Prostatitis

Prostatitis
credits: google.com

Bagikan :


Definisi

Prostatitis atau radang prostat adalah kondisi peradangan pada kelenjar prostat yang dapat diakibatkan oleh infeksi baik dari prostat atau organ sekitarnya. Prostatitis seringkali menyebabkan kesulitan atau nyeri berkemih, dan juga nyeri pada bagian selangkangan dan kemaluan. Kelenjar prostat adalah  kelenjar kecil, sebesar kacang walnut yang berlokasi di bawah kandung kemih pria. Kelenjar prostat beserta kelenjar seks lain bertugas untuk memproduksi cairan bernama semen yang berguna untuk membantu mentransfer sperma selama ejakulasi. Prostatitis dapat terjadi pada usia berapa saja, namun paling sering pada usia 30 hingga 50 tahun.

Secara umum, prostatitis terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Prostatitis bakterial akut (kategori 1): infeksi bakteri pada prostat yang biasanya muncul dengan gejala yang muncul secara tiba-tiba, dan berat.
  • Prostatisis bakterial kronis (kategori 2): infeksi bakteri yang muncul kembali, biasanya dengan gejala yang lebih ringan.
  • Prostatitis kronis/sindrom nyeri panggul kronis (kategori 3): nyeri panggul yang sedang berlangsung atau muncul kembali disertai dengan gejala infeksi saluran kemih tanpa bukti adanya infeksi.
  • Peradangan prostatitis asimptomatik (kategori 4): terjadinya peradangan prostat tanpa gejala. Kondisi ini biasanya diketahui karena melakukan pemeriksaan untuk penyakit lain, seperti analisa semen untuk tes kesuburan.

 

Penyebab

Penyebab prostatitis tidak selalu diketahui. Beberapa kasus memang dapat berkembang dari infeksi bakteri, infeksi menular seksual, atau masalah pada saluran kemih. Untuk kasus prostatitis bakterial, tentunya disebabkan oleh peradangan akibat bakteri pada prostat. Sedangkan untuk prostatitis non bakterial, hal ini berhubungan dengan stres, iritasi saraf, atau riwayat cedera. Walaupun begitu, terdapat beberapa penyebab yang diketahui dapat menyebabkan prostatitis. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Infeksi pada kandung kemih atau terdapat batu pada kandung kemih
  • Terdapat batu pada prostat
  • Infeksi saluran kemih
  • Retensi urin (ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara sempurna)
  • Memiliki riwayat operasi atau biopsi pada bagian prostat dan kandung kemih
  • Kekakuan otot panggul
  • Penyakit autoimun
  • Stres

 

Faktor risiko

Prostatitis dapat dialami oleh pria usia berapa pun, namun kondisi di bawah ini meningkatkan risiko untuk terkena prostatitis. Di antaranya adalah:

  • Baru saja mengalami infeksi saluran kemih atau kandung kemih, atau infeksi lain di tubuh
  • Mengalami cedera pada area antara skrotum dan dubur
  • Ada abnormalitas pada anatomi saluran kemih
  • Pembesaran prostat
  • Riwayat penggunaan kateter yang dimasukkan ke dalam saluran kemih
  • Memiliki riwayat HIV/AIDS
  • Memiliki riwayat prostatitis sebelumnya

 

Gejala

Gejala prostatitis yang sering muncul adalah sebagai berikut:

  • Keinginan untuk buang air kecil yang sering terutama pada malam hari
  • Nyeri berkemih
  • Sensasi terbakar ketika berkemih
  • Nyeri pada bagian dubur
  • Produksi urin yang berkurang
  • Demam dan menggigil (pada infeksi akut)
  • Nyeri pada punggung bawah belakang atau panggul
  • Keluar cairan melalui uretra
  • Gangguan ereksi atau turunnya libido
  • Terdapat sensasi seperti tertusuk pada bagian dubur atau kemaluan
  • Nyeri ejakulasi
  • Terdapat darah dan busa di urin

 

Diagnosis

Dokter akan melakukan sesi tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis prostatitis. Setelah melakukan sesi tanya jawab dan pemeriksaan fisik umum, dokter akan melakukan pemeriksaan lokal pada bagian kemaluan dan dubur. Pemeriksaan tersebut untuk melihat adanya pembengkakan, nyeri, dan adanya cairan yang keluar. Kemudian, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan colok dubur yang tentunya dilakukan dengan higienis dan menggunakan sarung tangan untuk mengecek adanya pembengkakan pada prostat atau tidak, dan adanya kelainan pada prostat yang dapat mengindikasikan penyakit lain.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan laboratorium darah: Pemeriksaan laboratorium darah dilakukan untuk melihat adanya indikator peradangan atau infeksi pada pasien, selain itu juga dapat melihat Protein Specific Antigen atau PSA yang dapat menjadi indikator adanya pembesaran prostat atau kanker prostat.
  • Pemeriksaan urinalisis: Pemeriksaan urinalisis dilakukan dengan mengumpulkan sampel urin untuk melihat adanya bakteri yang terkandung pada urin pasien.
  • Pemeriksaan radiologi (USG, CT scan): USG dan CT scan dapat dilakukan untuk melihat adanya pertumbuhan abnormal pada prostat.
  • Pemeriksaan sampel prostat: Pada beberapa kasus, dokter akan mengumpulkan sampel cairan prostat dan melakukan pemeriksaan di bawah mikroskop untuk melihat adanya bakteri pada sampel tersebut.
  • Pemeriksaan sistoskopi: Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan tabung tipis dan lentur melalui penis yang digunakan untuk melihat adanya perubahan struktur pada kandung kemih dan saluran kemih.

