Diacerein

Diacerein
Credit: Freepik.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Artoflam, Artrodar, Boncerin, Bondi, Diacerin Ogb, Diaserin, Flectol, Nocel.

 

Cara Kerja

Diacerein merupakan obat antiinflamasi (anti peradangan) nonsteroid yang memiliki kandungan antioksidan dan bisa menekan kematian sel. Obat ini bisa menstimulasi produksi kolagen dan protein proteoglikan, serta memicu peningkatan jumlah kondrosit (sel yang bertanggung-jawab pada pembentukan tulang rawan).

Oleh karena itu, selain sebagai obat anti peradangan, diacerein memiliki efek perlindungan pada tulang rawan dan membran sinovial (lapisan jaringan ikat pada ruang sendi). 

 

Indikasi

Diacerein merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan sendi seperti osteoartritis (peradangan pada tulang rawan sendi). Obat ini meredakan gejala yang timbul pada pengobatan jangka panjang dari penyakit osteoartritis. 

 

Kontraindikasi

  • Pasien dengan reaksi alergi berat terhadap diacerein
  • Memiliki riwayat penyakit peradangan saluran cerna (penyakit Crohn, kolitis ulseratif)
  • Adanya sumbatan pada usus halus atau usus besar
  • Memiliki gangguan ginjal atau gangguan hati berat
  • Sedang dalam pengobatan dengan obat laksatif

 

Efek Samping

  • Diare
  • Kembung
  • Sakit perut
  • Keluhan kulit (gatal-gatal, kemerahan, atau kulit kering)
  • Urine berwarna kuning kecoklatan
  • Peradangan hati

Bila Anda mengalami hal di atas, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter terdekat.

 

Sediaan

Diacerein tersedia dalam bentuk kapsul 50 mg.

 

Dosis

Dosis diacerein adalah 50 mg 1-2 kali sehari. Obat bisa diberikan sebesar 100 mg per hari yang dikonsumsi dalam dosis terbagi, tergantung toleransi pasien. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg per hari dalam dosis terbagi bergantung toleransi pasien.

Lama pengobatan bervariasi tergantung dari respon pasien terhadap pengobatan serta bila ada perbaikan gejala. Diacerein sebaiknya dikonsumsi bersamaan atau setelah makan.

 

Keamanan

Diacerein wajib dikonsumsi menggunakan resep dokter. Obat ini tidak direkomendasikan pada pasien yang berusia ≥65 tahun. 

Diacerein juga tidak disarankan bagi ibu hamil karena dapat memperlambat pembentukan tulang dan memengaruhi perkembangan ginjal bayi. Diacerein diketahui dapat keluar melalui ASI, sehingga konsumsi obat ini perlu dikonsultasikan pada dokter Anda.

 

Interaksi Obat

  • Diacerein bisa menurunkan bioavailabilitas obat (laju dan tingkat obat masuk ke dalam sirkulasi darah) yang menurunkan produksi asam lambung (mengandung aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida).
  • Berinteraksi dengan dan obat kemoterapi.
  • Meningkatkan risiko dehidrasi serta penurunan kadar kalium darah bila dikonsumsi bersama obat diuretik (meningkatkan produksi urine dan menurunkan cairan di tubuh).
  • Meningkatkan risiko gangguan irama jantung bila diberikan bersama obat digoksin

 

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 15:59

Diacerein. (2022). Retrieved 18 July 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diacerein?mtype=generic

Diacerein. (2022). Retrieved 18 July 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/diacerein

Diacerein-containing medicines for oral administration. (2022). Retrieved 19 July 2022, from https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/referrals/diacerein-containing-medicines-oral-administration

Diacerein : Recent Insight Into Pharmacological Activities and Molecular Pathways. (2020). Retrived 19 July 2022, from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0753332220307873