Penyakit Kawasaki

Ilustrasi anak dengan ruam pada tubuh

Bagikan :


Definisi

Penyakit Kawasaki adalah penyakit dimana terjadi peradangan pada dinding pembuluh darah anak. Penyakit Kawasaki biasanya menyebabkan peradangan pada pembuluh arteri koroner, yaitu pembuluh darah besar yang memasok darah kaya oksigen ke jantung. Penyakit Kawasaki sebelumnya disebut juga dengan sindrom kelenjar getah bening mukokutan karena juga menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening dan selaput lendir di dalam mulut, hidung, mata, dan tenggorokan.

Anak dengan penyakit Kawasaki mungkin mengalami demam tinggi, tangan dan kaki bengkak dengan kulit mengelupas, serta mata dan lidah merah. Namun, penyakit Kawasaki biasanya dapat diobati, dan kebanyakan anak sembuh tanpa masalah serius jika diobati dalam waktu 10 hari setelah serangan.

 

Penyebab

Penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui dengan pasti. Namun, para peneliti percaya bahwa penyakit ini bukan penyakit menular. Beberapa peneliti menemukan bahwa penyakit Kawasaki terjadi setelah adanya infeksi bakteri atau virus pada tubuh atau terkait dengan faktor lingkungan lainnya. Gen tertentu mungkin membuat anak-anak lebih berisiko terkena penyakit Kawasaki.

 

Faktor Risiko

Ada 3 hal yang diketahui dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit Kawasaki, yaitu:

  • Usia. Anak-anak di bawah 5 tahun memiliki risiko tertinggi untuk terkena penyakit Kawasaki
  • Jenis kelamin. Anak laki-laki sedikit lebih berisiko dibandingkan anak perempuan 
  • Ras. Anak-anak keturunan Asia, seperti Jepang atau Korea, memiliki risiko terkena penyakit Kawasaki lebih tinggi

Penyakit Kawasaki juga cenderung terjadi secara musiman. Di Amerika Utara, biasanya terjadi pada musim dingin dan awal musim semi.

 

Gejala

Untuk memenuhi kriteria diagnosis penyakit Kawasaki, seorang anak biasanya memiliki gejala demam lebih dari 39 derajat Celcius selama lima hari atau lebih dan setidaknya empat dari tanda dan gejala berikut:

  • Ruam pada tubuh atau di area genital
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher
  • Mata sangat merah tanpa keluar cairan kental
  • Bibir merah, kering, pecah-pecah, serta lidah bengkak dan sangat merah
  • Bengkak, kulit merah di telapak tangan dan telapak kaki, dengan kemudian kulit terkelupas di area jari tangan dan kaki

Gejala di atas bisa terjadi pada saat yang tidak bersamaan, sehingga penting untuk memberi tahu dokter mengenai tanda atau gejala yang telah menghilang sebelumnya. 

Tanda dan gejala lain yang mungkin juga terjadi pada penyakit Kawasaki meliputi:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Rewel
  • Nyeri sendi
  • Muntah

Anak-anak dengan demam tinggi selama lima hari atau lebih yang memiliki kurang dari empat tanda dan gejala di atas mungkin mengalami penyakit Kawasaki tidak lengkap. Anak-anak dengan penyakit Kawasaki yang tidak lengkap masih berisiko mengalami cedera arteri koroner dan tetap memerlukan pengobatan dalam waktu 10 hari sejak timbulnya gejala. 

Penyakit Kawasaki dapat memiliki gejala yang mirip dengan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak, seperti yang terjadi pada anak-anak dengan COVID-19. Sindrom inflamasi multisistem adalah sekumpulan gejala peradangan yang mengenai banyak organ dalam dan dapat mengancam nyawa. Anak-anak dengan gejala-gejala ini kemungkinan juga akan dilakukan pemeriksaan COVID-19.

 

Diagnosis

Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis penyakit Kawasaki. Diagnosis dilakukan dengan menyingkirkan penyakit lain yang memiliki tanda dan gejala serupa, seperti:

  • Demam Scarlet, yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus dengan gejala demam, ruam, menggigil dan sakit tenggorokan
  • Juvenile rheumatoid arthritis (radang sendi pada anak-anak)
  • Sindrom Stevens-Johnson, yaitu kelainan pada selaput lendir, biasanya akibat reaksi alergi
  • Sindrom syok toksik
  • Campak
  • Penyakit tick-borne tertentu, seperti demam berbintik Rocky Mountain

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi:

  • Tes darah. Tes darah membantu menyingkirkan penyakit lain dan memeriksa jumlah sel darah. Jumlah sel darah putih yang tinggi, hemoglobin yang rendah atau anemia, serta adanya tanda peradangan merupakan tanda penyakit Kawasaki
  • Elektrokardiogram atau EKG. Pada pemeriksaan ini, elektroda ditempelkan pada kulit dada serta pergelangan tangan dan kaki untuk menilai aktivitas listrik jantung. Penyakit Kawasaki dapat menyebabkan masalah irama jantung, sehingga penting untuk dilakukan EKG
  • Ekokardiogram atau USG jantung. Tes ini untuk mengetahui fungsi jantung dan menilai masalah pembuluh arteri koroner

 

Tata Laksana

Untuk mengurangi risiko komplikasi jangka panjang, dokter anak akan memulai pengobatan sesegera mungkin, sebaiknya saat anak masih bergejala awal seperti demam. Tujuan pengobatan awal adalah menurunkan demam dan peradangan serta mencegah kerusakan jantung.

Pilihan pengobatan penyakit Kawasaki meliputi:

  • Terapi gamma globulin. Infus gamma globulin atau sejenis protein imun dapat menurunkan risiko masalah arteri koroner. Hal ini membantu mengurangi peradangan di pembuluh darah
  • Terapi aspirin. Obat aspirin dosis tinggi dapat membantu mengobati peradangan. Aspirin juga mengurangi rasa sakit, radang sendi, dan demam. Dosis aspirin akan diturunkan setelah demam hilang selama 48 jam. Selain untuk mengobati penyakit Kawasaki, obat aspirin umumnya tidak boleh diberikan pada anak. Pengobatan Kawasaki adalah pengecualian pada aturan tersebut. Aspirin berhubungan dengan sindrom Reye pada anak-anak yang pulih dari cacar air atau flu. Sindrom Reye adalah kondisi langka namun berpotensi mengancam jiwa. Pemberian aspirin pada anak-anak dengan penyakit Kawasaki harus dengan pengawasan dokter

Karena adanya risiko komplikasi serius, pengobatan awal untuk penyakit Kawasaki biasanya diberikan di rumah sakit agar dokter dapat terus memantau kondisi anak.

 

Setelah pengobatan awal

Setelah demam turun, anak biasanya perlu minum aspirin dosis rendah minimal selama enam minggu atau lebih jika ia mengalami aneurisma arteri koroner. Aneurisma adalah penonjolan dinding pembuluh darah pada area dinding yang lemah sehingga mudah pecah dan pendarahan. Aneurisma meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung. Pada kasus ini, aspirin dapat membantu mencegah pembekuan darah.

Namun, pada anak-anak yang mengalami flu atau cacar air selama pengobatan mungkin perlu menghentikan pengobatan aspirin karena berhubungan dengan sindrom Reye yang berpotensi mengancam jiwa serta memengaruhi darah, hati, dan otak anak-anak maupun remaja setelah infeksi virus.

Dengan pengobatan, anak dapat mulai mengalami perbaikan segera setelah terapi gamma globulin pertama. Tanpa pengobatan, penyakit Kawasaki berlangsung sekitar 12 hari. Namun, komplikasi jantung dapat berlangsung lebih lama.

 

Memantau gangguan jantung

Jika anak memiliki tanda-tanda gangguan jantung, dokter akan merekomendasikan tes lanjutan untuk memeriksa kesehatan jantung anak secara berkala, umumnya pada 6-8 minggu setelah gejala awal dan diulang pada 6 bulan berikutnya.

Jika masalah jantung terus berlanjut, anak akan dirujuk ke dokter spesialis jantung anak. Pengobatan komplikasi jantung yang berhubungan dengan penyakit Kawasaki bergantung pada jenis gangguan jantungnya. 

 

Menyesuaikan jadwal vaksinasi

Jika anak diberikan gamma globulin, ada baiknya menunggu setidaknya 11 bulan jika anak akan mendapatkan vaksin hidup, seperti vaksin cacar air atau campak, karena gamma globulin dapat memengaruhi kerja vaksin tersebut. Beritahu dokter atau petugas vaksinasi bahwa anak Anda menderita penyakit Kawasaki.

Cari tahu informasi mengenai penyakit Kawasaki sehingga Anda memahami dan dapat memilih pengobatan yang tepat untuk anak Anda. Sebagian besar anak dengan penyakit Kawasaki dapat sembuh total. Umumnya, anak-anak yang telah dirawat dan diobati akan sembuh dengan cepat dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Jika jantung anak mengalami gangguan, diskusikan dengan dokter jantung anak apakah perlu pembatasan aktivitas pada anak.

 

Komplikasi

Penyakit Kawasaki merupakan penyebab utama penyakit jantung yang didapat pada anak-anak di negara maju. Namun, dengan pengobatan, hanya sedikit anak yang akan mengalami kerusakan jantung permanen. Komplikasi jantung tersebut meliputi:

  • Peradangan pembuluh darah, biasanya pada arteri koroner yang memasok darah ke jantung
  • Peradangan otot jantung
  • Gangguan katup jantung

Setiap komplikasi ini dapat merusak jantung. Peradangan pada arteri koroner dapat menyebabkan aneurisma arteri. Aneurisma meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau pendarahan dalam yang mengancam jiwa. Pada sebagian kecil anak yang mengalami masalah arteri koroner, penyakit Kawasaki dapat menyebabkan kematian.

 

Pencegahan

Karena penyebab dan faktor risiko Penyakit Kawasaki cenderung tidak dapat diubah dan dihindari, sampai saat ini belum ditemukan cara pencegahan yang pasti. Namun, anak dapat pulih sepenuhnya dalam 6-8 minggu jika segera didiagnosis dan diobati. Sehingga, kita masih bisa mencegah komplikasinya jika dilakukan diagnosis serta pengobatan yang cepat dan tepat. 

 

Kapan harus ke dokter? 

Jika anak Anda mengalami demam lebih dari tiga hari, periksakan ke dokter anak. Mengobati penyakit Kawasaki pada 10 hari pertama sejak penyakit dimulai dapat sangat mengurangi kemungkinan kerusakan permanen pada arteri koroner dan jantung.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 12:12

Kawasaki disease. (2021). Retrieved 11 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kawasaki-disease/symptoms-causes/syc-20354598

 

Sosa TK. (2018). Kawasaki disease. Retrieved 11 April 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/965367-overview

 

Kawasaki disease. (2020). Retrieved 11 April 2022, from https://www.webmd.com/children/what-is-kawasaki-disease

 

Kawasaki disease. (2021). Retrieved 11 April 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/kawasaki-disease/

 

Higuera V. (2017). Kawasaki disease: what you need to know. Retrieved 11 April 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/164533

 

Kawasaki disease. (2020). Retrieved 11 April 2022, from https://www.cdc.gov/kawasaki/index.html



Notes: referensi 1 sumber utama gejala & Dx