan muntah yang berlebihan maka bumil disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
2. Meredakan nyeri panggul
Ketika usia kandungan semakin bertambah dan perut semakin membesar, umumnya ibu hamil akan merasakan nyeri di sekitar panggul. Akupunktur dapat membuat otot sekitar panggul menjadi lebih rileks sehingga meredakan nyeri panggul. Untuk nyeri panggul yang berat, ibu hamil bisa disarankan mengikuti senam hamil dan mengenakan alat bantu di pinggang untuk mengurangi nyeri.
3. Menenangkan pikiran
Untuk ibu hamil yang sering stres memikirkan kehamilan dan ketakutan akan persalinan, bisa mencoba terapi akupunktur untuk menenangkan pikiran. Salah satu titik saraf yang menjadi tujuan akupuntur adalah titik saraf yang dapat melepaskan beberapa senywa kimia otak seperti endorfin. Endorfin yang dilepaskan oleh tubuh dapat membantu seseorang merasa bahagia dan senang sehingga dapat meredakan depresi.
4. Meredakan nyeri saat persalinan
Para ahli percaya bahwa akupunktur secara rutin juga dapat membantu meredakan nyeri yang terjadi saat persalinan termasuk jika ibu hamil menjalani persalinan dengan operasi caesar. Selain dengan akupuntur, banyak berolahraga, melatih pernapasan dan senam kehamilan juga bisa membantu melemaskan otot sebelum menjalani persalinan.
Meskipun akupunktur relatif aman untuk persalinan, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda. Selain itu, pilih terapis yang terpercaya agar tidak membahayakan kondisi ibu hamil dan janin.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Healthline (2021). Is Acupuncture Safe While Pregnant?. Available from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/acupuncture-during-pregnancy.
Park, J., Sohn, Y., White, A. R., & Lee, H. (2014). The safety of acupuncture during pregnancy: a systematic review. Acupuncture in medicine : journal of the British Medical Acupuncture Society, 32(3), 257–266. https://doi.org/10.1136/acupmed-2013-010480