Hospital-Acquired Pneumonia

Bagikan :


Definisi

Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada kantong-kantong udara di paru-paru (alveolus). Kantong-kantong udara ini berisi cairan atau nanah, yang menyebabkan batuk berdahak hingga sesak napas. Penyebab pneumonia sendiri beragam, mulai dari virus, bakteri, dan jamur.

Berdasarkan asal penyebabnya, pneumonia dibagi menjadi tiga:

  • Community-acquired pneumonia (CAP, pneumonia komunitas)
  • Hospital-acquired pneumonia (HAP, pneumonia yang didapat dari rumah sakit)
  • ventilator-associated pneumonia (VAP, pneumonia terkait penggunaan ventilator)

Artikel ini akan berfokus pada HAP dan VAP. HAP merupakan pneumonia yang terjadi minimal 48 jam setelah perawatan di rumah sakit dan belum ada ketika pasien masuk. Sementara itu, VAP adalah bagian dari HAP yang terjadi di ruang rawat intensif, terkait dengan penggunaan ventilator. Ventilator adalah alat yang digunakan untuk memompa udara ke dalam paru dengan tekanan tertentu.

 

Penyebab

Bakteri Gram

HAP dan VAP paling sering disebabkan oleh bakteri-bakteri yang tahan terhadap antibiotik biasa. Bakteri-bakteri ini dapat diamati di bawah mikroskop, dan dikelompokkan sebagai bakteri Gram positif dan Gram negatif. Pada pemeriksaan dengan mikroskop dapat terlihat kandungan pada dinding sel bakteri yang membedakan kedua jenis bakteri Gram ini. Bakteri Gram positif berarti kelompok bakteri ini menyerap zat warna yang digunakan untuk pemeriksaan, sementara bakteri Gram negatif tidak.

 

Bakteri aerob dan anaerob

Selain itu, bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan oksigennya untuk menghasilkan energi:

  • Bakteri aerob yang membutuhkan oksigen sepenuhnya
  • Bakteri aerob fakultatif yang juga memerlukan oksigen, namun dapat pula menghasilkan energi tanpa oksigen
  • Bakteri anaerob yang tidak membutuhkan oksigen

 

Pada umumnya, HAP dan VAP disebabkan oleh bakteri-bakteri yang aerob atau membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Bakteri-bakteri tersebut dapat berupa Gram negatif, misalnya Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter, dan Acinetobacter. Sementara itu, contoh dari bakteri Gram positif antara lain Staphylococcus aureus, termasuk yang resisten terhadap antibiotik metisilin, methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

 

Faktor Risiko

Faktor risiko HAP dan VAP tergantung dari bakteri penyebabnya. Faktor risiko VAP yang disebabkan oleh bakteri yang memiliki kekebalan terhadap banyak obat adalah adanya kondisi berikut:

  • Syok sepsis
  • Gagal napas
  • Penggunaan antibiotik suntik
  • Perawatan di rumah sakit selama lebih dari 5 hari
  • Prosedur cuci darah akibat gagal ginjal akut

Syok sepsis merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika peredaran darah tidak dapat mengalirkan oksigen ke organ-organ tubuh akibat infeksi berat. Sementara itu, HAP yang disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap banyak obat berisiko tinggi terjadi pada pasien yang menggunakan antibiotik suntik dalam rentang waktu 90 hari sebelum HAP muncul.

 

Gejala

HAP dan VAP memiliki gejala yang hampir serupa dengan pneumonia pada umumnya. Gejala pneumonia tersebut dapat berupa batuk berdahak, demam, dan sesak napas yang kadang disertai dengan nyeri dada. Selain itu, gejala lainnya dapat berupa mudah lelah, mual, muntah, dan diare. Namun, pada orang lanjut usia atau memiliki kekebalan tubuh yang rendah, gejala lainnya yang dapat muncul berupa gangguan kesadaran atau tampak bingung, serta suhu tubuh yang menurun di bawah normal.

 

Diagnosis

Biasanya, tanda dan gejala awal HAP dan VAP diketahui dari riwayat dan pemeriksaan secara langsung. Dokter dapat melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan adanya suara napas tambahan. Selain itu, pemeriksaan pencitraan seperti foto rontgen dada umumnya akan dilakukan karena cepat dan dapat membantu diagnosis pneumonia. Pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap dan hitung jenis sel darah putih untuk melihat tanda infeksi juga bisa dilakukan.

 

Pemeriksaan Gram

Pemeriksaan Gram menggunakan sampel yang diambil dari dahak, yang kemudian diberikan pewarna dan diamati di bawah mikroskop. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan relatif cepat, sehingga dapat membantu dokter memutuskan pilihan antibiotik yang akan dipakai untuk terapi.