 

Tata Laksana

Pengobatan prostatitis akan bergantung dengan jenis prostatitis apa yang dialami. Secara garis besar, tata laksana prostatitis dilakukan untuk berfokus mengobati infeksi, mengurangi gejala berkemih, mengurangi nyeri, mengelola efek psikososial, dan mengobati penyakit lain yang menyertai.

Mengobati infeksi

Bila Anda memiliki infeksi bakteri prostatitis akut atau kronis, dokter akan meresepkan antibiotik. Antibiotik dapat diberikan selama 2 hingga 6 minggu, tergantung keparahan infeksi. Seluruh antibiotik wajib diresepkan oleh dokter dan diminum dibawah pemantauan dokter yang merawat.

Mengurangi gejala berkemih

Gejala dari prostatitis yang dominan dengan keluhan – keluhan berkemih dapat diobati dengan melakukan pengobatan tertentu. Dokter akan meresepkan obat sesuai dengan gejala yang dialami untuk membantu membuat kandung kemih dan serabut otot disekitarnya menjadi rileks dan santai. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi gejala berkemih terutama nyeri saat berkemih.

Mengurangi nyeri

Pemberian obat antinyeri juga dapat diresepkan oleh dokter bila diperlukan. 

Mengelola efek psikis

Dokter akan memberikan Anda rujukan kepada psikolog atau psikiater bila anda mengalami gangguan kecemasan atau depresi akibat prostatitis yang dialami.

Mengobati penyakit lain yang menyertai

Bergantung dengan penyebabnya, dokter akan melakukan pengobatan prostatitis bersamaan dengan pengobatan penyakit lain bila memang penyebab prostatitis adalah penyakit lain yang mendasari. Misalnya bila terdapat penyakit autoimun, HIV/AIDS, atau infeksi saluran kencing yang dialami bersamaan dengan prostatitis.

 

Komplikasi

Terdapat beberapa komplikasi dari prostatitis, baik itu akut ataupun kronis. Di antaranya adalah:

  • Infeksi bakteri pada darah (bakteremia)
  • Epididimitis
  • Munculnya kantung berisi nanah pada prostat (abses prostat)
  • Infeksi yang menyebar pada panggul bagian atas atau tulang punggung bagian bawah
  • Gangguan kecemasan dan depresi
  • Disfungsi seksual
  • Perubahan produksi sperma dan semen sehingga dapat menyebabkan gangguan kesuburan

 

Pencegahan

Secara umum, pencegahan prostatitis dapat dilakukan dengan menghindari terjadinya infeksi saluran kemih. Berikut merupakan tips untuk membantu mencegah terjadinya prostatitis:

  • Menjaga kebersihan penis dan area di sekitarnya
  • Mengurangi duduk dalam waktu yang lama
  • Melakukan aktivitas fisik setidaknya tiga kali seminggu
  • Mencukupi kebutuhan air putih
  • Perbanyak makan sayur dan buah
  • Menghindari makanan pedas
  • Menghindari obesitas
  • Mengurangi konsumsi alkohol dan kafein
  • Melakukan aktivitas seks yang aman
  • Melakukan manajemen stres yang baik

 

Kapan harus ke dokter?

Bila Anda mengalami nyeri saat berkemih, disertai dengan sensasi seperti tertusuk dan keinginan untuk berkemih yang berlebihan, adanya darah pada urin, terutama bila Anda mengalami penyakit autoimun dan riwayat infeksi saluran kemih dan prostatitis sebelumnya, segeralah ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 18:58

Cleveland Clinic - Prostatitis. (2021). Retrieved 30 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15319-prostatitis

John Hopkins Medicine - Prostatitis. (2021). Retrieved 30 August 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/prostatitis

Mayo Clinic - Prostatitis. (2022). Retrieved 30 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostatitis/diagnosis-treatment/drc-20355771

National Healthcare Services - Prostatitis. (2020). Retrieved 30 August 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/prostatitis/

Urology Care Foundation - Prostatitis. (2021). Retrieved 30 August 2022, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/p/prostatitis-(infection-of-the-prostate)

WebMD - Can I Prevent Prostatitis? (2021). Retrieved 30 August 2022, from https://www.webmd.com/men/prevent-prostatitis

WebMD - What is Prostatitis? (2021). Retrieved 30 August 2022, from https://www.webmd.com/men/guide/prostatitis