Di Indonesia, sunat umumnya dilakukan ketika anak memasuki usia praremaja. Namun saat ini banyak orang tua yang melakukan prosedur sunat pada bayi laki-laki mereka ketika si kecil masih berusia 1-10 hari. Prosedur sunat yang dilakukan ketika bayi dianggap memiliki masa penyembuhan lebih cepat dan tidak meninggalkan rasa trauma pada bayi.
Meskipun minim risiko pendarahan, orang tua tetap perlu memerhatikan cara perawatan luka sunat pada bayi agar luka cepat sembuh dan tidak terjadi infeksi. Terlebih lagi, bayi belum dapat memberi tahu Anda mengenai keluhan yang dirasakan sehingga orang tua perlu mengamati kondisi luka sunat pada bayi dengan saksama.
Cara merawat luka sunat pada bayi
Sunat pada bayi dapat dilakukan dengan metode bedah konvensional, metode klem, dan metode laser. Sunat dengan metode klem tidak memerlukan jahitan dan minim perdarahan, sedangkan metode bedah konvensional dan metode laser umumnya tetap memerlukan perawatan luka jahitan.
Dilansir dari Mayo Clinic, luka jahitan sunat umumnya membutuhkan waktu 7-10 hari untuk sembuh. Umumnya ujung penis akan tampak bengkak atau memerah dan keluar cairan kuning dari ujung penis. Hal ini normal terjadi, namun jika terjadi pendarahan atau tanda-tanda infeksi seperti luka yang bernanah maka Anda perlu segera memeriksakan si kecil ke dokter.
Agar luka cepat sembuh, Anda bisa melakukan perawatan luka sunat pada bayi seperti berikut:
1. Jaga area bekas jahitan tetap bersih
Setelah sunat, penting untuk menjaga area penis tetap bersih. Bersihkan penis dengan air hangat atau air sabun untuk menghilangkan rasa tidak nyaman di area jahitan. Tidak disarankan membersihkan luka sunat dengan tisu basah karena dapat menimbulkan iritasi dan memperparah luka.
2. Ganti perban secara teratur
Selama masa penyembuhan luka, selalu ganti perban secara rutin. Ganti perban apabila perban kotor dan basah. Anda juga bisa mengganti perban bersamaan dengan mengganti popok.
Caranya, buka perban dengan perlahan, gunakan air hangat untuk membantu melepaskan bagian perban yang menempel lalu ganti perban dengan perban yang baru dan bersih. Pastikan penis si kecil dalam keadaan bersih sebelum dibalut perban, lalu pasangkan popok sesuai ukuran.
3. Oleskan petroleum jelly
Gesekan antara luka sunat pada popok dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel. Untuk mencegahnya, Anda dapat mengoleskan petroleum jelly pada luka jahitan setiap Anda mengganti popok pada hari pertama dan kedua setelah sunat. Meskipun perban sudah tidak lagi dibutuhkan, Anda tetap bisa mengoleskan petroleum jelly pada luka jahitan hingga penis benar-benar bersih dan sembuh.
4. Hindari memakaikan baju dan celana yang terlalu ketat
Sebelum luka sunat mengering dan benar-benar sembuh, hindari memakaikan baju dan celana yang terlalu ketat pada bayi. Hal ini bertujuan agar popok dan celana tidak menekan area penis sehingga menimbulkan rasa nyeri. Pemakaian popok dan celana yang terlalu ketat juga dapat menghalangi sirkulasi udara dan darah ke area penis yang membuat luka sembuh semakin lama.
Sunat pada bayi umumnya lebih minim risiko dan perdarahan. Namun apabila si kecil mengalami demam, muncul gejala infeksi pada penis dan keluar darah saat buang air kecil maka sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan.
- dr Hanifa Rahma