 

Kultur bakteri

Namun, untuk mendiagnosis HAP dan VAP secara pasti, perlu dilakukan kultur. Kultur merupakan pengembangbiakan bakteri. Biasanya, sampel untuk kultur diambil dari dahak yang dibatukkan secara langsung atau disedot lewat selang napas. Pada fasilitas kesehatan yang cukup besar, dokter dapat memasukkan selang khusus untuk mengambil dahak dari saluran napas kecil yang berada di dalam paru-paru. Pengambilan sampel ini lebih spesifik daripada dahak yang disedot dari selang napas, karena selang napas hanya mencapai trakea (batang tenggorokan).

Biasanya, pemeriksaan kultur dilakukan bersama dengan uji resistensi antibiotik, yaitu sebuah pemeriksaan untuk menentukan antibiotik mana saja yang efektif atau tidak efektif pada pasien untuk membunuh bakteri tersebut. Pemeriksaan kultur biasanya akan selesai dalam waktu beberapa hari.

 

Tata Laksana

Pemberian antibiotik

Tata laksana HAP dan VAP biasanya dimulai dari terapi empirik. Terapi empirik merupakan terapi antibiotik yang diberikan berdasarkan bakteri apa yang sering menjadi sumber infeksi di suatu tempat. Terapi empirik pada satu fasilitas kesehatan dapat berbeda dengan fasilitas kesehatan lainnya. Terapi ini biasanya dilakukan sambil menunggu hasil kultur keluar. Setelah hasil kultur didapatkan, terapi antibiotik akan menyesuaikan hasil kultur dan uji resistensi antibiotik.

 

Diet dan aktivitas

Selain terapi antibiotik, diet dan aktivitas menjadi sangat penting. Banyak orang yang mengalami HAP dan VAP mengalami kekurangan gizi tertentu. Biasanya, makanan akan diberikan dalam bentuk cair, yang dimasukkan ke dalam selang makan yang dipasang pada hidung. Pasien-pasien dengan HAP dan VAP seringkali dirawat dalam jangka waktu lama tanpa bergerak sama sekali, sehingga meningkatkan risiko infeksi lebih lanjut. Oleh karena itu, pasien juga perlu dibalikkan badannya setiap beberapa jam sekali untuk mencegah infeksi serta meningkatkan peredaran udara pada seluruh bagian paru-paru.

 

Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi pada HAP dan VAP adalah kesulitan melepaskan pasien dari kebutuhan bantuan napas. Hal ini bisa disebabkan oleh penurunan fungsi jantung dan paru-paru, namun dapat pula terjadi akibat kondisi lainnya, seperti peradangan paru yang disebabkan oleh virus HSV-1. Selain itu, komplikasi lainnya dapat berupa:

  • Masuknya bakteri ke dalam peredaran darah (bakteremia), sehingga menyebarkan infeksi ke organ tubuh lainnya dan berpotensi menyebabkan gagal organ
  • Terkumpulnya cairan pada ruang antara paru-paru dan dinding dada (efusi pleura) yang berpotensi menjadi semakin parah apabila cairannya terinfeksi
  • Abses paru, yaitu pembentukan lubang oleh nanah di paru

 

Pencegahan

Pencegahan pneumonia secara umum dapat dilakukan sebagai berikut:

  • Pastikan vaksinasi Anda dan anak Anda lengkap, karena vaksinasi dapat mencegah beberapa virus atau bakteri menyebabkan pneumonia
  • Menjaga kebersihan. Untuk melindungi diri Anda dari infeksi pernapasan yang mungkin dapat berlanjut menjadi pneumonia, cucilah tangan Anda dengan air dan sabun secara rutin atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol
  • Jangan merokok, karena merokok merusak sistem kekebalan tubuh yang terdapat di paru-paru
  • Menjaga kekuatan sistem kekebalan tubuh dengan tidur cukup, berolahraga teratur, dan makan bergizi seimbang

 

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda mengalami demam, batuk berdahak hijau, serta sesak napas, sebaiknya Anda segera ke dokter. Berikut ini adalah orang-orang yang berisiko tinggi apabila terjangkit pneumonia:

  • Orang lanjut usia (di atas 65 tahun)
  • Anak yang berusia di bawah 2 tahun dengan tanda dan gejala
  • Orang yang memiliki kondisi medis tertentu atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
  • Orang yang menjalani kemoterapi atau mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan tubuh

Pada orang lanjut usia dan orang-orang dengan gagal jantung serta masalah paru kronik, pneumonia dapat mematikan dengan sangat cepat.

 

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 14:24

Pneumonia - Symptoms and causes. (2020). Retrieved 5 March 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204

Shebl, E., & Gulick, P. (2021). Nosocomial Pneumonia. Retrieved 5 March 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535441/

Shetty, K. (2021). Hospital-Acquired Pneumonia (Nosocomial Pneumonia) and Ventilator-Associated Pneumonia: Overview, Pathophysiology, Etiology. Retrieved 5 March 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/234753-overview