Brand/Nama Lain
Anatensol, Sikzonoate.
Cara Kerja
Fluphenazine adalah antipsikotik golongan kesatu yang menghambat reseptor dopamin D2 pada sel saraf post-sinapsis di otak. Obat ini mencegah aktivitas hormon dopamin, sehingga mengurangi gejala halusinasi dan delusi (memercayai sesuatu yang jelas salah serta menandakan adanya abnormalitas dalam pikiran mereka) pasien.
Indikasi
Fluphenazine adalah obat antipsikotik, yaitu sejenis obat psikiatri yang diberikan untuk mengatasi gejala psikosis. Gejala psikosis adalah sekumpulan gejala yang memengaruhi status pikiran/mental serta bisa mengganggu pikiran dan persepsi seseorang, membuat mereka sulit mengenali mana yang nyata dan mana yang tidak. Fluphenazine biasanya diberikan pada pasien dengan skizofrenia.
Obat antipsikotik juga dapat diberikan untuk mengatasi masalah kesehatan lain selain psikosis seperti demensia dengan gejala psikologis atau perilaku yang berat.
Kontraindikasi
Fluphenazine tidak boleh diberikan pada orang-orang dengan kondisi berikut:
- Bayi dan anak-anak
- Pasien koma
- Depresi sistem saraf pusat
- Memiliki gangguan darah atau gangguan hati
- Mengalami kerusakan bagian subkorteks di otak
- Sedang menerima dosis besar obat penenang
Efek Samping
Pasien dalam pengobatan fluphenazine bisa mengalami efek samping. Gejala yang timbul sebagai efek samping bervariasi dan tidak sama pada setiap pasien. Perlu diketahui bahwa obat ini hanya bisa dikonsumsi atas resep dokter sehingga bila timbul efek samping, dokter bisa membantu mengatasi keluhan Anda.
Beberapa efek samping yang dapat timbul karena fluphenzine adalah:
- Mual atau muntah
- Kekurangan energi
- Kehilangan nafsu makan
- Perubahan berat badan
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Gangguan tidur
- Hidung tersumbat
- Ruam atau kemerahan pada kulit
- Takikardia (denyut nadi cepat)
- Tekanan darah tinggi, dll.
Sediaan
Fluphenazine beredar dalam sediaan obat injeksi 25 mg/mL dan tablet salut gula 5 mg.
Dosis
Obat ini bisa diberikan dalam suntikan ke jaringan otot (intramuskular) atau dengan meminum tablet. Pada orang dewasa, dosis yang bisa diberikan adalah:
- Flufenazin hidroklorida secara intramuskular:
- Dosis awal 1,25 mg
- Dosis selanjutnya dalam rentang 2,5 mg sampai 10 mg per hari, total dosis ini bisa diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 atau 8 jam tergantung keparahan dan durasi gejala
- Tablet minum flufenazin hidroklorida:
- Dosis awal 2,5 - 10 mg per hari, bisa diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 atau 8 jam tergantung keparahan dan durasi gejala
- Dosis pemelihaan 1 - 5 mg per hari dan bisa diberikan dalam satu dosis tunggal, disesuaikan dengan respon dan toleransi pasien terhadap obat
- Khusus pada lansia, dosis awal 1 - 2,5 mg per hari
Keamanan
Pada wanita hamil, obat ini tergolong sebagai kategori C FDA. Pada penelitian yang dilakukan di hewan uji coba, terdapat risiko yang muncul pada janin yang dikandung hewan tersebut. Belum ada penelitian yang cukup memadai dan terkontrol dengan baik pada wanita hamil. Obat ini bisa diberikan bila potensi manfaat obat lebih besar dibandingkan kemungkinan risiko yang dapat muncul.
Sementara itu pada ibu menyusui, obat ini tidak boleh digunakan tanpa konsultasi dan persetujuan dari dokter.
Interaksi Obat
- Fluphenazine bisa mengganggu efek obat parkinson (levodopa) dan obat antikejang bila diberikan secara bersamaan
- Obat ini bisa meningkatkan efek obat antikoagulan (obat untuk mencegah penggumpalan darah)
- Obat ini dapat meningkatkan penyerapan obat kortikosteroid dan digoksin
- Bisa meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah rendah bila fluphenazine diberi bersama obat antihipertensi seperti inhibitor ACE, tiazide, beta blocker, ARB
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma